Breaking News

2021 Pemerintah Akan Lanjutkan Program Bansos, Dan Bantuan Perbaikan Rumah Tak Layak Huni

Pemerintah akan lanjutkan program bansos dan juga bantuan perbaikan rumah tak layak huni (RTLH)thun 2021

Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM/BERI SUPRIADI
Gubuk tak layak huni di Dusun III Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Angin segar berembus untuk masyarakat miskin pemilik rumah tak layak huni.
Pemerintah berencana melanjutkan program bantuan sosial (bansos) tidak saja berupa uang, namun juga berupa bantuan perbaikan rumah tak layak huni (RTLH).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kementerian Sosial Asep Sasa Purnama dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI tentang rencana pemerintah melanjutkan program bantuan sosial (bansos).

"Tidak hanya berupa pemberian uang tunai namun juga perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) bagi masyarakat miskin di tahun 2021," katanya. Besar nilai bantuan bagi masyarakat miskin yang mendapatkan perbaikan rumah adalah Rp 15 juta per Kepala Keluarga (KK) per unit.

"Untuk bantuan rehabilitasi sosial RTLH kami informasikan di tahun 2021, kami mendapatkan amanah untuk mengawal program ini. Kemudian, indeks bantuannya sebesar Rp 15 juta per KK per unit," katanya secara virtual, Senin (14/9/2020).

Menurut Asep, data penerima RTLH tersebut harus terdaftar terlebih dahulu di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan syarat rumah yang diusulkan sangatlah tidak layak huni.

"Kalau di data DTKS umumnya desil 1 dan desil 2 dan ini menjadi program agenda penanganan kemiskinan esktrem yang tengah digaungkan oleh Bapak Presiden di bulan Maret tahun 2020 atau beberapa bulan lalu," ujarnya.

Asep juga menjelaskan, pada 2021, bantuan yang awalnya berupa sembako akan ditiadakan. Sebagai gantinya, pemerintah akan menyalurkan bansos uang tunai kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"Untuk bantuan sosial tunai di tahun 2021, kami mendapatkan amanah untuk mengawal. Targetnya 10 juta KPM, mencakup seluruh provinsi di Indonesia termasuk DKI Jakarta sehingga tahun depan program sembako yang sekarang dilaksanakan di DKI Jakarta dan sekitarnya akan dikonversikan menjadi bantuan sosial tunai. Dengan total penerima manfaatnya 10 juta KPM," ujarnya.

Sama seperti tahun ini, penerima manfaat program bansos uang tunai akan mendapatkan Rp 200.000 per KPM selama 6 bulan.

"Dengan indeks bantuan per KPM Rp 200.000 sama dengan yang sekarang. Dan akan diberikan selama 6 bulan, dari bulan Januari sampai Juni. Dengan total anggaran sebesar Rp 12 triliun," ucapnya.

Bansos Untuk Warga Terdampak Covid-19 Diperpanjang Sampai Desember, Mensos Sebut Ada Perubahan

Dokter Rumah Sakit Jiwa Ungkap Jawaban Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber Saat Diperiksa

Dampak Virus Corona Keluarga Miskin di Kabupaten Muaraenim Sumsel akan Dapat Bantuan Sembako

Lebih lanjut kata Asep, mekanisme penyaluran bansos uang tunai tersebut tidak akan berubah, yakni melalui PT Pos Indonesia (Persero) dan bank-bank BUMN.

"Kami akan menggunakan mitra terutama PT Pos Indonesia dan Himbara. Karena selama ini penyalurannya bagus, tidak ada hambatan sama sekali," ujarnya.

artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://money.kompas.com/read/2020/09/14/205800626/pemerintah-akan-beri-rp-15-juta-untuk-masyarakat-miskin-yang-punya-rumah-tak

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved