Sebelum Tewas Dikeroyok Tetangga, Rio Sempat Tulis Tiga Mimpinya. Ibunya Tuntut Keadilan

Dikatakan Melisa, mimpi tersebut seakan menjadi pertanda atas hal buruk yang menimpa adiknya tersebut.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/BAYAZIR AL Rayhan
Rumah duka Rio Pambudi di Jalan Tanjung Buruk, Macan Lindungan Palembang yang diramaikan pelayat yang datang, Minggu (19/7/2020) 

PALEMBANG, SRIPO -- Sebelum tewas dengan luka tusuk dibagian dada akibat dikeroyok dua tetangganya sendiri, Rio Pambudi (25) ternyata sempat menulis tiga mimpi yang pernah ia alami. Mimpi tersebut ditulis Rio pada satu catatan yang tersimpan dalam memori telepon genggamnya.

Catatan itu baru diketahui Melisa (25), Kakak kandung Rio tepat dihari kelima usai kepergian adik semata wayangnya itu untuk selama-lamanya.

"Saya baru tahu ada catatan itu. Saya baru sudah nangis lihatnya," kata Melisa seraya tertunduk dengan raut wajah sedih, Jumat (24/7/2020).

Diduga Jadi Provokator Keributan, Keluarga Korban Rio Pambudi Bakal Laporkan Kedua Orangtua Pelaku

Dikatakan Melisa, mimpi tersebut seakan menjadi pertanda atas hal buruk yang menimpa adiknya tersebut.

Sebab apa yang dilihat Rio di dalam mimpinya, hampir sama dengan kejadian yang menimpa calon pengantin itu dalam dunia nyata.

Cerita Tentang Rio Pambudi yang Tewas Dikeroyok Tetangga: Semasa Hidup tak Mau Sakiti Orang Lain

"Pertama dia (Rio) nulis tanggal 7 Mei. Inti mimpi itu dia didatangi banyak orang dan ngajak berkelahi. Tapi adik saya banyak yang bantu (berkelahi). Kemudian tanggal 10 Mei dia nulis lagi, disitu dia ketemu sama almarhum ayah kami dan mereka sempat ngobrol. Terakhir tanggal 30 Mei, dia tulis sempat ketiduran jam 05.00 subuh dan baru terbangun sekitar jam 06.00 pagi. Diwaktu itu dia mimpi ketemu lagi sama almarhum ayah. Saat itu ayah kesakitan dan minta dilepaskan paku yang tertancap di dadanya. Kejadian hampir sama dengan apa yang dialami Rio," cerita Melisa.

Sebelumnya pihak keluarga tidak memiliki firasat buruk terhadap Rio.

Itulah mengapa, Ana Susana (50) ibu kandung Melisa dan Rio masih sangat terpukul dengan peristiwa yang menimpa anak bungsunya itu.

Video Pembunuhan Rio Pambudi Viral, Pengakuan Pelaku Justru Bantah Bawa Pisau Sebut Berita Editan

"Setiap orang tua pasti sayang sama anaknya, ibu saya juga begitu. Tapi memang Rio itu anaknya penurut sama orang tua. Ibu saya juga selalu kasih apa yang dia (Rio) mau. Jadi wajar kalau ibu saya sedang sangat terpukul saat ini," ucap Melisa.

Sementara itu, Ana Susana tampak tertidur lemas di kamar rumah kontrakan yang sementara ini ia tinggali.

Ia masih kerap teringat dengan semua kenangan manis bersama Rio.

Meski tak banyak berucap, namun Ana menegaskan bahwa dirinya sudah menutup rapat-rapat hati untuk memberi maaf pada tersangka pembunuh Rio.

"Saya ingin nyawa dibayar nyawa. Anak saya sudah tidak ada lagi karena perbuatan mereka (tersangka). Saya mau keadilan," tegasnya. (cr8)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved