Inilah 6 Cara Mengontrol Rasa Marah dan Mengelola Stres pada Anak: Support dari Suami untuk Istri
Selalu marah pada anak, tentu juga tidak baik untuk perkembangan anak dan juga kesehatan mental orangtua.
SRIPOKU.COM - Rasa kesal, emosi dan stres dalam menghadapi anak-anak kerap kali dialami orangtua.
Tapi selalu marah pada anak, tentu juga tidak baik untuk perkembangan anak dan juga kesehatan mental orangtua.
Untuk itu, sangat penting bagi orangtua mulai mengontrol rasa marah pada anak untuk menghindari rasa stres itu datang.
• Inilah 6 Zodiak Sangat Pemalu: Virgo, Cancer, Pisces, Capricorn, Scorpio dan Taurus
• Inilah 7 Istilah Pasar Saham Paling Dasar yang Perlu Diketahui (2): Sekuritas hingga Dividen
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Berikut lima cara mengelola stres dan emosi saat menghadapi anak:
1. Support dari suami untuk istri
Para suami hendaknya menyediakan waktu untuk mendengarkan istri mereka dan memberi semangat.
Jika ini dapat dipraktikkan hanya 10 hingga 15 menit seminggu, ini bisa mulai mengubah keadaan emosional ibu.
“Dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam meningkatkan suasana rumah secara keseluruhan,” kata Theresa Pong, konselor utama di Focus on the Keluarga Singapura.
Selain itu, memberikan support untuk istri juga mampu meningkatkan keharmonisan rumah tangga.

9 Makanan Mengandung Tembaga Tinggi (1). (www.infiline.com/)
2. Miliki waktu untuk diri sendiri
"Sisihkan waktu untuk diri sendiri dalam jadwal keluarga. Selain itu, rawat anak-anak secara bergiliran dengan pasangan selama periode tertentu," kata Dr Lim Boon Leng, psikiater di Dr BL Lim Center for Psychological Wellness.
Orangtua juga dapat menetapkan batasan untuk anak-anak sehingga mereka dapat beristirahat.
Guru yoga Kundalini, Tina Chugani-Nair, memberi pengertian kepada kedua putrinya bahwa mereka tidak boleh mengganggunya selama waktu tertentu yang ia sebut sebagai mommy time.
“Menetapkan batasan itu sangat penting. Karena jika tidak, maka mereka akan selalu berkata, 'Mommy bisa lakukan ini? Mommy bisa lakukan itu?'” ujar Tina.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
3. Berbuat baiklah pada diri sendiri
Secara kognitif, orangtua perlu memahami bahwa mereka tidak perlu menjadi sempurna.
“Dan selalu memperhatikan anak-anak mereka,” kata Dr Lim.
Apalagi bila hal ini tidak diimbangi dengan waktu istirahat yang cukup, karena ingin selalu ada untuk anak.
Ketika kondisi mental dan fisik orangtua sehat dan dalam kondisi yang baik, hal ini berdampak positif dalam pola pengasuhan anak.

5 Cara Turunkan Risiko Kanker Paru. (https://www.gleneagles.com.sg/)
4. Komitmen untuk terus menjaga komunikasi yang baik
“Atur obrolan keluarga di mana setiap orang dapat berbagi perasaan mereka tanpa disela atau dihakimi,” kata Christine Wong, pendiri dan pelatih psikotrauma utama RhemaWorks International.
Orangtua juga diminta untuk tak selalu marah pada anak saat ingin mengkomunikasikan sesuatu.
“Katakan hal-hal seperti, 'Maaf, mama atau papa merasa sedang marah sekarang dan itu tidak ada hubungannya dengan kamu. Biarkan saya punya waktu sendiri, sementara kamu bermain di kamarmu sendiri dulu ya,” ujar Christine Wong.

6. Carilah bantuan profesional
Periksa keadaan emosimu dengan mengunjungi psikolog dan psikiater jika diperlukan.
Hal ini dilakukan saat orangtua merasa sudah terlalu stres menghadapi anak dan sudah memiliki emosi yang tak lagi bisa dikontrol. (youngparents.com.sg)
Penulis: Dian Reinis Kumampung
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://lifestyle.kompas.com/ dengan Judul:
6 Cara Mengelola Stres dan Mengontrol Rasa Marah pada Anak
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
