Tinju Dunia

Petinju Ini Sempat Jadi Gengster Hingga Punya Anak di Usia 13 Tahun, Perjalanan Hidup Sesuram Tyson

Sedari kecil menghadapi kerasnya kehidupan membuat akhirnya Wythe yang pindah kelingkungan baru menjadi semakin liar

Editor: Adrian Yunus
twitter.com/SkySportsBoxing
Petinju kelas berat Inggris Dillian Whyte, pasca mengalahkan petinju Australia, Lucas Browne, 24 Maret silam. 

SRIPOKU.COM - Punya masa lalu yang suram sepertinya jadi syarat utama jadi petinju sangar layaknya legenda tinju, Mike Tyson.

Soal masa lalu yang suram dalam dunia tinju, jelas nama Mike Tyson tidak akan pernah luput dibahas.

Namun siapa sangka, masa lalu yang begitu suram juga dialami oleh petinju kelas berat, Dillian Whyte.

Pindah ke Inggris untuk mengikuti sang ibunda, Whyte muda justru terjerumus di kelamnya jalanan.

Lahir di keluarga pas-pasan Whyte memang sudah harus jauh dari ibundanya sejak kecil.

KO Brutal Petinju Ini Buktikan Dirinya Layak Habisi Manny Pacquiao

Ayah Valentino Rossi, Anaknya Kemungkinan 1 Tim Lagi dengan Jorge Lorenzo pada MotoGP 2021?

RESMI: Barcelona Setuju Lepas Arthur Melo ke Juventus dengan Mahar Rp 1,15 Triliun

Sebelum kembali bersama ibunya, Wyhte dirawat oleh keluarga keras di Jamaika.

Sedari kecil menghadapi kerasnya kehidupan membuat akhirnya Wythe yang pindah kelingkungan baru menjadi semakin liar.

Bergabung dengan gengster di Inggris, Whyte bahkan harus merasakan timah panas polisi menembus kakinya.

Meski terbilang anak yang liar, Wythe sedari muda memang tipe orang yang sangat mencintai ibundanya.

Dia bahkan rela menutupi luka tembak tersebut agar tidak membuat sang ibunda khawatir.

"Saya mengambil peluru tersebut dari kaki saya dan menyembunyikannya," ungkap Whyte dilansir Juara.net dari Telegraph.

"Saya sangat menghormati ibu saya. Saya tidak akan pernah membawa polisi ke urmah ibu saya," imbuhnya.

Hidup dekat dengan gengster bukan jadi satu-satunya masalah suram yang harus dilalui oleh Whyte.

Ia bahkan harus menjadi seorang ayah di saat usianya masih 13 tahun.

Keadaan gila tersebut akhirnya membuat Whyte merasa mentalnya sungguh berkembang dengan cepat ketimbang anak seusianya.

"Saya menjadi ayah di usia 13 tahun dan saya juga harus merawat anak-anak saya dan membuat mental saya berkembang dengan cepat,' ungkapnya.

Untuk menghidupi anaknya di usia belia, Whyte mengaku harus bekerja dengan dua jenis pekerjaan sekaligus.

Meski sangat suram dan menyulitkan petinju kelas berat ini menganggap dirinya hanya berada di dalam pertarungan.

Motivasi untuk menghadapi segala hal dengan baik membuat akhirnya Whyte bisa berdiri seperti sekarang.

Kini petinju yang baru satu kali kalah ini tengah menghadapi jadwal untuk segera naik ke ring.

Alexander Povetkin dipilih untuk jadi lawannya, sebelum duel besar dengan juara tinju kelas berat Tyson Fury bisa diperbincangkan

Sumber : Bolasport

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved