Advetorial

Jelang Idul Adha, Kebun Praktik SMK PP N Sembawa Panen Jeruk Keprok BW/Trigas

Di tengah pandemi covid-19, salah satu sektor yang diunggulkan adalah pertanian, dimana banyak sektor yang tidak dapat bertahan

Editor: Yandi Triansyah
Dokumen SMK PP Sembawa
Jelang Idul Adha, Kebun Praktik SMK PP N Sembawa Panen Jeruk Keprok BW/Trigas 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- Di tengah pandemi covid-19, salah satu sektor yang diunggulkan adalah pertanian, dimana banyak sektor yang tidak dapat bertahan tetapi pertanian tetap berjalan di masa pandemi ini.

Hal ini disenada dengan dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menegaskan pertanian itu tidak kenal krisis, menurut SYL dalam kondisi saat ini, pertanian harus terus produktif.

Tindak lanjut dari pernyataan SYL adalah unit pelaksana teknis (UPT) di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) harus terus produktif dalam meningkatkan hasil pertanian, salah satu unit di bawah naungan Kementan adalah SMK PP Negeri Sembawa, sekolah pertanian yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Kamu Lihat Bisa Ungkap Kecerdasan Emosionalmu

 

Kumpulan Lagu Religi Cocok Diputar saat Idul Adha dari Maher Zain hingga Gus Azmi Bikin Hati Adem!

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi sering kali meminta agar UPT Lingkup BPPSDMP tetap produktif mengembangkan potensi pertanian di wilayah binaan.

SMK PP Negeri Sembawa dengan salah satu produk unggulan hortikulturanya adalah buah-buahan, dari kebun SMK PP N Sembawa yang ditanam pada lahan seluas 2.000 meter persegi secara monokultur dengan jarak tanam 6 m x 6 m. Tanaman koleksi jeruk ini berusia 5 tahun.

Tiba saatnya panen jeruk keprok BW atau Trigas asal Lampung Jeruk jenis ini cocok di kembangkan di dataran rendah, berbunga setiap saat bila kondisi air mencukupi.

Rasa buahnya manis dengan perpaduan asam yang menyegarkan. Buah yang masak pohon, kadar gulanya bisa mencapai 8-9 brix, dengan umur panen 8 bulan setelah berbunga, produktivitasnya bisa mencapai 46, 25 ton/ha.

Download (Unduh) MP3 Lagu Terbaru Via Vallen yang Berjudul Mung Titipane, Lengkap Lirik & Video

 

Muba Larang Warga Gunakan Kantong Plastik Sekali Pakai Untuk Bungkus Daging Kurban

Salah satu kekurangan jeruk ini sekaligus ciri khasnya adalah cukup tingginya pecah buah pada jeruk.

Pecah buah bisa disebabkan oleh fluktuasi suhu dan kelembaban tanah yang tinggi, buah terlalu lebat, dan ratio nutrisi hara yang tidak tepat.

Untuk mengurangi buah pecah dapat dilakukan dengan menjaga atau mengendalikan suhu dan kelembaban tanah agar tetap stabil, yang dilakukan dengan cara mengairi tanaman jeruk dengan teratur, serta dilakukan pemupukan yang berimbang.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Mattobi’i didampingi Kepala Instalasi Lapangan Yoniar Effendi pada kamis 30 Juli 2020 menjelaskan pemanenan dilakukan setiap dua minggu sekali dengan ciri buah sudah besar, berumur delapan bulan setelah proses pembungaan, bila di pegang agak terasa lunak.

Tinggalkan Cristiano Ronaldo, Ciro Immobile Ancam Rekor Gonzalo Higuain di Liga Italia

 

Jelang Hari Raya Idul Adha, Harga Daging Sapi di Palembang Naik, Rp 140 Ribu Per Kilo

Pemanenan dilakukan dengan bertahap/memilih. Harga jual jeruk ini dipasaran bisa mencapai Rp, 10.000 sampai dengan 12.000 per kg.

Panen kali ini yang dilaksanakan menjelang perayaan hari raya Idul Adha, sehingga hasil panen langsung diserbu masyarakat di gudang hasil SMK PP Negeri Sembawa.

Salah satu konsumen Asih menyatakan jeruk SMK PP N Sembawa rasanya manis dan harga yang sangat terjangkau, jadi ketika panen kami biasanya membeli ke sini.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved