Inilah Asal Usul Nama Sekanak di Kota Palembang, Kampungnya Keluarga Besar Sultan & Pasar Ikan

SRIPOKU.COM - Setiap tempat di daerah khususnya Palembang memiliki cerita dan sejarah yang terbilang unik. Salah satunya yakni kawasan Sekanak atau yang dikenal dengan Kampung Sekanak.

Kampung Sekanak Palembang ini memiliki tempat khusus di lembar sejarah kota Palembang.

Namun, asal-usul dari daerah Sekanak sendiri masih terbilang simpang-siur.

Bagi yang penasaran dengan asal mula dinamakan Kampung Sekanak Palembang, berikut ini Sripoku.com telah merangkum sejarah lengkapnya untuk kalian.

Sejarah mengenai Sekanak ini digali melalui bincang hangat bersama dengan Raden Muhammad Ali Hanafiah alias Mang Amin yang merupakan salah satu Pemerhati Sejarah dan Budaya di kota Palembang, Sumatera Selatan.

• Mengenal Agung Ary Kesuma, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Palembang yang Memiliki Segudang Prestasinya

• Kampung Bingen, Jejak Sejarah Budaya Tempo Dulu yang Butuh Sentuhan Destinasi Wisata ke-77 Palembang

Sekanak merupakan salah satu daerah di kota Palembang yang memiliki nilai atau sejarah historis.

Bahkan beberapa objek atau peninggalan di daerah Sekanak ini masih ada sampai sekarang.

Sekanak itu merupakan sebuah kata yang menarik bagi orang luar.

Sekanak sekarang merupakan suatu kawasan yang sudah tertata sedemikian rupa dengan sangat bagus.

"Sekanak itu dulu kalo kito tegak atau berdiri di jembatan itu, maka sebelah ilir atau sebelah Barat dari tempat kito berdiri menghadap ke sungai Musi itu akan ado Keraton Kuto Besak di situ lebih kurang 200 meter, itu tempat artinya pusat pemerintahan ketika sultan-sultan Palembang masih berkuasa.

Dari Sekanak lebih kurang 200 meter ke arah Timur atau ke arah Ulu tempat bermukimnya kerabat-kerabat kesultanan.

Tak jauh dari Sekanak ada jalan Depaten, dinamakan jalan Depaten karena di situ bermukim kerabat-kerabat kesultanan.

"Artinyo di sano di Depaten itu tempat bermukimnyo Pangeran Adipati II, adik kandung Sultan Mahmud Badaruddin II," ujar mang Amin.

Bahkan di sana juga ada Pangeran Adipati Abdurrahman.