Pemuda Palembang Beli Motor Honda GTR150 Pakai Uang Receh Hasil Menabung 8 Tahun, Begini Ceritanya
Ketika transaksi pembelian, sales dan frontline Astra Motor Sukarami Palembang membutuhkan waktu 5 jam menghitung uang koin
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Perjuangan Muhammad Andi Pangestu mendapatkan Sepeda Motor Honda Supra GTR 150 memang tidak biasa.
Sebab, dia membeli Sepeda Motor Honda Supra GTR 150 ini dengan membawa uang receh senilai Rp24.650.000.
Pejuangan Muhammad Andi Pangestu memang tak mudah untuk Membeli Motor, dia harus berjuang selama 8 tahun untuk menambung sehingga baru terkumpul uang receh Rp 10.000.000 atau Rp 10 juta.
Jalan panjang yang ditempuh Muhammad Andi Pangestu demi mendapatkan Sepeda Motor Honda Supra GTR 150 inilah, yang membuatnya menjadi viral, sehingga pihak Astra Motor Sumatra Selatan (Sumsel) memberikan apresiasi.
Marketing Head Astra Motor Sumatra Selatan (Sumsel), Julius Armando mengaku senang menerima pembeli seperti Andi, yang Membeli Motor pakai uang receh.
Kisah Muhammad Andi Pangestu untuk mendapatkan sepeda motor memang merupakan niat dan tekadnya sejak SMP.
Berikut Cerita Muhammad Andi Pangestu demi mendapatkan Sepeda Motor Honda Supra GTR 150:
1. Tak Ingin Membebani Orang Tuanya
Dengan niat tidak ingin membebani orang tuanya, maka Pemuda asal Palembang berusia 22 tahun itu pun diam-diam menabung uang receh hingga delapan tahun lamanya.
Dia pun meski masih SMP sudah membantu ibunya berjualan di warung dan dari uang yang diberikan oleh ibunya, maka dia sisihnya Rp7.000 untuk ditabung, yang kesemuaanya uang receh dan beberapa uang keras pula untuk membeli Sepeda Motor Honda Supra GTR 150 tersebut.
"Karena gak mau membebani orangtua, tabungan sejak lulus SMP tahun 2012 saya sisihkan. Setiap hari nabung Rp7000 dari bantu ibu di warung saya pakai untuk menambah beli motor," ujarnya, Kamis (27/8/2020).
"Beli motor Honda Supra GTR 150, karena desainnya cocok buat anak muda," kata Muhammad.
“Saya memilih Honda Supra GTR 150 karena desainnya yang cocok buat anak muda, sudah menggunakan kopling manual, dan mesinnya 150cc 6 percepatan. Motor ini cocok bagi postur tubuh saya yang memiliki tinggi sekitar 170cm. Motor ini nantinya akan digunakan untuk saya beraktivitas sehari – hari berangkat ke kampus dan juga mengantar ibu untuk belanja keperluan warung,” tutup Andi.
3. uang receh Rp10 juta Plus Uang Kertas
Bagi Muhammad Andi Pangestu, memang tak mudah mendapatkan Sepeda Motor Honda Supra GTR 150, butuh kesabaran dan doa yang tak putus-putus, karena setelah uang itu terkumpul hingga puluhan juta, ada godaan untuk mendapatkan motor di atas Rp10 juta.
Namun biasa hidup mandiri dan membantu orang tua, membuat Muhammad Andi Pangestu tak putus asa. Sembari menabung uang receh, dia pun tidak menampik juga menabungkan uang kertas.
Maka sudah cukup terkumpul uang Rp24.650.000 itu, maka Andi membawa uang receh dan uang keras tabungan menggunakan karung.
Sesampai di Dealer Astra Honda, Muhammad Andi Pangestu kemudian langsung mengaku ingin membeli sepeda motor.
Dia pun langsung membayar motor secara tunai di Dealer Honda, Astra Motor Sukarami, Palembang. Kendaraan roda dua yang ia beli seharga Rp24.650.000. Sedangkan total uang receh yang ia miliki hanya Rp10.000.000 dan sisanya dibayar langsung pakai uang kertas.
Saat ditanya kenapa memilih Honda Supra GTR padahal banyak merk lain yang lebih murah dan juga sporty.
"Saya Milih merk ini karena pas di postur tubuh saya, terus sudah menggunakan kopling manual, dan mesinnya 150 CC, 6 percepatan, juga saya suka dengan desainnya" ungkapnya Andi.
3. Butuh waktu 5 jam hitung uang koin
Dapat dibayangka uang receh Rp 10 juta yang dibawa dengan karung itu, memang akan membutuhkan waktu untuk menghitungnya.
Maka sales dan dibantu Muhammad Andi Pangestu, sukses memisahkan uang receh itu dengan pengelompokan Rp 100.000 dengan jumlah total Rp 10 juta, dan ditambah dengan uang kertas, sehingga cukup bagi Andi untuk membawa pulang Sepeda Motor Honda Supra GTR 150 tersebut.
Marketing Head Astra Motor Sumatra Selatan (Sumsel), Julius Armando mengaku senang menerima pembeli seperti Andi. Setidaknya, dealer sudah membantu mengabulkan keinginan konsumen secara baik.
Ketika transaksi pembelian, sales dan frontline Astra Motor Sukarami Palembang membutuhkan waktu 5 jam menghitung uang koin dari tabungan Andi. Julius menyampaikan terima kasih karena karyawan telah sabar dan teliti melayani kosumen.
"Saat konsumen bertransaksi dengan metode pembayaran apapun akan kami layani, dan kami bantu sehingga kepuasan konsumen menjadi tujuan utama kami," ujarnya.
Selamat buat Andi Pangestu, semoga makin nyaman dan semangat kuliah.