Berita Selebriti
Dilaporkan Polisi, Ayah Atta Halilintar Akui Poligami, Lenggogeni Faruk Mendadak Singgung Keadilan
Akui Poligami, Ayah Atta Halilintar Dilaporkan Polisi, Lenggogeni Faruk Mendadak singgung keadilan Tuhan
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Di tengah kabar bahagia rencana pernikahan Atta Halilintar dan Aurel, mendadak muncul kabar tak sedap dari Halilintar Anofial Asmid.
Pasalnya ayah Atta Halilintar, Halilintar Anofial Asmid mendadak menjadi sorotan lantaran kabar poligami.
Bahkan kabar poligami ayah Atta Halilintar kini berakhir dengan pelaporan mantan istri keduanya, Happy Hariadi.
Ya, dikenal sebagai keluarga harmonis, rupanya Halilintar Anofial Asmid pernah melakukan poligami di tahun 1998 lalu.
Namun pernikahan kedua Halilintar Anofial Asmid ini tak berlangsung lama.
8 tahun kemudian Halilintar Anofial Asmid memutuskan bercerai dari Happy Hariadi.
Dari pernikahannya dengan Happy Hariadi, Ayah Atta Halilintar ini memiliki satu orang anak yang kini telah berusia 17 tahun.
Halilintar Anofial Asmid pun dituduh menelantarkan anaknya dari Happy Hariadi.

• Bungkam Mulut Netizen, Punya Honor Ratusan Juta Kini Kekeyi Pamer Mobil Baru, Ulah Setingan Berhasil
• Pernikahan Aurel Sering Disebut, Krisdayanti Akui Belum Dilibatkan, Sebut Tak Kenal Atta Halilintar
Dilansir dari Tribunnews.com, Pihak Anofial Halilintar yang diwakili Rhaditya Putra Perdana selaku kuasa hukumnya buka suara soal laporan mantan istrinya.
Rhaditya mengatakan Ayah Atta Halilintar tampak mengakui bahwa adanya pernikahan dengan Happy Hariadi pada 1998 silam.
Tak hanya pernikahannya saja, Halilintar Anofial Asmid juga mengakui adanya anak dari pernikahan keduanya itu.
"Dan kami menegaskan, peristiwa itu, pernikahan itu ada memang. Sah memang ada anak," kata Rhaditya Putra Perdana di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2020).
"Tapi dengan tegas saya sudah memberikan pandangan hukum kepada klien juga bahwa kasus anak dan cerai itu tidak dapat dipublikasikan demi hukum. Jadi kalau ada orang yang mempublikasikan, mungkin kami anggap itu kekhilafan semata. Atau kurangnya baca buku semata," tuturnya.
Rhaditya juga menanggapi laporan dari Happy Hariadi terkait dugaan diskriminasi dan penelantaran anak yang dilakukan pada Oktober 2019 lalu.
"Itu laporan dari Oktober kalau nggak salah dipegang sama rekan saya juga dari Oktober, kalau memang unsurnya udah penuh, penelantaran itu beda bro, gak kaya kasus lainnya," katanya.