Berita Palembang
Tak Banyak Yang Tahu, Ternyata Begini Asal Usul Sungai Tawar di Palembang Menurut Para Tokoh
Mengulik asal usul sungi tawar, yang selama ini diketahui oleh masyarakat merupakan nama sungai di Palembang, menurut para tokoh.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: adi kurniawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Chairul Nisyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sungai Tawar memiliki asal usul sungai tawar yang belum banyak diketahui oleh orang banyak.
Mengulik asal usul sungi tawar, yang selama ini diketahui oleh masyarakat merupakan nama sungai di Palembang, menurut para tokoh.
Salah satunya dengan sosok Syeh Tawar.
Untuk membahas hal ini lebih dalam, Sripo dan Tribun Sumsel mencoba membahasnya bersama 2 narasumber yang merupakan Tokoh Kota Palembang Yakni Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dan Mang Amin melalui live streaming, Jum'at (25/9/2020).
Mengulik asal usul nama Sungi Tawar, yang selama ini diketahui oleh masyarakat merupakan nama sungai di Palembang, ternyata merupakan nama seorang ulama besar di Kota Palembang.
Menurut salah seorang warga yang tinggal dikawasan Sungi Tawar, Cek Heri menceritakan bahwasanya di kawasan Sungi tawar terdapat sebuah makam Kiyai Sungi Tawar.
Kiyai sungi tawar dikenal sebagai ulama yang sangat karismatik, dan terkenal dengan sumpahnya, dimana jika ada ilmu yang bertentangan dengan agama Allah akan menjadi tawar.
Dan hingga saat ini muncul sebuah mata air dekat musolah yang sampai saat ini mengalir dan dipercayai dapat menjadi obat.
Makam Kiyai Sungi Tawar ini bukanlah makan biasa, banyak yang datang untuk berjiarah.
Bahkan ada sebuah cerita yang mengatakan ada seekor burung yang terbang dan melintasi kuburan tersebut lalu jatuh, karena karomah Kiyai Sungi Tawar sangat luar biasa.
Menurut Sultan Iskandar, dikawasan tersebut selain ada makam Kiyai Sungi tawar, terdapat sebua makan lainnya yang ditutup oleh sebuah kudung.
Makam tersebut merupakan makam Pangeran Temenggung Singo Yudo Wironkencano atau Kemas Siro Kenawar, dimana ketirunan dari pangeran tersebut banyak yang menjadi ulama besar.
Dijelaskan ya pula bahwasanya Pangeran Temenggung Singo Yudo Wironkencano atau Kemas Siro Kenawar masih keturunan dari sunan giri.
Banyak ulama-ulama di Palembang ini merupakan keturunan dari wali-wali Allah, seperti Sunan Giri dan Sunan Jati.
Ada banyak makan disekitar lokasi Sungi Tawar tersebut.
Mengenai Sungi Tawar, memang dari cerita cerita dahulu, jika ada hal yang berbau black majik lalu di doakan oleh wali-wali Allah di Sungi Tawar.
Namun Sultan menegaskan bahwasanya hal tersebut tidak boleh langsung diyakini pada hal tersebut, namun harus lebih percaya dan meminta pada Allah. Ini hanya sebagai bentuk Ikhtiar.
Terkait hal tersebut, beredar pula sebuah cerita yang mengatakan bahwasanya jika ada yang berniat menggunakan ilmu hitam ilmu tersebut akan luntur ketika melintasi Sungai Tawar.
Dengan adanya cerita itu budayawan Palembang Mang Amin menjelaskan, bahwasanya wilaya itu dibagi menjadi 3 wilayah, dengan luas wilayah dua ribu koma lima hektar.
Dikawasan pemakaman silo kenawar tersebut, terdapat banyak makan lainnya, salah satu nya pangeran suryo alim.
Tokoh ini berperan saat terjadi peperangan di kesultanan Palembang.
Pangeran Bupati Hamim adalah afik kandung dari Sultan Mahmud Badaruddin II, menurut catatan 6 kali belanda masuk ke palembang namun selalu gagal.
Dikarenakan Pangeran Hamim memimpin peperangan di martapuro.
Pada masa itu, sungi tawar dapat dikatakan angker. Ada 2 mata air yang berada di sekitar lokasi tersebut yang dipercayai cukup angker.
Ada sebuah pusaran di dekat gudang bouncit, dimana airnya dipercaya dapat memberikan manfaat tentunya dengan seizin Allah.