UFC

 Jose Aldo Babak Belur! Rahasia di Balik Juaranya Petr Yan di Kelas Bantam

Meski masih muda, Petr Yan yang masih berusia 27 tahun punya rekor luar biasa dengan 14 kali menang dari 15 duel sebelum event UFC 251 ini.

Editor: Adrian Yunus
TWITTER @UFCEUROPE
Laga Petr Yan (hitam) kontra Jose Aldo (kuning) di UFC 251, Minggu (12/7/2020). 

SRIPOKU.COM - UFC 251 memang menghadirkan banyak kejutan salah satunya adalah soal perebutan gelar di main card pertama antara Petr Yan kontra Jose Aldo.

Keduanya merupakan petarung kelas bantam yang saling hajar pada Minggu, (12/7/2020) di Yas Island, Abu Dhabi.

Kelas bantam sendiri memang sedang tidak memiliki juara dan keduanya bertarung untuk memperebutkannya.

Meski masih muda, Petr Yan yang masih berusia 27 tahun punya rekor luar biasa dengan 14 kali menang dari 15 duel sebelum event UFC 251 ini.

Petarung ini juga sedang dalam kemenangan beruntun dengan sembilan kemenangan di mana enam diantaranya dia lakukan di UFC.

Antonio Conte Minta Dibelikan Gelandang Chelsea NGolo Kante untuk Perkuat Inter Milan

Klasemen Sementara Formula 1 - Lewis Hamilton Tempel Valtteri Bottas

Juergen Klopp Disarankan Perkuat 2 Lini Liverpool, Untuk Raih Gelar Musim Depan

Berbanding dengan Jose Aldo yang performanya menurun sejak pertemuan dengan Conor McGregor di UFC 194 tahun 2015 silam.

Di laga ini Petr Yan memulai laga dengan aksi yang lebih kalem namun tetap membuat Jose Aldo kesusahan.

Titik balik dari pertarungan ini terjadi ketika Aldo berhasil menendang Yan hingga terjatuh.

Mulai dari situ Yan mengubah strategi dengan melakukan serangan yang lebih intens.

Masuk ke ronde kedua, Aldo tampil lebih ciamik namun Yan tetap mampu menepis serangan-serangan itu.

Tapi di ronde ketiga, Yan kembali membombardir Aldo dan menyudutkannya. Serangannya juga jauh lebih intens.

Laga akhirnya diselesaikan wasit di ronde kelima di mana Aldo sudah babak belur dihajar Yan.

Yan menang dan berhak menjadi juara kelas bantam UFC.

Menurut penuturannya, dia memang sudah menyiapkan strategi untuk bertarung dengan Aldo.

"Saya berharap pertarungan yang lebih susah. Dia sempat menendangku dan mendorongku untuk mengubah strategi bertarung," tuturnya usai laga.

"Strategi yang pertama saya siapkan adalah untuk menyerang dan menekannya sejak awal. Hal ini dilakukan untuk membuatnya kelelahan. Saya baru mulai menyerangnya secara total pada ronde ketiga," pungkasnya.

Juaranya Yan juga menjadikannya petarung termuda sepanjang masa yang sukses meraih gelar

Sumber : Bolasport

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved