Manuver Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Berlanjut, Sambangi Kampung Halaman Jokowi, Ini Terjadi

Setelah heboh dengan aksi deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ) di Jakarta, Mantan Panglima TNI

Editor: Fadhila Rahma
IST
jendral TNI Gatot Novantyo 

SRIPOKU.COM - Manuver eks Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo berlanjut, sambangi kampung Jokowi, deklarasikan KAMI Solo.

Setelah heboh dengan aksi deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ) di Jakarta, Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo kini melanjutkan manuvernya.

Tak main-main, Gatot Nurmantyo kini menyambangi kampung halaman Presiden Jokowi, Solo.

 

Maksud kedatangannya ke kampung halaman Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ) itu juga dilakukan dalam rangka mendeklarasikan KAMI Solo.

Ketua KAMI Solo Mudrick SM Sangidu menyebut kondisi Indonesia saat ini ibaratnya kapal oleng yang mana nahkodanya harus diganti.

Dikutip dari TribunSolo.com, Kamis (20/8/2020), Mudrick tak menyebutkan dengan jelas siapa yang dimaksud dengan nahkoda yang harus diganti.

"Nahkoda tidak bisa menyelamatkan, ganti Nahkoda," kata dia.

KAPOLSEK Sukarami : Tidak Ada Tanda-tanda Kekerasan, Mayat Dibawa ke RS Bhayangkara Palembang

GURU yang Banting Stir Jadi Tentara, Pangkat Kopral hingga Jenderal Bintang 5, Ini Kisah AH Nasution

KSAD Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Kandidat Kuat Gantikan Hadi Tjahjanto, Kisi-kisi IPW

Deklarasi KAMI di Solo diselenggarakan di Gedung Umat Islam Surakarta, Jalan Kartopuran No. 241A Jayengan Serengan.

Para peserta datang dari kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

Presidium KAMI Gatot Nurmantyo pun langsung datang menghadiri acara tersebut.

Mudrick menuturkan, KAMI hadir untuk memberikan kritik kepada pemerintah.

"Ini gerakan moral aksi untuk menyelamatkan Indonesia," papar dia.

"Banyak yang menanyakan, kenapa menyelamatkan.

Kelahiran kami mendapat dukungan seluruh Indonesia."

"Tujuannya satu, kami ingin mengingatkan ini gerakan moral."

"Kita diam ditindas atau kita melawan" lanjutnya.

Gatot Nurmantyo : Ini Sumpah Saya

Saat mendatangi kampung halaman Jokowi, Gatot Nurmantyo mengutarkan kekhawatirannya yakni bahaya yang akan terjadi apabila Pancasila diubah.

"Maka itu bukan lagi negara kesatuan Indonesia, bubar negara ini," kata Gatot, dikutip dari YouTube Kompastv, kamis (20/8/2020).

Karena kekhawatiran itu, Gatot mengaku tergerak untuk menyuarakan pendapatnya.

"Itulah yang tidak boleh, maka saya bangkit karena saya telah bersumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," papar Jenderal purnawirawan TNI ini.

"Ini sumpah saya sebagai seorang manusia kepada Tuhan yang Maha Esa," kata Gatot Nurmantyo.

"Apabila saya tidak melaksanakan itu, selesai," sambungnya.

tribunnews
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat hadiri deklarasi KAMI di Solo, Kamis (20/8/2020) (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)

 

Seperti yang diketahui, deklarasi gerakan KAMI di Jakarta dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo hingga Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Selain itu banyak pula para pengamat yang bergabung seperti Rocky Gerung, Refly Harun hingga Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.

Alasan Gabung KAMI

Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkap alasannya bergabung dalam gerakan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) .

Hal tersebut diungkapkan oleh Gatot Nurmantyo saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (19/8/2020).

Pada kesempatan itu, Gatot Nurmantyo juga sempat menyinggung sumpahnya.

Mulanya ia menjelaskan alasan mengapa dirinya selama ini diam saja.

"Banyak orang tanya, tadi saya ditanya oleh Andik tvOne kenapa dari 2017 saya diam, diam, diam tiba-tiba saya muncul."

"Itu dari hasil perenungan saya Bung Karni bahwa saya telah diberikan kenikmatan yang luar biasa," tutur Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo mengaku selama ini telah merenung dan merasa bahwa dirinya rupanya sudah diberikan segala kenikmatan oleh Tuhan.

Mulai dari karier hingga kebahagiaan keluarga.

"Sebagai orang yang berkarya di TNI sampai puncak Panglima TNI, pangkat Jenderal penuh, sebagai orang laki-laki saya menikah, punya anak, anak saya dua-duanya S2 sudah menikah, punya karier sendiri."

"Tidak di bawah bayang-bayang orangtuanya dan sudah punya cucu laki-laki dan perempuan lengkap," ujar Gatot Nurmantyo.

Maka dirinya sempat bertanya-tanya apa yang belum dilakukannya selama ini.

Gatot mulai tergugah ketika munculnya rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila yang kini telah ditunda pembahasannya.

RUU HIP itu membuatnya teringat akan sumpah setianya kepada negara.

"Maka saya bertanya apa yang belum saya lakukan, saya terkejut begitu ada undang-undang HIP (Haluan Ideologi Pancasila) yang membuat saya terkejut."

"Terkejutnya begini, bahwa saya 38 tahun yang lalu saya pernah bersumpah, ini sumpahnya Demi Allah saya bersumpah akan selalu setia Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mendasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar Negara 1945," jelas Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dirinya bersumpah atas nama pribadi bukan prajurit.

Sehingga ketika dirinya kini sudah menjadi Purnawirawan, ia merasa masih terikat dengan sumpah tersebut.

Gatot Nurmantyo menuturkan bahwa rakyat akhirnya berhasil membangun sebuah negara dengan undang-undang dan Pancasila di dalamnya.

Jika undang-undang dan Pancasila diubah maka ia merasa negara Indonesia juga telah diubah.

Hal itulah yang lantas membuat Gatot merasa kini harus bangkit dan bersuara.

"Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan pembukaannya itulah dasar negara itu Ketuhanan yang Maha Esa itu dan seterusnya."

"Kalau itu diubah maka Indonesia ini berubah, maka saya harus bangkit sebagai pertanggungjawaban nanti di Padang Mahsyar saya ditanya kamu pernah disumpah tanggung jawabmu apa?" tegasnya.

Purnawirawan 76 tahun ini menambahkan, jika yang pensiun masih mencoba bertanggung jawab maka orang-orang yang masih aktif menjalankan tugasnya harus makin bertanggung jawab.

"Pensiunan saja harus bertanggung jawab dengan sumpahnya apalagi yang masih aktif? Ini minimal saya bisa memperingatkan," lanjutnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gatot Nurmantyo Datangi Kampung Halaman Jokowi, Ketua KAMI Solo: Diam Ditindas atau Melawan, https://wow.tribunnews.com/2020/08/20/gatot-nurmantyo-datangi-kampung-halaman-jokowi-ketua-kami-solo-diam-ditindas-atau-melawan?page=all.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved