Aksi Nenek Yang Sengaja Buka Masker Lalu Bersin di Depan Bayi hingga Demam
Dia begitu dekat, dia melepas maskernya dan tiba-tiba terbatuk-batuk sangat keras di hadapan putraku."
SRIPOKU.COM -- Seorang nenek tidak dikenal tampak membuka maskernya dan dengan sengaja batuk di hadapan seorang balita.
Kejadian itu terekam dalam CCTV yang dirilis Departemen Kepolisian San Jose, California, Amerika Serikat.
Nenek yang diperkirakan berusia 60 tahun itu tampak masih bugar dan berdiri tegak.
Dia membuka maskernya dan batuk dengan sengaja di hadapan seorang balita berusia 1 tahun.
Ibu dari anak itu, Mireya Mora meyakini kejadian itu terjadi di toko Yoghurt dan itu bukan kejadian tak disengaja.
Menurut Mora, segalanya terjadi dengan sangat cepat dan kejadian itu membuatnya terkejut.
Kepolisian kini tengah mencari tahu identitas nenek pelaku tersebut.
• Kepulan Asap Rokok Ungkap Aksi Pencurian di Aceh, Pelakunya Jadi Bulan-bulanan Masyarakat
• Motornya Dilarikan Teman Satu Kontrakan, Pria di Sako Palembang Ini Lapor ke Polisi
• Tambahan 43 Kasus Covid-19 di Sumsel, 33 Palembang 6 Muaraenim 2 Muba 1 OKI dan OKU Timur

Kepada ABC News sebagaimana dilansir Mirror, Mora mengatakan, "Dia melakukannya dengan sengaja, dia batuk dengan sengaja di wajah putraku,"
"Segalanya terjadi dengan cepat dan aku sangat terkejut.
Dia begitu dekat, dia melepas maskernya dan tiba-tiba terbatuk-batuk sangat keras di hadapan putraku."
Mora pikir, si nenek kesal karena jarak antara satu dan lainnya begitu dekat dalam antrian.
"Saya percaya wanita itu rasis karena keluarga yang ada di depannya adalah orang kulit putih. Sedangkan saya dan nenek saya keturunan Spanyol.
Dia mulai bercerita tentang jarak (antrian) kepada saya dan mengusik saya ketika saya berbicara dalam bahasa Spanyol dengan nenek saya," ujar Mora.
Menurutnya, putranya itu langsung agak demam setelah kejadian tapi sudah membaik.
Dia berharap semoga saja putranya tidak mengidap Virus Corona.
Kini, pihak kepolisian tengah melacak siapa nenek yang kira-kira berusia 60 tahun dan menjadi tersangka itu.

Inovasi Baru, Dibuat untuk Mempermudah Komunikasi Teman Bisu dan Tuli
Kisah tentang masker kali ini sebuah inovasi baru untuk memudahkan komunikasi teman bisu dan tuli.
Masker menjadi salah satu alat pelindung diri di tengah pademi Covid-19 saat ini.
Dwi Rahayu Februarti (41), warga Dusun Gemawang, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman membuat inovasi masker transparan yang memudahkan orang berkebutuhan khusus berkomunikasi.
Dwi Rahayu yang juga Ketua Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Cabang Kabupaten Sleman ini mengatakan, masker transparan ini tujuanya untuk mempermudah komunikasi.
"Dibuat transparan untuk mempermudah komunikasi.
Sebab kalau masker yang ditutup total, teman-teman tuli tidak bisa melihat ekspresi dan gerak bibir," ujar Dwi, Jumat (17/4/2020).
Dwi yang merupakan penyandang bisu-tuli ini menceritakan awalnya mendapat informasi mengenai virus Covid-19. Masyarakat lantas diminta mengenakan masker untuk pencegahan.

Berawal dari situlah, Dwi lantas kepikiran untuk membuat masker. Hanya saja, masker yang dibuatnya berbeda pada umumnya.
Dwi berinovasi dengan membuat masker transparan di bagian mulut.
"Ini saya menggunakan biaya pribadi untuk membuat masker transparan," urainya.
Dwi mengaku membuat masker transparan juga untuk mengisi kesibukan.
Selama ini dirinya membuka warung kelontong, namun karena pedemi Covid-19 ini jualanya sepi.
Bahan yang digunakan untuk masker transparan ini yakni kain katun yang tidak panas.
Sedangkan untuk agar transparan di bagian mulut menggunakan mika.
"Kemarin pertama buat lima masker, terus sekarang kalau dari pagi bisa 10 sampai 15 masker setiap hari," bebernya.
Menurutnya masker transparan ini dibagikan gratis untuk teman-teman difabel tuli.
Mereka biasanya datang ke rumahnya untuk meminta masker transparan.
"Kemarin saya senang karena melihat anggota Gerkatin Sleman saat bagi-bagi masker ini mereka merasa senang," ujarnya.
Ia berharap teman-teman tuli, bisa membuat sendiri masker transparan. Selain bisa digunakan sendiri, juga bisa dijual.
"Saya harapannya teman-teman tuli bisa jahit sendiri dengan saya ajari bagimana bikin polanya.
Bisa buat sendiri yang mungkin bisa dijual, atau bisa dikenakan sendiri, jadi saya hanya ingin memberikan contoh ke teman-teman tuli," ungkapnya.
Disampaikanya, tenaga medis juga bisa membuat atau menggunakan masker transparan ini. Terkait bahan, bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.
"Mungkin teman-teman dari tenaga medis juga bisa ada inovasi membuat inovasi serupa dengan bahan yang disesuaikan agar bisa melayani pasien tuli dengan baik," jelasnya.
Saat ini, pihaknya masih menerima masukan-masukan dari teman-teman tuli terkait masker transparan buatnya. Sehingga ke depan, masker transparan ini bisa lebih nyaman digunakan.
"Kami menerima masukan kurang apa dari teman-teman tuli, kemarin ada yang bilang transparannya nempel di mulut. Akhirnya jahitanya dibuat agar tidak nempel," tegasnya.
Selain teman-teman Gerkatin, lanjutnya, masyarakat umum juga bisa memesan masker transparan. Dwi pun tidak mengambil untung dari pesanan itu.
"Sebenarnya masyarakat umun pun bisa minta dibuatkan, memesan, dengan mengganti biaya untuk bahan-bahannya," ucapnya. (Kompas.com/ Miranti Kencana Wirawan/ Miranti Kencana Wirawan/ Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma/ Khairina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Nenek Terekam CCTV Sengaja Buka Masker dan Batuk di Hadapan Balita" dan "Warga di Sleman Ciptakan Masker Transparan untuk Permudah Komunikasi Penyandang Bisu Tuli"