Presiden RI Joko Widodo Mengajak Segenap Masyarat di Tanah Air Menggunakan Masker Bermotif Batik

"Ayo, masker batik mana yang pas dan anda suka? Pandemi bukanlah penghalang untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada setiap 2 Oktober

Editor: aminuddin
kompas.com

SRIPOKU.COM, JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk memakai masker bermotif batik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Jumat (2/10).

Presiden mengunggah beragam motif masker dengan berbagai warna di laman media sosialnya itu.

"Ayo, masker batik mana yang pas dan anda suka? Pandemi bukanlah penghalang untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 2 Oktober. 

Warisan budaya dunia dari negara kita ini bisa juga menjadi motif masker," ujar Jokowi lewat laman Instagram miliknya @jokowi.

Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Inilah 8 Kesalahan Penggunaan Masker yang Paling Umum Terjadi (2): Menggunakan Masker Terbalik

Kementerian Perindustrian mencatat, saat ini industri batik tersebar di 101 sentra dan hampir semuanya dalam skala industri kecil.

Dari 101 sentra tersebut, ada sebanyak 47.000 pelaku usaha, serta telah mempekerjakan lebih dari 200.000 orang.

Produk batik cukup berperan dalam perolehan devisa negara, walau kebanyakan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, jumlah ekspor batik pada semester pertama di 2019 mencapai 17,99 juta dolar AS.

Pada periode yang sama, Januari - Juli 2020 terdapat peningkatan ekspor batik yang mencapai 21,54 juta dolar AS atau setara Rp 321 miliar.

"Fenomena yang cukup unik, karena pasar ekspornya bisa meningkat di saat masa pandemi Covid-19 ini. 

Pasar utama ekspor batik kita ini ke Jepang, Amerika Serikat dan Eropa," tutur Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara memperingati Hari Batik Nasional kemarin.

Usaha membuka pasar-pasar baru ditingkat global terus dilakukan Kementerian Perindustrian.

Hal ini diharapkan bisa membantu kembali menggairahkan kinerja industri batik Indonesia sekaligus semakin memperkenalkan batik Indonesia.

"Melihat kondisi yang ada, selain merupakan warisan budaya bangsa, batik juga merupakan komoditi industri yang cukup penting. 

Industri ini dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam penciptaan nilai tambah, perdagangan, besaran investasi, dampak terhadap industri lainnya, serta kecepatan penetrasi pasar," terang Agus.

Inilah 8 Kesalahan Penggunaan Masker yang Paling Umum Terjadi (1): Tidak Menutup Hidung atau Mulut

Kemarin, seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengenakan pakaian batik setiap hari selama satu bulan yang disebut dengan Bulan Swadesi.

Menteri Abdul Halim Iskandar mengatakan, hal ini merupakan bagian dari gerakan "Yang Terbaik, Yang Terbatik" oleh Kemterian Desa PDTT.

Gerakan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.

"Sejak 25 Sepetember yang lalu, kita juga mewajibkan seluruh keluarga besar Kementerian Desa PDTT, termasuk para pendamping tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan maupun desa," ujar Abdul Halim Iskandar.

"Ini juga dalam rangka meningkatkan rasa kecintaan kita terhadap budaya Indonesia yang luar biasa ini yakni Batik. 

Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki ciri khas sendiri pada Batiknya," jelas Abdul Halim Iskandar.

Dia menjelaskan, ini bagian dari tugas Kementerian Desa PDTT untuk melakukan indentifikasi Batik-Batik yang memiliki kekhasan masing-masing kearifan lokalnya dengan segala filosofi yang ada di dalamnya.

Sertu Sudomo, Babinsa Koramil Sukarami Keliling Pasar Pagi Ingatkan Pemakaian Masker

Abdul Halim melanjutkan, pihaknya mengangkat tema "Yang Terbaik Yang Terbatik" untuk membumikan batik khas bangsa Indonesia.

Dalam rangka itu pula, Kantor Kementerian Desa PDTT juga 'bersolek' dengan atribusi batik pada dinding-dinding gedung.

Termasuk pelataran parkir di Kemendes PDTT pun telah dihiasi dengan nuansa batik.

Bahkan semua mobil dinas milik Kemendes PDTT dibranding batik dengan berbagai motif khas berbagai daerah di Indonesia.

"Dan tangga menuju ruangan saya juga ada gambar Batiknya. 

Jadi setiap motif Batiknya akan ada barcodes. 

Di mobil-mobil pejabat Kementerian Desa PDTT juga ada barcodesnya," ujarnya.

"Kenapa ada barcodesnya? Supaya siapa pun yang tertarik mendalaminya bisa langsung scan barcodenya yang akan diberikan deskripsi terkait dengan Batik itu. 

Dijelaskan sedemikian rupa di situ," jelasnya.

Melalui gerakan ini Menteri Desa berharap, ada peningkatan daya beli masyarakat terhadap produk Batik.

Karena pada awal pandemi Covid-19, sempat terjadi penurunan pembelian.

"Mudah-mudahan dengan gerakan ini tingkat pembelian produk Batik di seluruh Indonesia bisa mengalami peningkatan. 

Karena terhadap Batik kita peduli dan kita beli," ucapnya. 

https://bali.tribunnews.com/ 2020/10/02/jokowi-ayo-pakai- masker-batik 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved