Berita Banyuasin
Sayur Asal India Ini Tumbuh Subur di Banyuasin Kini Dikembangkan Kelompok PWMP SMK PP Negeri Sembawa
Penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP) merupakan program yang dikembangkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP) merupakan program yang dikembangkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] melalui Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan].
Program PWMP dirancang untuk menjadikan lembaga pendidikan sebagai center of agripreneur development berbasis inovasi agribisnis dengan bantuan modal usaha kepada mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan sarjana pertanian dari perguruan tinggi mitra BPPSDMP serta siswa sekolah kejuruan pertanian (SMK-PP).
Kegiatan PWMP dilaksanakan dalam tiga tahap selama tiga tahun yang dibagi menjadi tahap penyadaran di tahun pertama, tahun kedua untuk pengembangan dan tahun ketiga untuk tahap kemandirian.
"Bidang pertanian terbukti menjadi salah satu bidang yang bertahan di tengah wabah Covid-19.
Arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang mengatakan salah satu sektor yang tetap bertahan disegala kondisi termasuk pandemi covid 19.
Saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Melalui program PWMP kita dorong generasi milenial untuk menjadi wirausaha sukses. Dan terbukti, saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” ujar Dedi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, pilihan tepat bila generasi muda berada di sektor pertanian.
“Sektor pertanian merupakan sektor yang dibutuhkan oleh semua pihak dan sektor pertanian sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan sebuah negara.
Maka jangan takut menjadi petani dan wirausaha muda dibidang pertanian,”seru Mentan.
SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu lembaga pendidikan di bawah BPPSDMP yang mendapat program PWMP, juga melakukan kegiatan penumbuhan dan pengembangan kelompok PWMP.
Dua kelompok PWMP SMK PP Negeri Sembawa mencoba mengembangkan Oyong atau yang sering dikenal dengan gambas.
Oyong yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae, berasal dari India, namun telah beradaptasi dengan baik di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Bagian yang dapat dimakan dari tanaman ini adalah buah muda, kegunaan lainnya antara lain serat bunga karangnya (bagian dalam buah tua) digunakan untuk sabut, daunnya digunakan untuk lalab atau dapat juga digunakan untuk obat bagi penderita demam.
Selain itu, cara membuat sayur oyong ini juga terbilang cukup mudah praktis, sehingga sajian ini bisa dijadikan salah satu menu harian di rumah.
Sayur oyong paling sering dimasak sebagai sayur bening, sup ataupun ditumis.
Sayur ini juga termasuk mudah dipadukan dengan bahan lain.
Untuk sayur bening, bisa dipadukan dengan bayam, wortel dan jagung manis. Ketika dibuat sup, bahan seperti soun, daging ayam ataupun telur puyuh bisa dijadikan bahan campurannya.
Melihat kebutuhan konsumsi masyarakat yang semakin banyak dan harganya yang relatif stabil tidak seperti mentimun, pembimbing PWMP M. Tasrip memilih komoditas oyonk untuk dikembangkan oleh dua kelompok PWMP SMK PP Negeri Sembawa yang berada dalam bimbingannya.
“Saya dan anak-anak PWMP sudah mencoba menanam oyong di lahan seluas 1000 m2 dengan populasi sekitar 500 tanaman dan varietas yang kami pilih itu varietas hibrida aszura panah merah’’ ujar M. Tasrip pembimbing PWMP.
Memasuki panen ke-6 diusia 50 hari setelah tanam, semakin terlihat baik performa tanaman oyonk/gambas yang ditanam siswa PWMP, selain itu juga produktivitas mulai meningkat dari 100 Kg, sekarang sudah 200 Kg disetiap panennya, kemungkinan masih akan meningkat terus dan sekarang sudah berada di 1 Ton.
Pemasaran oyonk/gambas sangat mudah, hanya dipasarkan ke pemilik warung sayur yang ada disekitar sembawa.
“Pemasarannya sangat gampang, tidak ada kesulitan, dengan harga jual Rp. 5.000/Kg kami jual ke warung-warung sayur, belum masuk ke pengepul saja sudah habis.
Kemungkinan permintaan pasarnya masih luas, kami juga mengembangkan beberapa komoditas lain” tutur Abi Malik siswa anggota PWMP.
”Kami mulai melakukan penanaman komoditas tanaman hortikultura yang beragam, untuk bahan pembelajaran siswa maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar di lingkup Kabupaten Banyuasin, saya berharap nantinya mereka mampu menjadi lulusan yang terampil dan siap menjadi wirausahawan.” Ungkap Ir. Mattobi’i, M.P kepala SMK PP Negeri Sembawa.