PERWIRA Muda Berpangkat Kapten Ini Bongkar Sifat Asli KSAD Jenderal Andika Perkasa, Ia Bukanlah Raja
Sosok dan biodata Kapten M Dwi Djayanto karena ia mengemban tugas penting sebagai staf pribadi Jenderal Andika Perkasa.
SRIPOKU.COM - Jenderal TNI Bintang empat yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa, ternyata dikenal orang yang rendah hati.
Sikap jenderal ini diutarakan langsung oleh staf pribadinya yakni Kapten M Dwi Djayanto.
Simak sosok dan biodata Kapten M Dwi Djayanto, staf pribadi KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Sosok dan biodata Kapten M Dwi Djayanto karena ia mengemban tugas penting sebagai staf pribadi Jenderal Andika Perkasa.
Kapten M Dwi Djayanto bertugas sebagai Kepala Kelompok Penghubung Protokol.
Menurut penelusuran SURYA.co.id dari laman yonkav6serbu.mil.id, Kapten M Dwi Djayanto sebelumnya pernah bertugas sebagai Perwira Seksi 1/Intelijen di Yonkav 6/Serbu.
Dijelaskan oleh Kapten M Dwi Djayanto, tugas seorang Kepala Kelompok Penghubung Protokol yakni mengkoordinasikan dengan instansi terkait yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan pimpinan.
Mulai dari rencana perjalanan, rencana kegiatan, hingga siapa saja personel yang akan ikut.
“Selain itu, mengkoordinasikan terkait dengan rencana perjalanan atau rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh beliau, tugas kami mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilaksanakan maupun siapa saja personel yang akan ikut dalam kegiatan tersebut,” jelas Kapten Dwi.
Menurut Kapten Dwi, selama menjalani tugas sebagai Kepala Kelompok Penghubung Protokol, banyak tauladan yang dapat diambil dari Jenderal Andika Perkasa.
“Kasad sosok yang humble dan sangat rendah hati dimanapun berada." ujar Kapten Dwi.
Kapten Dwi juga menceritakan saat Jenderal Andika Perkasa pertama kali menjabat sebagai KSAD.
Menurut Kapten Dwi, Jenderal Andika Perkasa selalu menekankan bahwa ia bukanlah raja.
Artinya, Jenderal Andika Perkasa tak mau diperlakukan khusus seperti pejabat penting.
"Ada satu hal yang menurut kami sangat luar biasa, waktu pertama kali beliau menjabat sebagai Kasad, beliau selalu menekankan bahwa beliau bukannya Raja.
Itu maknanya luas sekali. Bahasanya beliau tidak mau diperlakukan secara khusus, seperti layaknya seorang pejabat penting, namun beliau mau diperlakukan seperti sama rata dengan warga negara yang lain,” jelas Kapten Dwi.