BMKG Himbau Waspada Hujan Deras Disertai Petir-Angin Kencang, Fenomena La Nina di Samudera Pasifik

Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
Ilustrasi: Hujan deras disertai petir 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dalam rilis BMKG sebelumnya, fenomena La Nina saat ini tengah terjadi di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate).

Pada hari ini, Minggu (17/10/2020) BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan insensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam rilis BMKG mengatakan bahwa hasil Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer, menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0.5C hingga -1.5 C selama 7 dasarian terakhir atau 70 hari.

Hal ini juga diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.

Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim atau bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri.

"Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik," ujarnya.

Sehingga penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster atau kumpulan awan berpotensi hujan.

"Aktifitas  La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia," ujarnya.

Prakiraan curah hujan dengan insensitas lebat tersebut untuk periode 18 - 24 Oktober 2020, dampak MJO berpotensi terjadi di wilayah berikut:

- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua

Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui, http://www.bmkg.go.id, follow media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan android Info BMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," ujarnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved