Gelisah saat Ingin Tidur, Baca Amalan Doa Ini, Dijamin akan Selalu Dilindungi Allah SWT dan Malaikat

Ada beberapa amalan yang dilakukan Rasulullah sebelum tidur agar selalu dilindungi Allah SWT dan Malaikat.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ANTON
Amalan Doa Sebelum Tidur 

SRIPOKU.COM - Ajaran Islam tidak saja mengatur kehidupan kita saat di siang hari, saat malam hari pun ada amalan yang bisa dikerjakan.

Khususnya saat ketika kita tidur untuk mengistirahatkan tubuh kita sehabis beraktivitas.

Ada beberapa amalan yang dilakukan Rasulullah sebelum tidur agar selalu dilindungi Allah SWT dan Malaikat.

Serta ada juga adab tidur yang di ajarkan Rasulullah, baik itu cara tidur dan doa sebelum tidur.

Selain itu, terdapat manfaat dari mengerjakan amalan sunnah ini.

Ilustrasi Sedang Tidur
Ilustrasi Sedang Tidur (SRIPOKU.COM/ANTON)

 Doa Sesudah Membaca Surat Yasin Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya serta Keutamaan Surat Yasin

Dilansir dari Tribunpekanbaru, berikut Adab tidur sesuai ajaran Rasulullah SAW, cara tidur dalam Islam, amalan dan doa sebelum tidur oleh Syaikh Abdul Hamid bin Abdirrahman As Suhaibani :

1. Tidak mengakhirkan tidur malam selepas shalat Isya’

Tidak mengakhirkan tidur malam selepas shalat Isya’ kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muraja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Radhiyallahu anhu:

“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat Isya’) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.”

2. Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu’

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana hadits:

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’mu untuk melakukan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

3. Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved