Para CPNS Dikirimi Email Survei Yang Mengatasnamakan BKN, Begini Fakta Sebenarnya
Di Twitter sedang heboh masalah email survei yang mengatasnamakan Badan Kepegawaian Negara / BKN.
SRIPOKU.COM -- Di Twitter sedang heboh masalah email survei yang mengatasnamakan Badan Kepegawaian Negara / BKN.
Email tersebut ditujukan bagi peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil / CPNS 2018.
Dalam email tersebut, peserta diminta untuk mengisi beberapa pertanyaan terkait jalannya seleksi CPNS.
Banyak warganet yang takut untuk membuka email itu jika merupakan hoaks.
Menanggapi hal itu, BKN pun angkat bicara melalui Twitternya.
Warganet menanyakan kebenaran e-mail ini melalui akun resmi Twitter BKN, @ BKNgoid, dengan melampirkan tangkapan layar pesan yang ada.
Pantauan Kompas.com, e-mail tersebut berisi link yang dapat diisi peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018.
• Bertambah Satu Warga Disekitaran Pasar Kota Pagaralam Terkonfirmasi Positif Covid-19 Total 13 Orang
• Ramalan Lengkap 12 Zodiak Karier 16 September 2020: Aries Harus Tenang Dalam Bekerja Agar Maksimal
• Kronologi Pedagang Kelontongan di Kabupaten OKU Selatan Nyambi Sebagai Kurir Narkoba di Amankan
Berikut beberapa tangkapan layar pertanyaan warganet yang disampaikan kepada BKN:

"Min @BKNgoid, ini akun email official BKN bukan ya?," tulis akun @zumar8.
"Mimin @BKNgoid, apakah ini email resmi dr BKN?," tulis akun @nisaksmn.
"Malam2 dapat e-mail. Mohon maaf min @BKNgoid apa ini resmi dari BKN," tulis akun @zhaliph.
Ini isi e-mail tersebut:
"Halo,
Tim SSCN BKN dan peneliti dari University of California, Berkeley sedang bekerjasama untuk mempelajari pandangan para pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil di Indonesia yang menjalani proses seleksi pada tahun 2018.
Survei ini membutuhkan waktu kira-kira 5 menit.
Partisipasi Bapak/Ibu sangat bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi Seleksi CPNS selanjutnya agar lebih baik, semua informasi akan disimpan secara rahasia dan hanya dipakai untuk kepentingan ilmiah.
Jika Ibu/Bapak bersedia untuk melanjutkan silahkan tekan tautan berikut ini:
ISI LINK
Terima kasih!"
Tanggapan BKN
Dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Biro Humas dan Kerjasama BKN Paryono mengatakan e-mail tersebut resmi berasal dari BKN.
"Iya betul (e-mail resmi)," kata Paryono, Senin (14/9/2020).
Ia menjelaskan, hasil survei akan digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan seleksi CPNS ke depan.
Adapun, e-mail ditujukan kepada seluruh peserta yang mengikuti seleksi CPNS tahun 2018.
"Ya (yang mendapatkan e-mail tersebut) peserta CPNS formasi tahun 2018," ujar Paryono.
Peserta yang mendapatkan pesan tersebut, lanjut dia, dapat mengisi survei dengan mengklik link yang terlampir dalam e-mail.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran Kompas.com, terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan dalam survei.
Pertanyaan tersebut terkait pelaksanaan CPNS, baik proses penerimaan menggunakan CAT (computer asssisted test), transparansi dalam seleksi, hingga sosial kemasyarakatan.
Link yang ditautkan hanya untuk sekali pengisian survei.
Dalam survei ini, masyarakat diperbolehkan melewati pertanyaan yang ada. Namun, jika pertanyaan telah terlewati, masyarakat tidak dapat kembali ke halaman sebelumnya.
Seleksi CPNS 2021 untuk 1 Juta Guru
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan pemerintah akan kembali membuka seleksi penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) pada 2021.
"Tahun depan sudah kita sepakati untuk adanya pengadaan 1 juta guru.
Kemudian pengadaan bidan, perawat, dokter itu lebih kurang 200.000 sekian.
Penyuluh pertanian, penyuluh KB, penyuluh PU dan semuanya harus ada," kata Tjahjo Kumolo dalam peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2020).
"Satu desa, kecamatan itu harus ada ASN yang menjadi penyuluh, ada yang kesehatan menyangkut skala prioritas dan pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM," sambungnya.

Terkait tidak adanya seleksi CPNS pada tahun ini, awalnya karena pemerintah ingin fokus menyelesaikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K).
Belakangan, adanya wabah virus corona juga ikut menghambat penyelesaian tersebut.
"Secara prinsip sudah selesai. Tahu-tahu pandemi Covid-19 masalah uangnya saja sedang kita pikirkan," tutur dia.
Di sisi lain, Tjahjo juga menyinggung misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait reformasi birokrasi dalam membangun pemerintahan yang efektif dan efisien.
Termasuk penyederhanaan eselon III, IV serta V menjadi jabatan fungsional.
"Selama empat tahun mudah-mudahan selesai. Termasuk perencanaan dalam rekrutmen kepegawaian kita," imbuh Tjahjo.
Menpan RB: Nanti 2021, Tapi Sifatnya Terbatas
Pemerintah tidak akan membuka tes seleksi calon pegawai negeri sipil ( CPNS) pada 2020.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, seleksi CPNS akan dibuka kembali pada 2021 dengan formasi terbatas.
“Tahun 2020 tidak mengadakan penerimaan CPNS. Nanti pada 2021 itu pun (sifatnya) terbatas,” ujar Tjahjo sebagaimana dikutip dari tayangan di YouTube Kemenpan RB, Rabu (12/8/2020).
"Sementara tahun ini pemerintah akan fokus pada penuntasan seleksi CPNS tahun anggaran 2019," lanjutnya.
Tjahjo menuturkan, seleksi CPNS pada 2021 bersifat terbatas dan menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah.

Terlebih, banyak kementerian yang tidak akan menambah pegawai.
“(Kuotanya) Sesuai kebutuhan. Sudah mulai banyak kementerian yang tidak menambah pegawai lagi,” tutur Tjahjo.
Sebelumnya, Tjahjo menegaskan alasan peniadaan seleksi CPNS pada tahun ini, karena rangkaian seleksi CPNS 2019-2020 baru saja selesai.
Kemudian, para calon PNS yang telah terseleksi belum semuanya dilantik karena ujian wawancara dan lain-lain ditunda.
"Sebab, ada pandemi Covid-19. Maka, alokasi 2020 dialihkan untuk 2021," tutur Tjahjo.