Inilah 8 Cara Kontrol Emosi Ketika Dimarahi Atasan Saat Kerja, Pekerjaan Butuh Logika Bukan Baper!
Pernah merasa kesal saat atasan marah? Yuk,redam emosimu dan atasi dengan tips berikut ini
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Jadi dalam kehidupan, persoalannya justru bukan pada masalah itu sendiri, tetapi dari bagaimana kita merespon masalah tersebut.
Kalau bos marah pada kita, maka bukan marahnya itu yang menjadi masalah, tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana sikap kita terhadap itu.
5. Jangan Diambil Hati
Pahami karakter lingkungan kerja, terutama atasanmu. Karena, karakter setiap orang berbeda-beda. Ketika atasan marah, kamu pun juga harus tahu sebabnya.
Maka komunikasi yang lancar dengan atasan menjadi penting. Atasan yang suka berbicara keras dan lantang dianggap sebagai ungkapan marah.
Kamu pun harus tahu, bahwa definisi marah yang sebenarnya itu seperti apa. Karena karakter terbentuk dari kebiasaan.
Jika kebiasaan atasan memang berbicara keras, maka bisa jadi yang kamu anggap marah itu sebetulnya bukan amarah. Hanya ungkapan kekecewaan saja.
Pahami itu dan jangan diambil hati. Jika tidak, bisa-bisa kamu akan selalu menganggap bahwa atasan marah-marah tak jelas.
Bedakan antara marah (emosi) dan suara lantang karena kebiasaan.
Maka dari itu jadi karyawan harus tahan banting, dan bawaannya baper saja alias bawa perasaan.
Pekerjaan membutuhkan logika dan cara berpikir yang luas bukan baper.
Yang diperlukan kinerja maksimal dan nyata. Bukan, “aduh gimana ini” atau “aduh gimana itu”. Kalau kamu tak tahan maka dunia kerja tak cocok untuk kamu.

6. Lakukakan Perbaikan Kinerja Secara Maksimal
Kesalahan sekecil apapun akan selalu diingat oleh atasan, jadi jangan menyepelekan kemarahan bos jika memang kinerja kamu kurang memuaskan.
Perbaiki segera catatan buruk dari bos, jika masih ingin karir kamu cemerlang.