Tewas di Musi IV

Gelagat tak Biasa Ditunjukkan Azhari kepada Anaknya Sebelum Tewas Dikeroyok di Musi IV Palembang

Hal tersebut diketahui oleh Iqbal, anak Azhari, yang pada akhirnya menyaksikan ayahnya tewas di depan mata kepalanya sendiri.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Iqbal, anak mendiang Azhari yang tewas di Jembatan Musi IV Palembang, kala menunggu proses visum jasad ayahnya. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ada gelagat yang tak biasa diperlihatkan Azhari (45) beberapa hari sebelum dirinya tewas pasca dikeroyok di Jembatan Musi IV Palembang Senin (10/8/2020) dini hari.

Hal tersebut diketahui oleh Iqbal, anak Azhari, yang pada akhirnya menyaksikan ayahnya tewas di depan mata kepalanya sendiri.

Meski sempat dicoba dibawa ke rumah sakit terdekat, nyawa Azhari tak tertolong dengan menderita sejumlah luka di sekujur tubuh.

Terendus Kebohongan Raffi Ahmad di Belakang Nagita Slavina, Nekat Beli Rumah untuk Wanita Lain, Dia?

Azhari (45), yang tinggal di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan IT II, Palembang tewas ditikam di atas Jembatan Musi IV, Senin (10/8/20202) dini hari.

"Pelakunya ada dua, mukanya tidak asing bagi saya.

Tapi mereka pulang kemana, namanya siapa, saya tidak tahu," ujar Iqbal.

Dikatakan Iqbal, beberapa hari sebelum peristiwa penusukan terjadi, ayahnya seperti sedang mengalami permasalahan.

Terendus Kebohongan Raffi Ahmad di Belakang Nagita Slavina, Nekat Beli Rumah untuk Wanita Lain, Dia?

Hingga akhirnya, pada Senin dini hari, sekira pukul 00.15 WIB, sang ayah minta ditemani oleh Iqbal untuk menemui seseorang di atas Jembatan Musi IV.

"Saya tidak tahu apa masalahnya. Ayah cuma minta ditemani ke Jembatan Musi IV. Waktu saya tanya ada masalah apa, ayah tidak kasih tahu.

Saya cuma disuruh ikut saja. Jadi saya ikut saja sama ayah jalan kaki ke Musi IV," jelasnya.

Jadi Pemain Sinetron, Rizky Billar Pamer Kekayaan Punya Mobil Harga Ratusan Juta, Pede Lakukan Ini

Setibanya di atas Jembatan Musi IV, Iqbal dikejutkan dengan keberadaan dua orang pria yang sudah berada di tempat tersebut.

Ia melihat kedua orang tersebut masing-masing membawa senjata tombak di tangannya.

Kemudian langsung terjadi keributan hingga berujung pada penusukan terhadap korban.

"Setelah menusuk, mereka langsung lari. Setelah itu saya minta tolong warga yang melintas untuk bawa ayah ke RS pelabuhan.

Tapi nyawa ayah tidak tertolong," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved