4 Pengendara Moge Pengeroyok Anggota TNI Kodim Agam Ditahan, Polisi Sebut Kemungkinan Tersangka Baru
Setelah menahan empat orang tersangka pengendara moge, kini kemungkinan ada tersangka baru dari pengendara moge yang akan ditahan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kasus pengendara mode keroyok anggota TNI Kodim Agam Buktitinggi Sumatera Barat memasuki babak baru dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian.
Setelah menahan empat orang tersangka pengendara moge, kini kemungkinan ada tersangka baru dari pengendara moge yang akan ditahan.
Seperti diketahui, pengendara moge mengeroyok dan memukul dua anggota TNI saat konvoi moge di Bukittinggi Sumatera Barat.
Kejadian ini sempat berakhir damai dan dianggap sudah selesai, namun kemudian menjadi viral di media sosial, sehingga menjadi perhatian nasional.
Arogansi sikap pengendara moge ini, membuat sejumlah pihak geram dan angkat bicara, karena tidak seharusnya bersikap arogan di jalan raya.
Terkait dengan hal ini, pemeriksaan berupa alat bukti seperti sepeda motor moge, rekaman CCTV, dan para saksi terus didalami.
Dikatakan Kapolres Bukittinggi, sumatera berat, Sebanyak empat pengendara moge yang mengeroyok anggota TNI, yakni dua anggota TNI dari satuan Intel Kodim 0304/Agam yang menjadi korban pengeroyokan Komunitas Moge Harley Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi. di Bukittinggi, Sumatera Barat, sudah dijadikan tersangka.
Penetapan 4 pengendara moge ini berdasarkan alat bukti dan keterangan saksi.
Kejadian dugaan pengeroyokan terhadap dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut viral di media sosial.
Tersangka yang diamankan diduga ikut melakukan pemukulan terhadap dua anggota TNI.
Saat ditanyakan apakah ada kemungkinan tambahan tersangka lainnya, Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan pengendara yang diamankan mereka yang ikut melakukan tindak pidana.
Ia berharap masyarakat mengerti akan proses hukum karena tidak semua pengendara terlibat.
Dody mengatakan mengamankan dan menetapkan tersangka berdasarkan alat bukti serta keterangan saksi.
Bila ada alat bukti dan keterangan saksi, AKBP Dody Prawinegara pun memastikan tidak akan pandang bulu.
"Kalau memang ada keterangan saksi yang mengarah ke tersangka lain atau alat bukti lain yang menunjukkan bahwasanya adanya tersangka lainnya, kita tidak pandang bulu," kata Dody, Minggu (1/11/2020).
Ia menjelaskan, sementara ini yang mengarah ke perbuatan tindak pidana pengeroyokkan Pasal 170 KHUP jo 351 KHUP itu ada empat orang.
"Di media, beberapa saya baca, mereka seakan-akan ingin semuanya (untuk diamankan). Tapi tidak bisa begitu di kaca mata hukum," katanya.
Ia menjelaskan, yang berada di sekitar kejadian tersebut tidak bisa ikut diamankan.
Banyak masyarakat yang tidak tahu dan tidak mengerti. Bahwa tindak pidana itu adalah yang berbuat, sehingga terjadi tindak pidana itu. Itulah yang harus mempertanggungjawabkan tindak pidananya itu," katanya.
Sudah 4 Tersangka
Jumlah tersangka pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi oleh pengendara moge (motor gede) kembali bertambah.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan ada tambahan dua tersangka dalam kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh pengendara moge di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya dua tersangka sudah diamankan dan ditahan di Mapolres Bukittinggi pada Sabtu, 31 Oktober 2020.
"Tersangka dalam perkara kemarin bertambah dua orang, sehingga jadinya empat," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara saat dihubungi TribunPadang.com, Minggu (1/11/2020).
Tersangka dalam perkara dugaan pengeroyokan dua orang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditetapkan menjadi empat orang pada malam Sabtu (31/10/2020).
"Dua tersangka yang bertambah ini ikut memukul juga. Setelah saya dapatkan rekaman kamera CCTV yang ada di TKP, dan saya tanyakan kepada tersangka yang sudah diamanakan sebelumnya," katanya.
Ia menjelaskan, kalau tersangka menyebutkan siapa yang ikut memukul tersebut dan dilakukan pemanggilan.
"Saya tanya, apakah ini saudara, dan dia mengakuinya. Selanjutnya dijadikan tersangka. Kita tanya, apakah saudara melakukan penganiayaan dengan cara bagaimana," katanya.
Kedua tersangka yang baru diamankan juga dimasukkan ke dalam sel.
Viral Aksi Pengeroyokan Moge
Sebelumnya diberitakan, viral sebuah video rombongan pengendara motor gede alias moge mengeroyok seseorang.
Cuplikan dua potong video tersebut telah tersebar di media sosial instagram.
Dari postingan tersebut, disebutkan peristiwa itu terjadi di kawasan Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (30/10/2020).
Salah satu video tersebut diposting oleh akun Instagram @reporter.minang.
Pada postingan itu, dituliskan yang melakukan pengeroyokan adalah segerombolan anggota geng motor besar.
"SEPOTONG VIDEO AKSI MAIN KEROYOK segerombolan anggota geng motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulisnya.
Dari video itu, terlihat korban didorong sampai tersungkur ke lantai.
Setelah tersungkur, terlihat ada kaki yang memakai sepatu menendang kepala korban.
Akun instagram lainnya yang memposting kejadian itu adalah akun Instagram @bukittinggi24jam.
Dari postingan itu, disebutkan bahwa peristiwa itu dipicu kesalahpahaman saat berkendara.
Dikabarkan, ada dua korban pengeroyokan.
"Salah satu korbannya diinformasikan sebagai anggota TNI aktif, namun hal ini belum terkonfirmasi," tulisnya.
Akun tersebut juga menceritakan kronologi kejadian.
Di mana, para pengendara moge yang dalam perjalanan dikawal pihak kepolisian memepet korban yang sudah menepi.
Sempat terjadi adu mulut, sebelum akhirnya korban mencoba menghalangi para pengendara moge memarahinya.
"Tak terima, geng motor yang diketahui berasal dari luar Sumbar langsung mengeroyok korban, hingga babak belur," tulisnya.
Dari informasi yang diterima, rombongan touring tersebut berasal dari Kota Bandung.
==
Masa Kecil dan Sudah Selesai
Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago, menjadi ketua rombongan moge Harley Davidson yang anggotanya menganiaya personel TNI.
Djamari Chaniago mengatakan, peristiwa yang terjadi antara anggota rombongannya dengan anggota TNI merupakan kesalahpahaman belaka.
Hal ini diungkapkan Djamari Chaniago dalam sebuah channel Youtube Madaysinatra.
"Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," katanya.
Sementara menjawab duduk persoalan yang terjadi dalam insiden di Simpang Tarok, Djamari mengatakan, "Enggak ada apa-apa. Naik motor, padat sekali. Jatuh mungkin."
Dalam video tersebut Djamari yang berkaos hijau bertuliskan Long Way Up Sabang Island, menjawab pertanyaan beberapa orang di sekitarnya. Belum diketahui di mana perbincangan ini terjadi.
Djamari juga memastikan, rombongan moge tidak memiliki kegiatan setelah kejadian di Simpang Tarok. Rombongan akan berkegiatan atau melanjutkan perjalanan jika sudah mendapatkan izin dari Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.
Rombongan Moge Harley Davidson Dipimpin Mantan Pangkostrad
Rombongan motor gede Harley-Davidson yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI di Bukittinggi, ternyata dipimpin oleh mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago.
Dalam list anggota rombongan yang diperoleh Kompas TV, Minggu (1/11/2020), terdapat nama Djamari Chaniago.
Diketahui, Djamari Chaniago merupakan ketua Harley-Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.
Namun seperti ditegaskan Kapolres Tinggi pada tulisan di atas, jika masalah tidak sekecil yang dianggap dan sudah selesai, justru pihak terus melakukan pemeriksaan dan kemungkinan adanya tersangka lain.
Sementara itu, terkait dengan pernyataan ini Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan pernyataan Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago, yang menyebut kasus pengeroyokan yang dilakukan anggota motor gede (moge) yang dipimpinnya terhadap dua prajurit TNI sebagai masalah kecil.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggotanya Keroyok TNI, Ketua Rombongan Moge Letjen Purn Djamari Chaniago Sebut Persoalan Kecil, https://www.tribunnews.com/regional/2020/11/01/anggotanya-keroyok-tni-ketua-rombongan-moge-letjen-purn-djamari-chaniago-sebut-persoalan-kecil.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Penetapan Tersangka Pengendara Moge Keroyok Anggota TNI, Kapolres Bukittinggi: Kita Tak Pandang Bulu, https://padang.tribunnews.com/2020/11/01/penetapan-tersangka-pengendara-moge-keroyok-anggota-tni-kapolres-bukittinggi-kita-tak-pandang-bulu?page=4.