Bola Lokal

Tim Sriwijaya FC Diliburkan, Ambrizal Pulang Kampung Pasang Ilmu Baru!

Kapten Tim Sriwijaya FC, Ambrizal sendiri memaknainya untuk bisa kumpul bareng keluarga dulu sembari pasang ilmu baru lagi dari rumah.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Kapten Tim Sriwijaya FC, Ambrizal di Wisma Atlet Jakabaring Sport City. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kapten Tim Sriwijaya FC, Ambrizal mengajak semuanya memahami diambilnya kebijakan manajemen yang meliburkan tim sejak 26 Oktober 2020 ini.

Stoper senior yang mengenakan jersey nomor punggung 19 ini sendiri memaknainya untuk bisa kumpul bareng keluarga dulu sembari pasang ilmu baru lagi dari rumah.

"Yang penting kita kumpul keluarga dulu pasang ilmu baru lagi dari rumah kan," ungkap Ambrizal kepada Sripoku.com sambil tertawa.

Ia pun serba salah menyebut gelaran silaturahmi manajer dengan tim di Kolam Pemancingan Numa Garden & Resto Pasir Putih Km 17 Banyuasin, Minggu (25/10/2020) lalu sebagai acara perpisahan.

"Dibilang perpisahan gak juga dibilang gak juga, ya juga."

"Kita semua masih menunggu juga jadwal kapan pastinya," kata pesepakbola yang akrab disapa Ajo.

Menurut pemain kelahiran Kabupaten Kuantan Singingi Riau, 1 Februari 1981 keputusan meliburkan tim merupakan langkah yang tepat dan nantinya masih tetap ada waktu jedah untuk tim berkumpul kembali.

Baca juga: Gelandang Serang Sriwijaya FC Agi Pratama Ogah Sebut Perpisahan Tim, Yakin Bakal Kembali Bertanding

Baca juga: Manajer Tim Sriwijaya FC Hendri Zainuddin Senang PSSI Segera Terbitkan SK Regulasi Kompetisi Liga

"Karena kita dibilang dua bulan persiapan ya termasuk lama kan."

"Kita diistirahatkan dulu sama pelatih biar fresh semua walaupun nanti tanggal 1 jadi kompetisi kan ada jedah Liga 1 Indonesia sama Liga 2 Indonesia, masih ada waktulah kita untuk balik lagi," terang bapak dua anak (M Noval Amar Tamimi dan M Amruzalmar Aqori) buah pernikahannya dengan Marlia Kusuma Ningsih.

Lelaki yang memiliki hobi dengan olahraga adventure offroad mengaku di kampung halamannya nanti bakal tetap latihan guna menjaga stamina.

"Kita dari program pelatih dikasih ke pemain kita sebagai pemain mesti profesional menjaga kebugaran kita biar gak turun pas sudah dekat tanggal kompetisi pastinya," ujar Ajo.

Ambrizal ini sebetulnya kepada sripoku.com sejak lama menyarankan Liga 2 2020 mending distop ketimbang insan sepakbola menunggu ketidakjelasan waktu kapan bakal dilanjutkan.

"Kalau menurut aku bagusnya distop sama sekali."

"Jadi tahun depan dimulai kembali daripada kita nunggu.

"Kasihan juga tim, pemain persiapannya sudah beberapa bulan," ungkap pemain paling senior di Tim berjuluk Laskar Wong Kito kepada Sripoku.com, Rabu (30/9/2020) lalu.

Ketika ditanya apakah tidak berpengaruh terhadap penghasilan pemain jika memang nantinya distop alias ditiadakan Liga 2 2020 nanti.

"Penghasilan ya pasti ada penurunannya sebenarnya gak masalah kan."

"Pasti ada roda berputar bukan di kita aja, banyak yang lainnya merasakan imbas ekonominya."

"Perputarannya bukan hanya terkena di pemain saja," kata pemain berposisikan stoper dan mengenakan jersey nomor punggung 19.

Ambrizal yang akrab disapa Ajo mengakui lantaran penundaan kembali kompetisi extra ordinary Liga 2 ini berdampak mengurangi semangat pemain yang sudah kerjakeras latihan selama ini.

"Ya pasti ada. Selama ini program pelatih kepada pemain yang sudah siap kompetisi Liga 2 tanggal 17 Oktober. Ada downnyalah," ujar pemain kelahiran Kabupaten Kuantan Singingi Riau, 1 Februari 1981.

Ambrizal mengatakan selama berlibur kompetisi lalu kumpul bareng kedua anak dan istrinya di Marpoyan Damai, Pekanbaru Riau.

Pemain paling senior di Sriwijaya ini beberapa waktu lalu menuntaskan kursus kepelatihan lisensi B lanjutan untuk modul 2 yang berlangsung 9-21 Maret 2020 lalu di Bali.

Ajo menyatakan tekadnya untuk menuntaskan misinya mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC yang pernah menyandang double winner.

"Walaupun di putaran 2 aku dapat tawaran melatih, namun tetap konsen di Sriwijaya dulu. Ya ada tawaran untuk melatih di klub Liga 3 Riau. Tapi saya saat ini masih mau fokus main dulu," ujarnha.

Di usianya yang tidak muda lagi sebagai pesepakbola profesional, Ambrizal yang mengenakan kostum nomor punggung 19 ini mengaku telah kepikiran untuk beralih profesi bergelut di dunia bisnis.

"Sebenarnya mau juga beralih ke bidang lain. Sudah berapa kali bisnis. Ujungnya ke bola. Coba bisnis showroom mobil, buka kafe, toko pakaian. Mikir ujungnya ke bola. Makanya aku jaga kondisi semampunya," katanya.

Ia mengaku belum ada target untuk pensiun karena saking kecintaannya dengan olahraga si kulit bundar ini.

Karir sepakbola profesionalnya PSPS Pekanbaru 2004-2005, Semen Padang 2006, SFC 2007-2010, Persija Jakarta 2010-2012 Persija Jakarta. PSPS Pekanbaru 2012-2013.

Gersik United setengah musim 2013, Persebaya Surabaya 2013-2014, kembali ke Persija Jakarta 2015.

Kompetisi berhenti setahun off. Ambrizal kembali ke Gersik setengah musim 2016. Barito 2016-2017. Tahun 2018 memperkuat Bhayangkara FC.

Kontrak masih di Bhayangkara FC, ia dipinjamkan ke Kalteng Putra. Barulah 2019 kembali bergabung Tim SFC Liga 2.

Ambrizal mengaku Sriwijaya FC punya arti tersendiri merasakan kesuksesan karirnya di bawah asuhan RD (pelatih Rahmad Darmawan) langsung juara double winner.

"Sukses karir aku di Sriwijaya FC. Tiga tahun walaupun gak juara Liga berturut-turut, tapi juara Copa yang berturut-turut 3 tahun.

Dengar kabar berita Sriwijaya turun, ada emosional merasakan kayak keluarga kita. Pas pula manajemen dan pelatihnya cocok.

Fery telponan mengajak bagaimana supaya aku bisa gabung. Pastinya gabung itu, bertekad mau mengembalikan Sriwijaya ke Liga 1. Dengan pengurus Pak Hendri waktu itu," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved