Idul Adha 2020

Apakah Orang yang Belum Aqiqah Tak Boleh Berkurban? Ini Penjelasan Buya Yahya Soal Aqiqah & Kurban

Di bulan mulia Dzulhijjah nantinya banyak amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk mendapat keberkahan.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM / Odi Aria
Ilustrasi Hewan Kurban 

SRIPOKU.COM - Sudah memasukki hari ke lima dalam bulan Dzulhijjah.

Dan tak lama lagi penanggalan Islam 1441 H, umat muslim akan merayakan Idul Adha atau hari raya kurban.

Di bulan mulia Dzulhijjah nantinya banyak amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk mendapat keberkahan.

Di antaranya yakni puasa Arafahdan puasa Tarwiyah dengan diiringi niat untuk ibadah kepada Allah SWT.

Pada bulan ini, umat Islam akan merayakan Hari Raya Kurban atau Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

 Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Rasakan Kedahsyatan Manfaat Puasa Terutama bagi Wanita & Keutamaannya

Selain itu, umat Islam dari berbagi penjuru dunia juga akan melaksanakan ibadah haji di bulan ini.

Ibadah haji ke baitullah menjadi penyempurna rukun islam.

Namun, karena masih pandemi sehingga ibadah haji dibatalkan.

Dikutp dari Kompas.com, Kementerian Agama memutuskan membatalkan perjalanan jemaah haji tahun 2020.

Keputusan tersebut dikeluarkan Menteri Agama Fachrul Razi, Selasa (2/6/2020).

Kendati demikian, diakui Fachrul, keputusan ini dilakukan sepihak oleh pemerintah Indonesia, mengingat Arab Saudi belum membuka akses bagi jemaah haji dari manapun.

Diketahui Idul Adha 1441 H atau 2020 M jatuh pada akhir bulan Juli 2020.

Pemerintah sudah menetapkan Idul Adha 1441 H/2020 yang diperingati 10 Dzulhijjah, jatuh pada tanggal 31 Juli 2020..

Jika perayaan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada 31 Juli 2020, maka Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada tanggal 30 Juli 2020.

  Resep Idul Adha- Cara Membuat Hati Sapi Bumbu Kunyit, Berikut Bahan-bahannya

Doni, salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan Kol H Barlian, KM 6 Palembang mengaku penjualan hewan kurban tahun ini benar-benar anjlok, Selasa (21/7/2020)
Hewan Kurban SRIPOKU.COM / Maya Citra Rosa)

Adapun menjelang hari raya kurban kerap kali muncul pertanyaan yang membuat masyarakat ragu untuk melaksanakan kurban terlebih terkait aqiqah.

Apakah Orang yang Belum Aqiqah Tidak Boleh Berkurban? Begini Penjelasan Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

"Ini banyak permasalahan, permasalahannya adalah banyak kesalahan fiqih, kesalahan yang pertama adalah orang mengira kurban itu seumur hidup sekali, padahal kurban itu sunnah, kalo kita ketemu 60 kali ya 60 kali sunnah tetep sunnah,"

"Nah kalo aqiqah seumur hidup sekali, haji sekali, ini makanya kurban itu dianggep kayak haji," ujar Buya Yahya.

"Banyak orang yang gak ngerti kalo kurban itu sunnah baginya dan kalo orang ngerti akan menabung, tidak membeli di waktu mahal bisa jauh-jauh, setelah bulan haji bubar, beli untuk disembelih tahun depan, sunnah bagi setiap orang, setiap tahun,' kata Buya Yahya.

Adapun masalah aqiqah itu disunnahkan, kapan aqiqah disunnahkan? dan siapa yang sunnah?

Buya Yahya juga menjelaskan jika Aqiqah disuunnahkan atas orangtua, jadi orangtua yang punya anak sunnah dia untuk mengaqiqahi anaknya.

Jadi aqiqah itu pada dasarnya jika seorang bapak dikaruniai oleh Allah SWT seorang putra atau anak maka sunnah bagi bapak bukan anaknya.

Jumhur ulama mengatakan sunnah, ada sebagian mengatakan wajib.

Nah kapan? Kapan anak itu lahir sunnah untuk di aqiqahi umumnya adalah di hari ke tujuh sambil diberi nama.

Dan tujuan aqiqah adalah untuk memberi tahu orang-orang dan juga sedekah agar anaknya dijaga oleh Allah, kemudian memberi tahu jangan sampai kaget loh anak siapa ini.

"Kalo hari ke tujuh gak punya duit ya ditunggu, hari ke 21, gak punya ya kapan saja, sampai kapan? sampai anak itu baligh,

Maka saat itu orangtua lepas, tidak dituntut untuk aqiqah berarti sudah kadaluwarsa.

Seperti sholat Dhuha sunnah, mulai dari terbit matahari sudah meninggi sampai matahari kenceng di atas sebelum itu, setelah kelewat ya sudah kelewat.

Berarti kesunnahannya kelewat sudah, karena anaknya sudah baligh sampai di situ batasnya.

Selama dia (anaknya) belum baligh maka orangtua sunnah untuk mengaqiqahi," jelas Buya Yahya.

"Jika seandainya anak kita sudah terlanjur baligh, belum sempat kita aqiqahi, apakah boleh dia mengaqiqahi untuk dirinya sendiri? Ya boleh, itu jatuhnya sedekah," tambahnya.

Begini Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban & Adab Menyembelih Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha

Adapun masalah aqiqah dan kurban mana yang lebih didahulukan?

Jika mendekati bulan haji punya anak misalnya tanggal 3 Dzulhijjah, 10 Dzulhijjah itu ini mana kurban atau aqiqah?

"Mana yang lebih didahulukan? Jika punya duit lagi kalo aqiqah diundur makan kurban aja sekarang, nanti aqiqah biar banyak disembelih, sebab kalo dijadikan aqiqah gak bisa kurban, tapi kalo aqiqah tinggal mundur beberapa hari saja gak masalah sebenernya,

Yang menjadi masalah adalah karena orang itu menganggap kurban itu seumur hidup sekali.

Jadi kurban kalo ada orang yang belum di aqiqahi, kurban adalah sunnah yang dikukuhkan.

Adapun tugas aqiqah adalah orangtua, kalo orangtua belum mengaqiqahi ya karena tidak mampu," jawab Buya Yahya.

"Semua bayi itu akan digadai dengan aqiqahnya, kalo gak di aqiqahi gak akan bisa memberi syafaat kepada bapaknya.

Loh bapaknya melarat gak punya duit, masak Islam ajaran sekejam itu.

Jangan merepotkan orang, sederhana sebenernya permasalahannya.

Tapi pertanyaan ini sering dan berulang-ulang ditbahas, tahun depan pasti ditanya lagi.

Jadi aqiqah adalah sunnah yang dibebani orangtua untuk mensyukuri anaknya.

Adapun kurban adalah atas diri dan keluarga," jelas Buya Yahya.

 Amalan Dianjurkan Sebelum Idul Adha 10 Dzulhijjah Selain Kurban, Niscaya Diberi Ganjaran Luar Biasa

Menjelang Hari Raya Idul Adha di bulan Dzulhijjah, banyak amalan-amalan sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW termasuk berpuasa.

Puasa menjelang Hari Raya Idul Adha dilakukan untuk mendapat keberkahan bulan Dzulhijjah.

Terlebih lagi, bulan Dzulhijjah menjadi salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Mereka yang mampu dianjurkan untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci untuk menyempurnakan rukun Islam.

Sementara bagi yang tidak melakukan ibadah haji, dianjurkan untuk mendirikan amalan-amalan sunah.

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan yakni berkurban

Berkurban merupakan perintah Allah kepada hamba-Nya.

Syariat kurban telah ada sejak zaman Nabi Adam AS dan demikian pula diperintahkan kepada Nabi Ibrahim AS. Lantas, bagaimana hukum berkurban bagi umat Islam?

Berkurban hukumnya sunah yang sangat dianjurkan (muakkad).

Menurut mayoritas ulama, menunaikan kurban bernilai pahala.

Agar pahala saat berkurban tidak sia-sia, maka dari itu harus cermat dalam memilih hewan kurban yang baik dan sehat.

 Idul Adha - Tata Cara Berkurban hingga Hal yang Paling Diwajibkan Bagi Orang Berkurban

 

 Cara Membuat Daging Kurban Cepat Empuk Untuk Hari Raya Idul Adha, Coba Pakai Bahan-bahan Ini

Yunus, penjual hewan kurban memberi makan rumput kepada hewan kurban yang dijualnya di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Senin (21/8/2017).
Ilustrasi hewan kurban (SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA)

Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik, Begini Ciri-ciri Sapi atau Kambing yang Sehat

Jelang Idul Adha 2020, perlu adanya banyak persiapan yang harus dilakukan dan diperhatikan sedini mungki untuk memilih hewan kurban yang baik.

Sudah memasukki bulan Juli, itu artinya Hari Raya Idul Adha 2020 sudah semakin dekat.

Meskipun persiapan menjelang Lebaran Haji ini terbilang masih berkisar tiga minggu.

Namun, perlu adanya banyak persiapan yang harus dilakukan dan diperhatikan sedini mungkin.

Misalnya pembelian hewan kurban dan cara memilih apakah hewan tersebut layak atau tidak untuk dibeli bahkan dikurbankan tak boleh disepelekan.

Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumatera Selatan melakukan penyembelihan 12 ekor sapi dan tiga ekor kambing sebagai kurban di Kompleks MAN 3 Palembang, Senin (12/8/2019).
Ilustrasi menyembelih kurban (TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI)

Tentunya hal ini menjadi pertimbangan khusus apalagi hewan kurban yang nantinya akan disembelih dan dikurbankan untuk kaum muslim yang berhak menerimanya.

Jelang Idul Adha atau Lebaran Haji tahun 2020, sejumlah pedagang sapi dan kambing musiman nanti akan melayani pembeli.

Berbagai jenis sapi dan kambing tampak dijajakan di lokasi-lokasi yang diperbolehkan pemerintah.

Banyaknya penjual hewan kurban tentu memberi banyak pilihan dan tawaran untuk warga yang ingin membeli hewan kurban.

Namun, bagaimana cara memilih hewan kurban yang baik?

Simak tips cara memilih hewan kurban yang baik berikut ini.

"Yang pertama pastikan mata hewan yang dipilih cerah dan tidak berair," kata Rita saat dihubungi Kompas.com.

Lalu, lakukan pengecekan terhadap bagian hidung. Hidung hewan ternak yang sehat adalah hidung yang terlihat basah dan berair.

Kemudian pastikan bulu hewan kurban dalam keadaan bersih dan tidak kusam. Pastikan juga hewan yang akan dibeli tidak kurus.

Selain itu, pembeli diingatkan untuk memilih hewan kurban yang memiliki nafsu makan baik dan gerakan yang lincah.

Pastikan juga kotoran hewan kurban dalam kondisi normal dan tidak mencret.

"Pastikan hewan tidak cacat, lihat bagian testis masih utuh sepasang, daun telinga utuh, tanduk tidak patah, kaki tidak pincang dan mata tidak buta," kata Rita.

Selain itu, pembeli juga harus memastikan kepada para pedagang bahwa umur hewan kurban sudah mencukupi.

Maka dari itu, sapi dan kerbau minimal berusia dua tahun, sementara kambing atau domba harus di atas satu tahun.

Usia hewan kurban yang mencukupi juga bisa dicek melalui tumbuhnya sepasang gigi tetap di rahang hewan kurban baik sapi, kerbau, domba maupun kambing.

Nah, masih ada waktu untuk mempersiapkan pembelian hewan kurban.

Ingat! Pilihlah hewan yang sehat dan baik, agar kelak ladang pahala juga mengalir dengan baik.

Yuk, mulai dari niat dan perilaku baik. Semangat berkurban!

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved