Mengandung Bakteri Berbahaya Jamur Enoki Asal Korsel di Palembang Sudah Lama Kosong
Jamur enoki dari Korsel mengandung bakteri berbahaya, membuat sebagian besar agen Jamur Enoki di Palembang cemas harga Jamur Enoki dari Malaysia naik
Penulis: maya citra rosa | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pemusnahan jamur enoki impor dari Korea Selatan (Korsel) oleh Kementerian Pertanian RI pada Kamis (25/06/2020) lalu, karena adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) pada bulan Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada dan Australia.
Jamur enoki dari Korsel tersebut terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes, saat proses pengepakan jamur enoki atau pada waktu penyimpanan sebelum siap dikonsumsi.
Membuat sebagian besar agen jamur enoki di Palembang cemas dan khawatir.
Padahal jamur enoki dari Korsel memang tidak pernah muncul lagi sejak satu bulan lalu.
Seperti diketahui jamur enoki atau Flamulina velutipes) merupakan salah satu jamur pangan (edible mushrooms) yang dikenal bercitarasa lezat dan mengandung gizi yang baik.
Menurut Ana, Agen jamur enoki di Palembang mengatakan terkejut ketika mengetahui tentang kontaminasi bakteri tersebut.
Namun setelah melakukan crosscheck kepada pihak distributor jamur enoki, ternyata selama ini jamur hanya diimpor dari China dan Malaysia.
Sedangkan jamur enoki dari Korsel sudah lama tidak masuk lagi di Palembang.
Imbas dari kejadian tersebut, harga jamur enoki dari Malaysia mengalami kenaikan harga.
"Sekarang yang ready ini Jamud Enoki dari China, sedangkan dari Malaysia hari Senin atau Selasa baru masuk," ujarnya, Jumat (26/06/2020).
Jamur Enoki dari Malaysia biasanya lebih murah, tapi dari China cukup baik kualitasnya karena divacuum, sehingga lebih awet.
Tapi harga jamur enoki di Palembang mengalami kenaikan sekitar 30 persen.
Tidak hanya kenaikan harga, banyak masyarakat yang mempertanyakan jamur enoki yang dijual, menganggap semua produksi dan merk jamur enoki sama.
Dia mengaku mengalami kerugian, bahkan banyak konsumen yang membatalkan pembelian Jamur Enoki dan jenis makanan lain yang didalamnya ada Jamur Enoki.
"Yang dimusnahkan satu merk, tapi yang ditakuti semuanya, dampaknya stok agen semua kosong," ujarnya.
Kasi Karantina Tumbuhan Palembang, Anita Setyawati mengatakan bahwa Palembang sudah tidak melakukan impor Jamur Enoki ke Sumsel sejak Periode 2015 hingga April 2020.
"Tidak ada jamur enoki di Palembang, tetutama dari Korsel," ujarnya.
Menurut Peneliti Mikrobiologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Iwan Saskiawan, melalui rilis yang di website lipi.go.id, pencegahan secara total untuk menghindari kontaminasi bakteri Listeria monocytogenesis pun mungkin sulit untuk dilakukan.
Namun melalui pencucian yang sempurna dengan air yang mengalir serta pengolahan melalui pemanasan dan penyimpanan dengan benar.
"Umumnya jamur enoki aman untuk dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada suhu 75 derajat celcius," ujarnya.