Pengamat Buyung Ismu: Beri Saran Sriwijaya FC Harus Berbenah, Termotivasi Jadi Tim Luar Biasa

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Pengamat Sepakbola Buyung Ismu menyarankan di usianya ke-16 tahun agar Sriwijaya FC harus berbenah, termotivasi menjadi Tim luar biasa.

"Bicara prestasi sekarang gak bisa lihat juga karena kompetisi gak ada. Saran saya Sriwijaya FC di Ultah ke 16 harus bisa berbenah. Jangan kompotesi tertunda mental terganggu. Tugas atlet latihan bertanding menunjukkan kualitas diri," ungkap Buyung Ismu kepada Sripoku.com, Jumat (23/10/2020).

Menurutnya, yang penting adalah mental atlet harus ditanamkan bahwa dirinya sebagai atlet berprestasi.

"Caranya berlatih dengan keras, kalau di sekolah You must study hard."

"Kalau di olahraga you must trainong hard kalau gak ada mau latihan keras dan latihan giat maka tidak akan mencapai tujuan," kata Buyung yang juga pelatih PSAD Palembang.

Terlebih kata Buyung Ismu yang merupakan legendaris pemain Timnas Sepakbola, Sriwijaya FC harus lebih terpacu dengan telah dua musim berada di Liga 2 Indonesia untuk bisa kembali naik kasta Liga 1 Indonesia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hari Ini Sriwijaya FC Genap Berusia 16 Tahun, Ini Doa yang Dipanjatkan Manajemen SFC

Baca juga: Budiardjo Thalib atau Budi Jo Terharu Suporter Rayakan Ultah Ke-16 Sriwijaya FC Seusai Latihan

"Oh kita udah dua tahun gak naik Liga 1 Indonesia jangan sampai gak naik lagi."

"Harus dibarengi kondisi fisik yang baik, mental yang baik kita gak bisa lagi jadi tim biasa tapi harus yang luar biasa."

"Begitu juga pemainnya ditanamkan harus jadi atlet luar biasa," kata Buyung Ismu.

Eks pelatih PS Semen Padang mengatakan para pemain harus senantiasi latihan dan latihan sehingga siap kapunpun akan bertanding.

"Sama halnya dengan tentara. Perang atau gak ada perang, mereka harus latihan. Dari sekarang harus persiapkan diri. Pesan saya untuk adik-adikku yang kusayangi tetaplah berlatih, jangan nunggu pelatih," ujarnya.

Ia mengingatkan jika yang namanya motivasi spiritual itu lebih tinggi fungsinya dibandingkan teknik.

"Kalau teknik itu hanya 20 persen. Motivasi dalam diri harus jadi atlet terbaik. To be number one. Semoga termotivasi jadi luar biasa," pungkasnya.