Berita Sriwijaya FC

Pemprov Siap Bantu Kesulitan SFC, Sekda HNU: Rebut Kembali Liga 1

Sekda Provinsi Sumsel H Nasrun Umar (HNU) yang juga mantan Manajer Sriwijaya FC menyatakan Pemprov Sumsel

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Skuat Sriwijaya FC foto bareng Sekda Provinsi Sumsel H Nasrun Umar saat melayat meninggalnya Ibunda Manager SFC H Hendri Zainuddin SAg SH di Ponpes Aulia Cendekia, Minggu (4/10/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sekda Provinsi Sumsel H Nasrun Umar (HNU) yang juga mantan Manajer Sriwijaya FC menyatakan Pemprov Sumsel berusaha membantu dan mensupport Sriwijaya FC, supaya bisa ke posisi Liga 1.

"Kami dari Pemprov tentu berusaha membantu dan mensupporting apa yang menjadi kesulitan-kesulitan dari manager dan kepengurusan dari SFC," tegas HNU usai bertemu dengan skuat tim SFC saat melayat meninggalnya Ibunda Manager SFC H Hendri Zainuddin SAg SH di Ponpes Aulia Cendekia asuhan KH Hendra Zainuddin MPdi, Minggu (4/10/2020).

Sebagai orang yang pernah menjadi manager, HNU menyampaikan adalah kecintaan dirinya seorang HNU dari dulu sampai sekarang sampai yang akan datang, sangat cinta dengan SFC.

"Yang kedua, saya berharap managemen yang ada sekarang bisa membawa kembali kejayaan SFC pada masa kejayaan yang lalu," ucapnya dengan nada penuh semangat.

Menurut mantan Kadishub Provinsi Sumsel ini, sejarah sudah mencatat Laskar Wong Kito bicara masa waktu dirinya masih manager saja.

"Alhamdulillah kita paling jelek pada posisi 5 ke 6. Bahkan dalam perjalanan sering beberapa kali menjadi puncak klasemen. Kemudian pada saat saya pegang kedudukan keempat Liga 1 Gojek Traveloka," kata mantan Sekda Kabupaten Banyuasin.

Tetap Jaga Kekompakan Pemain Sriwijaya FC Gelar Game Internal Budi Jo Soroti Dua Hal Ini

HNU yang digadang-gandang berniat maju pada Pilwako Palembang 2023 mendatang menyempatkan berdiskusi dengan para pemain, pelatih, tim manajemen.

Dengan lantang dia menyapa pelatih kiper sang legendaris mantan kiper andalan SFC Fery Rotinsulu.

HNU mengatakan harapannya kalaupun belum mencapai masa kejayaan seperti yang dulu double winner, kembalikan dulu ke posisi yang selayaknya mesti SFC berada di sana yakni kembali bertengger di Liga 1.

"Liga 1 adalah kontrak mati untuk tim sekelas SFC karena menurut saya Pak Hendri Insya Allah bisa membawa itu semua," ujarnya.

Mudah-mudahan juga kata HNU berharap penduduk Palembang khususnya, Sumatera Selatan pada umumnya bisa mendoakan apa yang menjadi harapan bersama lolos Liga 1 bisa direbut kembali.

Pasca kembali ditundanya Kompetisi Extra Ordinary Liga 2 2020, PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku pengelolah makin terbebani dengan bengkaknya pengeluaran dana operasional klub Sriwijaya FC.

Masih sangat minimnya andil dari sponsor terutama perusahaan besar di Provinsi Sumatera Selatan untuk membantu mengejar target merebut tiket lolos kembali naik Liga 1.

Menurut dia, itu menjadi pekerjaan berat bagi manajemen untuk mengangkat kembali kejayaan Laskar Wong Kito yang pernah bersinar di tanah air menyandang Double Winner.

Tiga kelompok suporter pecinta Sriwijaya FC mendorong agar Gubernur Sumatera Selatan selaku Dewan Pembina sudah saatnya turun tangan menyelamatkan Sriwijaya FC dari permasalahan krisis keuangan ini.

Cafo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi SH menyebut suka tidak suka kalau Liga tetap berjalan memang Sriwijaya FC harus benar-benar mendapatkan dana segar.

Qusoi menambahkan, tapi kita tahulah kalau Sriwijaya FC ini khusus Liga 2 sponsorship kurang.

Kurang gereget apalagi di masa pandemi. Benar-benar manajemen Sriwijaya FC harus memutar otak.

Menurut dia, pemain juga di sana profesional tidak bisa sembarangan.

Apalagi kita Sriwijaya FC mengambil pemain bintang yang segara dibayar secara ptofesional.

Tapi kita tahu sumber daya alam (SDA) di Sumsel karena SFC di Sumsel harusnya bersinergi seluruh elemen termasuk perusahaan-perusahaan yang ada di Sumsel.

"Kuncinya kita harus niru Gubernur yang lama Bapak Syahrial Oesman yang memerintahkan jaringan-jaringan perusahaan-perusahaan besar di Sumsel untuk memberikan sumbangan kepada Sriwijaya FC karena ini membawa nama Sumsel.

Intinya Gubernur harus turun tangan. Carikan bapak-bapak angkat bagaimana PTBA, Conoco Philip, PTPN, Pusri, Pertamina dan lain lain memberikan sumbangan," ungkap Qusoi.

Qusoi mengatakan mereka (perusahaan besar) mengeruk kekayaan di Sumsel tapi tidak membantu klub kebanggan warga Sumsel.

"Apabila Sriwijaya FC naik ke Liga 1 bangga seluruh masyarakat Sumsel dan bisa bertarung lagi di kasta tertinggi. Tetapi kita maklumlah kondisi pandemik," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Sriwijaya Mania (S-MAN) Edi Ismail yang mendorong Dewan Pembina SFC turun tangan memberikan rekomendasi dalam pengumpulan sumbangan dana sponsorship di Sumsel.

"Sebetulnya gampang kalau pengelolah SFC mau dibantu sponsorship dari perusahaan.
Kan di Sumsel ini ada conoco philips, Medco, PT TEL, PTBA. Begitu juga perkebunan ada PT Lonsum, Selapan Jaya. Ini kan perusahaan bonafid semua, tinggal ada rekom dari wong nomor 1 di Sumsel yang tak lain Bapak Gubernur selaku Dewan Pembina Sriwijaya FC," kata Edi Ismail.

Pengusaha otomotif juga menyarankan agar manajemen Sriwijaya FC mencari manejer marketing yang bagus agar bisa melobi perusahaan-perusahaan bonafid di Sumsel.

"Kalau kemarin SFC ada ibu Nirmala Dewi manejer marketingnya yang akrab dipangil Cekwi. Sangat bagus untuk marketing SFC kemarin," ujar Edi.

Ketua Umum Singa Mania, Hariansyah menyatakan optimis Sriwijaya FC mampu melakukan penyelematan terutama dalam persoalan pendanaan.

"Kami percaya manajemen SFC baik baik saja terutama dalam persoalan pendanaan.

kalau ado hambatan kami yakin ado solusinyo. 100 persen orang orang besar yang pernah berbuat di Sriwijaya FC tidak akan pernah membiarkan SFC terpuruk," kata Hariansyah.

(Abdul Hafiz)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved