Kisah Korban Banjir Luwu Utara Bisa Selamat Berkat Batang Pisang dan Kelapa, tapi Kehilangan Anak

Terekam dalam ingatan Maskur, banjir bandang bercampur lumpur menerjang sekira pukul 21.00 WIB.

Editor: Yandi Triansyah
ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE
Warga menyelamatkan barang miliknya di sekitar rumah yang tertimbun lumpur dan batang pohon akibat terjangan banjir bandang di Kecamatan Masammba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan 16 orang meninggal dunia dan puluhan warga dilaporkan masih dalam pencarian, sementara ratusan rumah rusak berat dan hilang.(ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE) 

SRIPOKU.COM -- Terekam dalam ingatan Maskur, banjir bandang bercampur lumpur menerjang sekira pukul 21.00 WIB.

Maskur, salah satu warga Radda, Luwu Utara, selamat saat banjir bandang melanda desanya, Senin (13/7/2020) malam.

"Derasnya air bercampur lumpur menghantam rumah," kata Maskur di lokasi bencana, dilansir dari TribunLutra.com, Rabu (15/7/2020).

Lalu, menurut Maskur, suasana begitu mencekam.

Warga desa panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Saat itu, dirinya menyaksikan banjir menyeret sebuah mobil yang masih ada penumpang di dalamnya.

VIRAL Wanita Pelakor Dijambak, Dipukul dan Ditendang Istri Sah, Kepergok Jalan Sama Suami Orang!

 

Sukirman : Peliburan Sementara TVRI Sumsel untuk Cegah Penularan Covid-19 di Lingkungan Kantor

"Di jalan itu ada mobil masih ada orangnya dihantam banjir," imbuhnya.

Maskur mengaku sempat terseret banjir.

Namun, dirinya berhasil selamat setelah berpegangan di batang pohon kelapa.

"Saya masih selamat. Saya terus peluk batang kelapa. Lalu ada batang pohon pisang hanyut, itu jadi pijakan," katanya dilansir dari Tribunnews.

Meskipun berhasil menyelamatkan diri, Maskur kehilangan anaknya yang diduga terseret banjir.

Saat itu, dirinya melihat putranya sempat menyelamatkan seoarang perempuan.

Penjual Gudeg Legendaris Meninggal Dunia di Usia Tepat 100 Tahun, Masyarakat Yogyakarta Berduka!

 

Cari Tahu Penyebaran Covid-19, Pemkot Lubuklinggau Swab Test 2 Ribu Warganya

Namun setelah itu dirinya tak lagi melihat keberadaan anaknya.

"Tapi sampai sekarang saya tidak tahu lagi dimana mi anakku, semoga ia selamat," tuturnya.

Sementara itu, menurut Kepala Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar Mustari di Makassar, jumlah korban tewas menjadi 16 orang.

Jenazah korban sudah berhasil diidentifikasi, namun empat lainnya masih dalam proses identifikasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved