Berita Sriwijaya FC
Stoper Sriwijaya FC Erwin Ramos Gutawa tak Rela Bentengnya Dijebol di Friendly Match Hadapi David FC
Erwin yang mengidolakan pemain sepak bola Real Madrid, Spanyol, Sergio Ramos dan pesepakbola nasional Hamkah Hamzah menyatakan tetap berusaha main ngo
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Menanggapi tekad David FC yang menargetkan bakal mengalahkan minimal menahan imbang di Laga Friendly Match yang akan berlangsung di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Sabtu (19/9/2020) sore, stoper andalan Sriwijaya FC Erwin "Ramos" Gutawa sedikit tersentak.
Pemain nomor punggung 5 yang selama menjadi andalan sebagai benteng garda membantu menjaga lawan mendekati kotak penalti, menyatakan sudah harga mati tak boleh kalah.
"Jangan sampai ada kebobolan. Itu prinsip kita. Harga mati gak boleh kalah," tegas Erwin pemain asal Desa Samaenre, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kelahiran 6 Juli 1992 kepada Sripoku.com, Jumat (18/9/2020).
Erwin yang mengidolakan pemain sepak bola Real Madrid, Spanyol, Sergio Ramos dan pesepakbola nasional Hamkah Hamzah menyatakan tetap berusaha main ngotot jika ada yang berusaha mengancam daerah kotak penalti.
"Wah kalau saya di bawah gak mau kalah," kata stoper berambut gondrong yang doyan makan favorit cotto Makassar ini sudah barang tentu tetap mendoakan kemenangan bisa diraih Laskar Wong Kito.
Erwin yang mengisi liburannya lalu mudik berkumpul dengan anak dan istrinya di Batu Licin Kabupaten Tanah Bumbu 265 km sebelah timurnya Banjarmasin ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaku untuk antispasi sudah mendapat arahan dari pelatih Budiardjo Thalib.
"Kita sudah ada kemarin dikoordinasikan pelatih harus main kompak agar lebih sulit lagi tembus," kata bapak dua anak (Aisyah umur 7 tahun, Maisyah umur 8 bulan) buah pernikahan dengan Ayu Ligastari Tanjung.
Stoper gondrong yang gemar meladeni striker naturalisasi Alberto "Beto" Goncalves main teqball ini mengaku lahir sebagai pesepakbola tanpa melalui Sekolah Sepak Bola (SSB), melainkan bakat alami sebagai pemain Tarkam (Tarikan Kampung).
"Saya gak SSB bakat alami aja. Saya tarkam. Alhamdulillah ada cita cita mau ikut sepakbola profesional. Sering nonton di bola latihan main," kata Erwin.
Pemain berambut gondrong inipun ikut tim PON Kalsel PON 2012 di Riau, hingga masuk Divisi 2 Martapura FC 2012. Kemudian lolos Divisi 1 2013. Terakhir berhasil lolos 2014 Divisi Utama.