Berita Sriwijaya FC
Dipelihara Selama Pandemi Covid-19, Murai Batu Gelandang Serang Sriwijaya FC Ini Pernah Raih Juara
Memelihara burung murai batu hingga raih juara lomba menjadi hiburan tersendiri bagi Gelandang Serang Sriwijaya FC Hari Habrian saat ini.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Memelihara burung murai batu hingga raih juara lomba menjadi hiburan tersendiri bagi Gelandang Serang Sriwijaya FC Hari Habrian saat ini.
"Kegiatan pagi latihan, main burung murai batu ada satu ekor dipelihara di rumah sini Kecamatan Walan Taka Kampung Ampel, Serang Banten," ungkap Hari Habrian kepada Sripoku.com.
Menurut pemain nomor punggung 28 ini burung berwarna hitam cokelat putih ini baru dipeliharanya sejak masa pandemi Covid-19.
"Sudah sejak libur dari Palembang, ya biar ada kegiatan. Sering dilombain. Digantang. Pernah juara 3. peringkat 8 hari minggu. Dari suara panjangnya. Sekadar hiburan," kata eks pemain Perserang Banten.
Pria yang akrab di sapa Acil ataupun juga Kancil kelahiran Serang 28 April 1992 selama liburan kompetisi dirinya pulang ke kampung halamannya, Serang Banten kecamatan Walan Taka Kampung Ampel.
Sulung dari 2 bersaudara pasangan Madsuri dan Mutahidah mengaku terlahir mengikuti jejak bapaknya mantan pesepakbola.
"Bapak dulu pemain sepakbola Perserang Masih perserikatan/klub. Digembleng sama Bapak sejak usia 3 tahun. Kebetulan di kampung banyak pemain dibimbing sama senior. Masuk SSB di kampung Kancil Putih," kata pemain kecil kecil cabe rawit yang terkenal kelincahannya.
• VIRAL Kelelawar Raksaksa Sebesar Manusia, Tertangkap Kamera Lagi Bergelantung di Kabel Rumah Warga
• Begini Kata Dosen Epidemiologi Unsri Makin Banyaknya Warga Lakukan Rapid Test Mandiri
• Ketakutan Siti Badriah Lihat Cobek Terungkap, Ungkap Trauma Masa Kecil, Sibad Ngaku Tak Bisa Ngulek
Dari Perserang Haornas 2005, kebetulan di situ, pemain yang mengidolakan Firman Utina ini bermain bagus sehingga diambil Persita Tangerang U-15 2007 sampai juara 3 nasional.
Naik ke Persita U-21 tahun 2013. 2014 barulah naik ke Persita senior. Di 2015 Liga dibekukan, Brian yang doyan makan pecak bandeng dibikin sambel khas Serang sempat hijrah ke Borneo FC 2016. Piala Kemerdekaan pindah ke Persepam Madura Utama.
Balik ke Persita 2017. 2018 ke Cilegon United. Putaran 2 2018 pindah kembali ke Persita Semifinal Liga 2. 2019 barulah ke Perserang. Di situ top skor Perserang dengan 8 gol.
Hari yang masih bujangan ini merupakan pahlawan yang turut andil kemenangan laga perdana SFC saat menundukkan PSIM, Minggu (15/3/2020) lalu.
Berkat tandangannya menghantam pemain PSIM menjadikan wasit mengganjar hadiah tendangan penalti yang kemudian dieksekusi Rahel Radiansyah. Ia juga menjadi assist pengumpan gol Rudiyana.
"Target bawa naik Liga 1. Bisa kontribusi aja lebih banyak lagi. Kita kontribusi," kata pesepakbola yang lagi senang memelihara motor antik.