MotoGP Spanyol 2020

5 Fakta MotoGP Spanyol 2020 - Quartararo Menang, Ross i Tertimpa Tangga

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, berhasil keluar sebagai pemenang. Ini menjadi kemenangan perdana Quartararo di MotoGP.

Editor: Adrian Yunus
https://www.instagram.com/yamahamotogp/
Tampilan terbaru helm milik Valentino Rossi di MotoGP 2019. 

SRIPOKU.COM - Balapan MotoGP Spanyol 2020 berlangsung dengan dramatis. Berbagai fakta menarik tersaji dari perlombaan di Sirkuit Jerez tersebut.

Balapan MotoGP Spanyol 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (19/7/2020) berhasil memenuhi ekspektasi penggemar setelah empat bulan tak mendapat hiburan.

Persaingan yang sengit hingga drama yang menegangkan tersaji pada seri pertama MotoGP 2020 tersebut.

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, berhasil keluar sebagai pemenang. Ini menjadi kemenangan perdana Quartararo di MotoGP.

MotoGP Spanyol 2020 - 5 Fakta Kemenangan Fabio Quartararo, Kemenangan Pertama di Seri MotoGP

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol, Sirkuit Jerez - Fabio Quartararo Tercepat Marc Marquez Ketiga

Pengaruh Valentino Rossi di Yamaha Masih Ada meski Oleh Fabio Quartararo

Quartararo berhasil memanfaatkan kesalahan yang dibuat oleh Marc Marquez (Repsol Honda) dan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha).

Sejak mengambil alih posisi terdepan, Quartararo melesat hingga tak tersentuh oleh pembalap MotoGP lain yang berada di belakangnya.

Quartararo memastikan 25 poin dari balapan pembuka MotoGP 2020. Adapun Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso (Ducati) melengkapi posisi tiga besar.

Kemenangan perdana Fabio Quartararo bukan satu-satunya fakta menarik dari balapan MotoGP Spanyol 2020.

Berikut lima fakta MotoGP Spanyol 2020:

1. Mimpi yang Terwujud

Kisah Fabio Quartararo di MotoGP bak cerita dongeng.

Datang sebagai pembalap debutan yang tidak diunggulkan, Fabio Quartararo sanggup membungkam keraguan berkat penampilan apiknya.

Pole position sudah menjadi santapan sehari-hari Quartararo. Pun demikian dengan hasil podium, Quartararo tujuh kali finis tiga besar pada musim debutnya di MotoGP.

Hanya kemenangan yang masih kurang dari daftar Quartararo sebelum bermimpi menjadi juara dunia. Akhirnya, hasil yang diidam-idamkannya itu datang.

Start Quartararo sebenarnya kurang oke. Memulai balapan dari posisi pertama terdepan, Quartararo justru sempat melorot ke posisi enam.

Quartararo sanggup memperbaiki posisinya. Ketika merebut posisi terdepan, dia dapat melesat hingga tidak terkejar oleh pembalap di belakangnya.

Pembalap asal Nice tersebut menikmati momen bersejarah dalam hidupnya. Namun, dia sadar bahwa tantangan baru akan segera dihadapinya.

"Kami harus menikmati momen ini karena tidak setiap hari Anda mendapatkan kemenangan pertama di MotoGP," ujar Quartararo dalam konferensi pers.

"Mulai besok kami akan fokus untuk balapan berikutnya," imbuhnya.

2. Melayang Lalu Terhempas

Jika BolaSporter masih ragu akan talenta di atas rata-rata Marc Marquez, balapan akhir pekan kemarin seharusnya sudah cukup untuk menghilangkan keraguan itu.

Marquez mendemonstrasikan keunggulannya dibanding rival-rivalnya ketika berhasil comeback setelah sempat melorot dari posisi 1 menjadi 16 akibat melebar.

Marquez sanggup melesat untuk memperbaiki posisinya. Pembalap sekaliber Valentino Rossi hingga Andrea Dovizioso pun berhasil disusulnya.

Berbekal ritme yang hampir sedetik lebih cepat dari pembalap lain, Marquez seolah terbang hingga kembali mencapai grup terdepan.

Marquez bahkan berpeluang untuk merebut posisi kedua dari tangan Maverick Vinales. Malang, petaka lain datang ketika hasil yang diharapkan sudah di depan mata.

Marquez kembali kehilangan kendali motornya. Kali ini dia tidak dapat melakukan penyelamatan karena lebih dahulu terlempar dari kuda besinya.

Pembalap asal Cervera tersebut harus ditandu ke pusat medis. Repsol Honda telah mengonfirmasi bahwa Marquez mengalami cedera patah tulang lengan atas.

Marquez akan menjalani operasi pada Selasa (21/7/2020). Sang juara bertahan pun berjanji akan pulih dengan segera.

"Saya berjanji bahwa saya akan kembali sesegara mungkin dan bahkan lebih kuat dari sebelumnya," kata Marquez di akun media sosialnya.

3. Salah Strategi

Tim pabrikan Yamaha mengambil keputusan anti-mainstream ketika memilihkan ban depan soft bagi Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Padahal, 18 pembalap lain yang berbaris di grid memilih ban depan hard yang lebih tahan lama meskipun di satu sisi lebih lambat.

Mengambil keuntungan pada awal lomba tampaknya menjadi rencana Yamaha. Rencana mereka awalnya berjalan lancar ketika Vinales sudah memimpin di lap pertama.

Akan tetapi, hasrat Vinales untuk merebut kemenangan buyar ketika dia mulai kehilangan grip ban depan hingga harus rela turun ke posisi dua.

Pemenang satu gelar juara dunia itupun kepayahan mengejar Fabio Quartararo. Beruntung, Vinales dapat mempertahankan posisinya hingga akhir balapan.

"Mungkin ban depan bukan keputusan terbaik, tetapi kami membawa pulang hasil runner-up, itulah yang paling penting," kata Vinales berusaha melihat sisi positifnya.

4. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

MotoGP Spanyol 2020 resmi menghadirkan mimpi buruk bagi Valentino Rossi.

Setelah terseok-seok sepanjang akhir pekan akibat masalah ban, pembalap berjuluk The Doctor kembali mengalami kesialan saat pentas utama.

Rossi sudah kesulitan sejak awal untuk mendekat ke barisan terdepan. Tak berselang lama, masalah ban belakang kembali menghantuinya.

Apakah masalah Rossi berhenti di situ, ternyata tidak.

"Sesudah itu, sialnya, saya mendapat masalah dengan motornya. Di trek lurus saya mendapat alarm merah, dan saya harus berhenti," kata Valentino Rossi.

Baca Juga: Hasil Moto2 Spanyol 2020 - Adik Rossi Menang, Pembalap Indonesia Naik 8 Posisi

Gagal finis jelas bukan hasil yang diharapkan Rossi untuk memulai kompetisi pada MotoGP 2020.

Rossi berharap bisa menemukan solusi untuk balapan berikutnya yang akan berlangsung di tempat yang sama pada akhir pekan ini, 24-26 Juli.

5. Tidak Meyakinkan tetapi Beri Bukti

Di tengah dominasi Marc Marquez dan on fire-nya Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, tidak banyak yang berharap Andrea Dovizioso meraih podium pada MotoGP Spanyol.

Lebih-lebih Andrea Dovizioso tiba ke Sirkuit Jerez dengan segudang masalah, mulai dari cedera bahu hingga negosiasi yang buntu dengan timnya, Ducati.

Performa Dovizioso sepanjang akhir pekan juga tidak bisa dibilang istimewa. Dia kalah bersinar dibanding calon pembalap Ducati musim depan, Jack Miller.

Namun begitu, ketika konsistensi dan meminimalisir kesalahan lebih dibutuhkan, Dovizioso hadir untuk membawa hasil maksimal bagi pabrikan Borgo Panigale.

Dapat menjaga ritmenya tetap stabil sepanjang perlombaan, Dovizioso mendapat durian runtuh ketika Marc Marquez gagal finis akibat mengalami crash.

Kesempatan finis di posisi tiga besar direspons dengan baik oleh Dovizioso. Dia menyusul Miller yang mulai melambat untuk merebut tangga podium terakhir pada pengujung lomba.

"Posisi ketiga ini bagaikan kemenangan untuk berbagai alasan," kata Dovizioso ketika konferensi pers selepas balapan, tetap bersikap rasional seperti biasanya.

"Kami harus meningkatkan kecepatan karena Marc lebih cepat daripada pembalap lain, dan mereka [Vinales dan Quartararo] jauh lebih cepat daripada kami," pungkasnya. 

Sumber : Bolasport

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved