Berita Palembang

Seorang Ibu di Palembang Menjerit Minta Tolong Saksikan Anak Gadis Dikeroyok 4 Orang Dewasa

Tapi, mungkin karena cemburu melihat anak saya dekat dengan pacarnya, jadi terlapor nekat melakukan penganiayaan ini

Editor: Refly Permana
istimewa
Ilustrasi penganiayaan 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang remaja perempuan di Palembang menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan dua perempuan dan dua laki-laki.

Adapun latar belakang pengeroyokan diduga karena salah satu pelaku cemburu kepada korban.

Atas kejadian ini, korban bersama ibunya membuat laporan ke SPKT Polrestabes Palembang, Rabu (4/11/2020).

Ia menderita luka lecet di bibir, kaki, dan memar di dada.

Dikatakan ibu korban, anaknya dianiaya dan dikeroyok oleh para terlapor saat berada di Jalan Sako Raya, Lorong Aman, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako, Palembang pada Selasa (3/11/2020) pukul 19.30. Malah, korban saat itu sedang bersama dengan ibunya.

Baca juga: Video Kurs Rupiah Hari Rabu 4 November 2020 di 5 Bank Besar Indonesia

"Para pelaku ini tiba-tiba menghadang anak saya di depan lorong, kemudian tanpa basa-basi mereka langsung melakukan pengeroyokan terhadap anak saya ini," kata ibu korban.

Menurutnya, diduga terlapor ini cemburu karena pacarnya dekat dengan korban.

"Pacar dari terlapor ini merupakan mantan anak saya yang sudah saya anggap anak sendiri.

Tapi, mungkin karena cemburu melihat anak saya dekat dengan pacarnya, jadi terlapor nekat melakukan penganiayaan ini," katanya.

Saat kejadian, ibu korban langasung meminta tolong sehingga para pelaku melarikan diri.

Baca juga: DAFTAR Alamat Lengkap Lima Kantor Kecamatan di Kota Pagaralam, Kota yang Berada di Kaki Gunung Dempo

"Saya tidak terima anak saya dikeroyok, apalagi mereka lebih tua dibandingkan anak saya dan saya harap para pelaku dapat bertanggungjawab," tutupnya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene membenarkan adanya laporan mengenai tindak pidana perlindungan anak.

"Benar ada laporan mengenai tindak pidana perlindungan anak, dimana korban masih dibawah umur dikeroyok oleh empat orang dewasa," tutupnya.

Baca juga: Kain Basah Selamatkan Rumah Idris warga SU I Palembang dari Kebakaran

Untuk laporannya sendiri, lanjut AKP Irene menuturkan, laporan korban akan diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Palembang untuk ditindaklanjuti.

SRIPOKU.COM - Rekaman closed-circuit television (CCTV) di lokasi kejadian mengungkap fakta baru pada peristiwa pengeroyokan anggota klub motor gede (moge) kepada anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Dari rekaman CCTV terungkap saat terjadi insiden pengeroyokan dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga dilakukan sekelompok anggota klub motor gede Harley Davidson Harley Davidson Owner Grup, Siliwangi Bandung, Jawa Barat itu, terlihat seorang anggota polisi berusaha melerai pertikaian.

Namun, usaha anggota polri tersebut sia-sia karena anggota moge tetap melakukan penganiayaan.

"Justru sudah dilerai," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara, saat dimintai konfirmasi, Senin (2/11/2020).

Baca juga: VIDEO Jadwal MotoGP Eropa 2020 Live Trans7 Akhir Pekan Ini - Cek Hasil Klasemen Sementara

Dody melanjutkan, meski sudah dilerai anggota klub moge tersebut terus menghajar anggota TNI yang tidak berseragam. Bahkan, ibu pemilik toko di lokasi kejadian juga ikut memohon untuk berhenti.

Namun, hal itu tidak digubris oleh anggota klub moge dan terus menghajar Serda Mistari yang lari menuju toko.

Menjawab pertanyaan perkembangan kaus pengeroyokan tersebut, Dody mengatakan, penyelidikan terus dilakukan.

Saat ini, polisi sudah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah MS (49 ) dan B (18 ), HS (48), JAD (26), dan terakhir TR (33).

Baca juga: Video 4 Tahun Bina Rumah Tangga Ratu Felisha Digugat Cerai Ari Pujianto

"Hari ini bertambah satu yaitu TR. Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga orang saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," kata Dody.

Penjelasan Puspomad Komandan Puspomad TNI Letjen TNI Dodik Wijanarko menyatakan, pengeroyokan dua anggotanya itu berawal dari salah paham di jalan raya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 17. 30 WIB di Jalan dr Hamka Kota Bukittinggi.

“Telah terjadi kesalahpahaman antara dua orang prajurit TNI AD yang berdinas di Kodim 0304/Agam dengan pengendara sepeda motor rombongan klub moge HOG,” kata Dodik.

Menurut Dodik, rombongan moge tersebut dilaporkan ugal-ugalan di jalan dan membuat pengendara lainnya terpaksa minggir di bahu jalan.

Baca juga: Mengenal Joe Biden, Capres Amerika Serikat 2020 Penantang Donald Trump, Istrinya Bukan Orang Biasa!

"Pada saat rombongan moge mendahului Serda M Yusuf yang berboncengan dengan Serda Mustari, memberi kesan kurang sopan, karena rombongan moge tersebut bermain gas di luar batas wajar.

Sehingga kedua orang prajurit TNI AD yang sedang berboncengan menepi sampai dengan keluar jalan (berada di bahu jalan)," kata Dodik.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved