Satu Keluarga Tewas Terbakar, Ayah Ibu dan 3 Orang Anak, Terkurung dalam Rumah sedang Tertidur Lelap
Seperti yang baru terjadi hari ini, musibah kebakaran yang menewaskan satu keluarga
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Musibah asal kata bahasa Arab ashaba yang artinya mengenai, menimpa, atau membinasakan.
Musibah juga berarti kemalangan (al-baliyyah) atau setiap kejadian yang tidak diinginkan.
Musibah tidak membedakan sasaran yang dikenainya. Ia dapat menimpa manusia yang saleh, seperti seorang nabi, atau manusia yang biasa berbuat maksiat.
Ya, Tak ada yang tahu kapan datangnya musibah.
Semua itu hanya rahasia tuhan yang tahu kapan terjadinya sebuah musibah.
Kita, hanya bisa pasrah apabila musibah itu terjadi pada kita maupun orang terdekat kita.
Seperti yang baru terjadi hari ini, musibah kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Blok B RT 07/01 Perumahan Bumi Permai Sentosa, Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Beredar Video Seorang Bocah Perempuan Tawarkan Biskuit ke Kursi Kosong, Netizen : Untuk Siapa ?
Baca juga: Keberatan Ruben Onsu Tambah Anak Laki-laki, Nasib Betrand Peto Bila Sarwendah Hamil Diungkit: Yaudah
Dalam kebakaran itu, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak tewas akibat terjebak di dalam rumah saat api melalap habis rumah tersebut.
Melansir Kompas.com, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Kosrudin membenarkan insiden tersebut.
"Info yang saya dapat, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.20 Wib. Lalu masyarakat baru melapor ke kami sekitar pukul 02.13 Wib, tak lama Damkar sudah tiba di lokasi," ujarnya.
Kosrudin menyatakan, lima orang korban yang tewas tersebut adalah satu keluarga, terdiri dari seorang ayah, istri, dua anak perempuan dan satu anak laki-laki.
"Yang meninggal itu 5 orang. Terdiri dari bapaknya, ibunya, kemudian 3 orang anak. Anak pertama dan kedua perempuan, anak bungsunya laki-laki," katanya.
Sementara itu, bukan hanya rumah korban saja yang ludes terbakar.
Melainkan tiga rumah di samping kanan dan kiri serta belakang rumah tersebut juga ikut terbakar.
"Iya nyamber ke tiga rumah di dekatnya, tapi tidak ludes, hanya sebagian. Sementara rumah korban ludes habis terbakar,"ujar Kosrudin.
Diduga, konsleting listrik menjadi penyebab kebakaran maut tersebut.
Korban diduga tak bisa menyelamatkan diri karena terjebak oleh kobaran api. Kebakaran terjadi saat seisi penghuni rumah tengah terlelap.
"Diduga korban tidak sempat menyelamatkan diri. Mereka ditemukan di kamar belakang. Mungkin maksudnya menghindari api, karena sumber api diduga berasal dari bagian depan rumah," jelasnya.
Kelima korban dua orang pria yaitu SS, 51, AA, 15, dan tiga orang perempuan, yakni Ri, 48, RAS, 25 dan AA, 22.
"Tubuh korban tidak hangus terbakar. Pakaian yang digunakan pun masih utuh. Diduga mereka meninggal karena kesulitan mendapatkan oksigen, karena udara sudah tercampur asap," tambahnya.
Tiga unit armada pemadam dan 19 personel BPBD Kabupaten Tangerang diterjunkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api sekitar satu setengah jam kemudian. Api berhasil dijinakkan sehingga tidak merambat ke rumah lainnya.
Baca juga: Nita Thalia Hancurkan Kehormatan Keluarga, Istri Pertama Mendadak Jujur Buka Aib Istri Kedua Nurdin!
Baca juga: Ingin Dapatkan Bantuan Usaha Rp 2,4 Juta Gratis dari Pemerintah, Segera Lakukan Ini
Tips Mencegah Kebakaran Akibat Korsleting Listrik
Untuk menjaga instalasi listrik, warga bisa memperhatikan enam langkah berikut dikutip dari Kompas.com.
1. Tidak mengubah kondisi alat kWh meter/MCB sendiri. Mengubah piranti ini selain membahayakan, juga akan diancam denda pelanggaran.
2. Periksa instalasi arus listrik lima tahun sekali ke instalator terakreditasi. Sehingga, apabila ada kabel rusak karena panas atau rusak digigit tikus segera dapat diganti dengan kabel baru dan berstandar SNI.
3. Pastikan Instalasi listrik di rumah memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO)
4. Cek colokan listrik. Apabila sudah berwarna hitam di sekitarnya, segeralah ganti. Lebih lanjut, jangan menumpuk steker karena akan menimbilkan panas berlebihan dan mendatangkan potensi kebakaran.
5. Jauhkan peralatan listrik dari benda mudah terbakar seperti gas, dan kertas.
6. Jangan biarkan peralatan elektronik (seperti televisi dan charger ponsel) menancap terlalu lama.
Jika terjadi kebakaran, segera hubungi pemadam kebakaran dan contact center PLN 123 untuk memadamkan listrik di sekitar.
Kemudian, usahakan mempunyai alat pemadam api ringan, dan pastikan isinya diganti setahun sekali. Lalu segera putuskan aliran listrik dengan mematikannya secara langsung dari sekring rumah.
Baca juga: Gegara Sering Konsumsi Makanan Kesukaan, Darah Wanita Ini Berubah Jadi Kuning, Bahaya!
Baca juga: Sinyal di Rumah Lemot, Sejumlah Mahasiswa Terpaksa Ngumpul dan Kuliah Daring di Warung Gorengan