news

Penampakannya Bikin Kagum Mata Memandang, Namun Tak Banyak yang Tahu, Ini Awan Musibah

Netizen banyak memperbincangkan sebuah unggahan foto yang memperlihatkan awan indah di kawasan Tawangmangu

Editor: Wiedarto
kompas.com
awan indah di Tawamangu 

SRIPOKU.COM-Netizen banyak memperbincangkan sebuah unggahan foto yang memperlihatkan awan indah di kawasan Tawangmangu, Karanganyar, Jateng.

Awan berwana putih itu seperti putaran gasing. Unggahan tersebut salah satunya diunggah oleh akun @agendasolo. “Awan di Lawu, view dari kawasan Tawangmangu - Sarangan pagi ini. @rikaverrykurniawan,” tulis akun tersebut.

Unggahan foto itu telah disukai lebih dari 14.000 pengguna. Berbagai komentar disampaikan warganet. Ada yang menganggapnya sebagai fenomena awan yang unik.

“Td pagi jam 6’an mau ke Klaten, ngelihat awannya speti itu. Asli bagus bgt awannya td,” tulis akun @virgirima. “Awan berbentuk seperti itu wajar, & yg terjadi itu adalah pertanda adanya badai d atas,” tulis akun @lastsanjaya.

Rika Verry Kurniawan yang mengabadikan awan itu. Verry menyebutkan, foto itu diambilnya pagi tadi Kamis (5/11/2020) sekitar pukul 05.40 WIB. Foto itu ia ambil menggunakan kamera ponsel. “Asli. Aku jepret sendiri tadi pagi pas mau ke Solo,” ujar Verry saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Menurut Verry, ia mengabadikan dalam beberapa kali pengambilan gambaran, mulai dari daerah Magetan, kemudian Candirejo, Plaosan, Telaga Sarangan, Mojosemi dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan Penelitian dan Pengembagan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tawangmangu.

Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra menjelaskan fenomena awan tersebut merupakan awan lentikular.

Menurut Agie, awan lentikular terbentuk ketika udara bergerak melewati pegunungan. Udara tersebut kemudian mendapatkan pendinginan yang cukup sehingga terjadi kondensasi yang menghasilkan awan.

“Awan lentikular memiliki karakteristik yang spesial karena posisinya tidak bergerak layaknya awan jenis lainnya dan berbentuk padat,” kata Agie.

Awan lentikular bisa berada di suatu lokasi yang sama dalam waktu yang lama karena memiliki dukungan udara yang naik di atas pegunungan secara berkelanjutan.

Ia menjelaskan, awan lentikular bisa memiliki berbagai bentuk. Bentuknya dipengaruhi topografi gunung dan tegak lurus terhadap arah angin. Meski awan lentikular dapat ditemui di area gunung, tak menutup kemungkinan awan seperti itu juga bisa terbentuk di atas daratan luas.

Fenomena ini terjadi karena adanya perbedaan kecepatan angin di berbagai lapisan dari pertemuan massa udara basah dan dingin. “Di gunung terdapat sebuah mekanisme yang disebut gelombang gunung, salah satu tandanya adalah awan lentikular. Fenomena ini tidak berbahaya bagi pendaki karena tidak terjadi badai di sekitar awan tersebut,” ujar Agie.

Namun, lanjut Agie, yang perlu diwaspadai adalah suhu dingin yang menjadi pendukung pembentukan awan tersebut. Selain itu, awan lentikular bisa menjadi masalah bagi penerbangan yang melintas di kawasan itu. Penyebabnya, karena gelombang gunung dan pusaran angin yang kencang dapat menyebabkan turbulensi ringan pada pesawat.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral Awan Cantik di Tawangmangu, Mirip Putaran Gasing, Lihat Fotonya, BMKG Sebut Awan Lentikular, https://surabaya.tribunnews.com/2020/11/05/viral-awan-cantik-di-tawangmangu-mirip-putaran-gasing-lihat-fotonya-bmkg-sebut-awan-lentikular.

Editor: Suyanto

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved