Virus Corona di Sumsel
Tidak Ada Lagi Zona Merah di Sumsel Versi Covid-19 Nasional, Epidemiologi Sumsel: Jangan Terlena!
Per Selasa (14/7/2020) tercatat konfirmasi positif baru Covid-19 sebanyak 51 orang sehingga total kasus positif sebanyak 2.754 kasus.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ahli epidemiologi mengingatkan agar masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) tidak lengah meski berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan gugus tugas penanganan covid-19 nasional menyatakan tidak ada lagi wilayah zona merah di provinsi ini.
Hal tersebut dikarenakan penetapan peta risiko bersifat dinamis alias berubah-ubah sesuai dengan perkembangan kasus yang terjadi di masing-masing wilayah.
"Kita harus selalu ingat, peta risiko bersifat dinamis alias berubah-ubah, bisa saja nanti wilayah yang sebelumnya kuning berubah jadi merah atau oranye jadi merah.
Terbukti bahwa yang hijau pun bisa naik ke risiko rendah seperti yang terjadi di Musi Rawas Utara," ujar Ahli Epidemiologi Sumsel, Iche Andriany Liberty, Rabu (15/7/2020).
• 3 Resep Sajian Olahan Daging Kambing Berbahan Kecap, Menu Spesial Lebaran Kurban, Dijamin Maknyus!
Seperti diketahui, berdasarkan data yang dipublikasikan situs resmi percepatan penanganan corona Indonesia, covid19.go.id, tidak ada lagi wilayah di Sumsel yang berstatus zona merah.
Termasuk kota Palembang, yang sebelumnya menjadi satu-satunya wilayah zona merah di Bumi Sriwijaya, berdasarkan data yang dilihat Rabu (15/7/2020), status wilayah Kota Pempek kini menjadi oranye atau risiko sedang terhadap penularan Covid-19.
Padahal, kasus positif Virus Corona di Sumsel terus mengalami peningkatan.
Per Selasa (14/7/2020) tercatat konfirmasi positif baru Covid-19 sebanyak 51 orang sehingga total kasus positif sebanyak 2.754 kasus.
Dengan angka kematian hingga kini mencapai 133 orang.
Terkait hal tersebut, Iche menjelaskan bahwa kasus konfirmasi positif hanya menjadi salah satu perhitungan indikator kesehatan masyarakat selama pandemi Covid-19.
Sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 nasional, penghitungan tersebut terdiri dari 10 indikator epidemiologi, 2 indikator surveilance kesehatan dan 2 indikator pelayanan kesehatan.
• WASPADA Sakit Tenggorokan, Perempuan Ini Amandelnya Digerogoti Cacing Parasit, Ini Penyebabnya!
"Untuk Sumsel, data yang dipublis terkait peta resiko tetap mengikuti pusat gugus nasional pusat. Dan memang dievaluasi setiap minggunya," jelasnya.
Sebagai catatan, Iche mengungkapkan bukan hanya kasus konfirmasi positif saja yang meningkat.
Kasus kematian di Sumsel juga meningkatkan dan kini telah menyentuh angka 4,8 persen.
Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan selama pandemi.
