Liga Italia
3 Alasan Inter Milan untuk Perpanjang Kontrak Pelatih Antonio Conte, Salah Satunya Penghematan
Walau mengalami turbulensi dan kerap dihantam kritik, kubu Inter tak bisa mengelak dari fakta bahwa bersama Conte-lah Nerazzurri mengalami
SRIPOKU.COM - Media Italia sedang gencar memberitakan relasi yang memanas antara pelatih Antonio Conte dan Inter Milan.
Kritik keras Antonio Conte yang menyinggung para petinggi Inter Milan sepertinya bisa berefek terhadap masa depannya di klub.
Spekulasi soal pemecatan Conte pun mengemuka luas.
Media-media top Italia yang rajin mengompori isu ini memunculkan nama Massimiliano Allegri dan Mauricio Pochettino sebagai kandidat pelatih Inter berikutnya andai Conte ditendang.
Namun, ada berbagai alasan yang membuat petinggi Inter seharusnya mengurungkan niat PHK buat eks pelatih Juventus itu.
Berikut ini BolaSport.com menjabarkan tiga alasan pertimbangan Nerazzurri buat mempertahankan Conte.
1. Conte pelatih terbaik sejak Mourinho
Walau mengalami turbulensi dan kerap dihantam kritik, kubu Inter tak bisa mengelak dari fakta bahwa bersama Conte-lah Nerazzurri mengalami musim terbaik pasca-kejayaan era Jose Mourinho.
Musim ini Inter Milan menutup Liga Italia dengan 82 poin.
Terakhir kali mereka menghimpun angka sebanyak itu pada musim treble winners 2009-2010 asuhan Mourinho.
Inter juga finis dengan status tim pemilik pertahanan terbaik di Serie A 2019-2020, sesuatu yang sudah lama tak mereka alami.
2. Proyek anti-Juventus bisa berantakan
Inter Milan baru menjalani satu musim bersama Antonio Conte dan langsung menempati peringkat kedua di Liga Italia, cuma satu poin di bawah Juventus.
Harapan menjalani musim kedua era Conte dengan hasil lebih baik sudah diutarakan pemain.
Tinggal memperkuat beberapa titik lagi, maka tim ideal Nerazzurri diyakini bakal terbentuk agar lengkap sebagai tim anti-Juventus terdepan.
"Kami sedang membangun sebuah tim dan berjalan di jalur yang benar," kata Romelu Lukaku dikutip BolaSport.com dari Instagram sang bomber.
Namun, kalau Conte jadi dipecat, proyek besar yang sedang mereka bangun bisa berantakan.
Klub harus memulai dari nol bersama pelatih baru dalam masa persiapan musim amat sempit.
Apalagi, pemain yang ada di skuad saat ini adalah pilihan Conte dan kebanyakan mereka bergabung atas dasar kehadiran sang pelatih di balik kemudi.
"Saya pikir Conte melakukan pekerjaan hebat. Semoga hubungannya dengan klub bisa diperbaiki karena saya pikir Inter adalah satu-satunya tim yang bisa menurunkan Juventus dari tahta," kata pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini.
3. Potensi pemborosan duit
Faktor duit tak kalah penting berpengaruh terhadap keputusan Inter Milan soal masa depan Antonio Conte.
Nerazzurri membayar sangat mahal buat menggaji Conte: 11 juta euro per musim, belum termasuk biaya staf kepelatihannya.
Kontraknya di Inter masih tersisa hingga 2022.
Artinya, andai memecat eks pelatih timnas Italia itu secara sepihak, Inter harus tetap membayar upah Conte untuk dua tahun ke depan.
Beban finansial bakal semakin berat karena Inter juga sambil menggaji pelatih baru.
Allegri atau Pochettino pastinya memiliki standar upah tidak jauh dari Conte.
Pengeluaran buta seperti ini sangat dihindari oleh semua klub di tengah kondisi serbasulit akibat Covid-19.
La Gazzetta dello Sport menawarkan satu solusi.
Jika memang perceraian tak terhindarkan lagi, Inter bisa berharap pihak Conte sendiri yang mundur atau mengalah untuk tidak menerima sisa upahnya lagi.