SURAT Nikah dan Cerai Bung Karno Dijual Rp 25 M, Begini Kisah Cinta Sang Proklamator dengan Inggit

Diberitakan bahwa surat nikah dan surat perjanjian cerai antara Ir Soekarno alias Bung Karno dengan Inggit Garnasih milik keluarga almarhumah Inggit

Editor: Welly Hadinata
kolase foto wikipedia/instagram @postoreindo
Pernikahan Soekarno dan Inggit Garnasih dan bukti surat nikah 

SRIPOKU.COM - Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan masa lalu kehidupan Presiden Soekarno.

Terutama kehidupan Presiden Soekarno dengan salah satu istrinya yakni Inggit Garnasih.

Diberitakan bahwa surat nikah dan surat perjanjian cerai antara Ir Soekarno alias Bung Karno dengan Inggit Garnasih milik keluarga almarhumah Inggit Garnasih akan dijual.

Kabar itu pertama kali diketahui dari unggahan Instagram@Popstorindo yang dikelola oleh Yulius‎ Iskandar yang diunggah pada Rabu (23/9/2020).

Dia merupakan kolektor barang antik.

"Gini, kan, saya ini jual beli barang antik, macam-macam. Kebetulan yang punya menawarkan mau dijualin, kalau barangnya mah enggak saya pegang," ujar Yulius saat dihubungi pada Kamis (24/9/2020).

Surat nikah Presiden RI Pertama Soekarno dan Inggit Garnasih
Surat nikah Presiden RI Pertama Soekarno dan Inggit Garnasih (Instagram @popstoreindo)

Dokumen itu terdiri dari dua jenis.

Pertama surat keterangan pernikahan.

Kedua, surat perjanjian yang isinya menerangkan perceraian Ir Soekarno dengan Inggit Garnasih.

Sejak diposting, ia mengaku banyak dihubungi banyak pihak.

"Para sejarawan kontak saya, sayang katanya kalau dijual, mending disimpan. Saya enggak tahu, tadi saya posting seizin beliau, tolong cariin pembeli, bagusnya kalau punya akses ke pemerintah seperti badan arsip atau museum," ucap Yulius.

Dalam percakapan dengan salah satu keluarga Inggit Garnasih, kata dia, soal harga sudah dibuka.

Harga yang ditawarkan fantastis.

"Buka harga Rp 25 miliar. ‎Saya enggak tahu kenapa pengen dijual, tapi mungkin beliau sebagai pemegang dokumen sejarah, di tengah usia senja juga," ucap Yulius.

Yulius mengaku sebagai pengagum Bung Karno.

Ia sempat kaget saat melihat isi dari dokumen tersebut. Ia mengaku tidak bisa melarang dokumen bersejarah.

"Saya sama-sama pengagum Bung Karno. Ini arsip bersejarah. Cuma balik lagi, dijual itu hak beliau. Saya kalau punya dana pasti saya beli, saya jaga," ucap dia.

Dalam surat perceraian, dituliskan bahwa Soekarno tinggal di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta dan Inggit di Lengkong Besar Bandung.

Soekarno sebagai pihak pertama dan Inggit sebagai kedua.

Keduanya sudah mufakat dan menerima satu sama lain.

1. Pihak pertama akan membelikan seboeah roemah dengan pekarangannja serta isinja di Kota Bandung oentoek Fihak kedoa, menoeroet petoendjoek dan pertimbangan toean-toean Drs Mohammad Hatta,Ki Hadjar Dewantoro dan KH Mas Mansoer.

Sebeloem dapat izin membeli roemah oleh pemerintah balatentara Dai nIppon, berhoeboeng dengan Oendang-oendang Nomor 2 Pasal 10,fihak pertama menjewakan roemah tjoekoep dengan isinja bagi fihak kedoea, djoega menoeroet petoendjoek dan pertimbangan toean-toean Drs Mohammad Hatta, Ki Hadjar Dewantoro dan KH Mas Mansoer,"

2. Pihak pertama mengakoe berhoetang kepada fihak kedoea djoemlahnya F6230 dan akan membajarnya:

a. Konen F 2000
b. Sisanya F 4280 diangsoer membajarnya f50 seboelan selama 10 tahoen.

3. Pihak pertama memberi nafkah kepada fihak kedoea seoemoer hidoep F75 per bulan.

4. Barang-barang milik Fihak pertama dan kedua jang ditinggalkan di Bengkoeloe, dibagi seperti ini. Segala boekoe-boekoe dibagikan kepada fihak pertama jang selebihnja kepada fihak kedua.

Demikianlah soerat perdjandjian ini diboeat di Djakarta, pada Djoemat tanggal 29 Boelan I tahun 2603.

Surat itu ditandatangani oleh Ir Soekarno dan Inggit Garnasih dan disaksikan Drs Mohammad Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan KH Mas Mansoer.

Ketiganya turut menandatangani surat tersebut.

Kisah Cinta Soekarno dan Inggit

Saat itu Inggit Garnasih telah berstatus sebagai istri dari Haji Sanusi.

Tetapi, Soekarno nekat meminta izin untuk menikahi wanita yang lebih dikenal dengan nama Ibu Inggit itu.

"Cintailah Inggit dengan sungguh-sungguh dan jangan telantarkan dia," begitulah kira-kira ucapan Haji Sanusi yang merelakan istrinya pada Soekarno, mengutip Arnaldi Nasrum : Romansa Soekarno yang diterbitkan Majalah Intisari No. 635 Agustus 2015.

Perbedaan usia yang terpaut 12 tahun tak membuat Soekarno urung menyatakan niatnya untuk melamar Inggit.

Justru karena itulah yang membuat Soekarno menemukan sosok yang anggun dan menyenangkan.

Hubungan asmara keduanya semakin menguat setelah masing-masing sudah tidak nyaman dengan pasangannya.

Inggit merasa Sanusi sudah tidak seperti dulu lagi.

Soekarno pun juga sudah merasa bosan dengan Oetari, istrinya saat itu.

Keduanya mengikat janji suci pada 1923.

Sebuah rumah di Jalan Ciateul Bandung lalu dibeli untuk menjalani kehidupan yang baru.

Jalan itu kini diberi nama Jalan Inggit Garnasih.

Kode rahasia

Selama menjalani bahtera rumah tangga, Inggit harus melewati lika-liku yang dijalani oleh Soekarno.

Termasuk saat Soekarno ditahan di penjara Sukamiskin.

Saat itu, tak sembarangan orang diizinkan untuk menengok Soekarno.

Istri keduanya itu, menjadi salah satu dari beberapa orang yang diizinkan untuk menemuinya.

Inggit hanya diperkenankan untuk datang dua kali dalam satu minggu.

Mengutip Gita Laras Widyaningrum : Soekarno & Keluarga yang diterbitkan Majalah Intisari No. 635 Agustus 2015, apa pun yang dibawa oleh Inggit akan diperiksa.

Termasuk surat-surat yang ditujukan pada Soekarno.

Hanya buku-buku agama saja yang diperkenankan untuk dibawa dari luar.

Namun, keduanya tak kehabisan akal.

Buku-buku itu kemudian dilubangi menggunakan jarum.

Tujuannya, agar mereka dapat berkomunikasi menggunakan huruf braile.

Dengan demikian, Belanda tak akan mengetahui komunikasi yang terjadi di antara keduanya.

Tak hanya itu saja, telur pun dimanfaatkan oleh keduanya untuk menyampaikan pesan.

Dengan alibi membawakan bekal, telur-telur itu akan diberi kode rahasia oleh Inggit.

Kemudian Soekarno akan memeriksa seluruh permukaan telur itu.

Agar ia dapat mengetahui informasi yang hendak disampaikan Inggit.

Jika ada satu tusukan jarum di kulit telur berarti "Kabar baik".

Dua tusukan berarti "Seorang kawan ditangkap".

Sementara untuk tiga tusukan berarti "Penyergapan besar-besaran. Semua pemimpin ditangkap".

Temani hingga 20 tahun

Soekarno dan Inggit kerap berbagi kebahagiaan bersama.

Sekitar 20 tahun keduanya menjalani lika-liku bahtera rumah tangga.

Bahkan saat Soekarno dibuang ke Ende, Inggit dan ibunya, Ibu Amsi, ikut menemaninya.

Bersama anak angkat Soekarno juga, mereka harus menjalani masa-masa sulit.

Hingga Ibu Amsi meninggal di pangkuan Soekarno.

Soekarno bahkan menguburkan jenazah ibu mertuanya itu di sebuah hutan.

Berbekal batu tembok dan batu kali, Soekarno membuat dinding kuburan serta nisan untuk peristirahan terakhir Ibu Amsi.

Baginya, peristiwa itu merupakan kemalangannya yang pertama dan yang terberat.

"Ibu Amsi lebih sederhana daripada anaknya.

Ia tak bisa tulis baca, tapi ia seorang wanita besar.

Aku mencintainya setulus hati," ujar Soekarno, mengutip Gita Laras Widyaningrum : Soekarno & Keluarga yang diterbitkan Majalah Intisari No. 635 Agustus 2015.

Walaupun dari pernikahan itu mereka tak dikaruniai seorang anak pun.

Hingga akhirnya, melansir dari Wartakota, Soekarno memutuskan untuk menceraikan istri keduanya itu.

Sebab, Inggit tak sudi dimadu.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Surat Nikah dan Surat Cerai Bung Karno dan Inggit Garnasih Mau Dijual, Dibuka Harga Rp 25 M

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved