Dengar Cucunya Dikeroyok Membabi Buta Hingga Viral di Medsos, Nenek: Sungguh Kejam, Cucu saya Trauma
Remaja yang tinggal bersama neneknya di kawasan Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus tersebut tak bisa bermain bebas atau sekadar keluar rumah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Remaja putri berusia 12 tahun ini menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok remaja di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Gandus pada 17 Juni lalu.
Meski peristiwa itu sudah beberapa hari lalu terjadi, ditambah sudah pula dilaporkan ke Polrestabes Palembang, tetap saja masih membuat korban sampai saat ini trauma.
Remaja yang tinggal bersama neneknya di kawasan Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus tersebut tak bisa bermain bebas atau sekadar keluar rumah, karena teringat saat-saat ia menjadi korban perundungan dan penganiayaan.
• Berubah Drastis, Dulu Tinggal di Gubuk Tua Nyaris Roboh, Penampakan Istana Pedangdut Ini Disoroti!
Dikatakan nenek korban, My, ia sangat terpukul saat mengetahui cucunya menjadi korban penganiayaan.
Peristiwa seminggu lalu itu belum bisa hilang dari ingatan My karena ia selama ini merupakan orangtua tunggal.
My mengatakan, ia hidup bersama dengan korban sejak gadis 12 tahun masih bayi.
"Dia (korban) ini sudah sama saya sejak umurnya baru 40 hari," kata My, saat ditemui di kediamannya di Gandus, Kamis (25/6/2020).
Itu lantaran ayah korban yang merupakan putra My, meninggal dunia saat korban masih kecil.
Sementara sang ibu pergi entah ke mana setelah ayah korban meninggal dunia.
"Ibunya pergi, mungkin sudah nikah lagi. Entahlah," kata My.
Banting tulang My mencari nafkah untuk menghidupi korban hingga ia beranjak remaja.
• 5 Nama Preman yang Paling Ditakuti di Indonesia, Nomor 4 Baru Saja Bebas dan Berkasus Lagi
Saat sang cucu menjadi korban penganiayaan, bukan main hancurnya hati My karena ia sangat sayang pada cucunya itu.
"Saya yang merawat korban sejak ia kecil. Sungguh kejam orang tega menganiaya anak saya," kata wanita 53 tahun ini.
Diketahui sebelumnya, korban dianiaya oleh tiga orang sesama remaja putri hingga wajah dan badannya memar.
Aksi penganiayaan ini terjadi pada Rabu (17/6/2020) lalu di Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya di Jalan Syakyakirti, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus.
Aksi penganiayaan ini sempat direkam teman pelaku dan diunggah ke media sosial.
Dalam video amatir berdurasi 45 detik itu, tampak korban dijambak, ditampar, dipukuli, dan ditendangi oleh tiga remaja putri.
Pada awal video, korban terlihat berdiri bersama temannya sambil rambut korban ditarik.
Tak lama, pipi korban ditampar hingga perutnya ditendang.
• 5 Nama Preman yang Paling Ditakuti di Indonesia, Nomor 4 Baru Saja Bebas dan Berkasus Lagi
Bahkan, korban sampai meringkuk di tanah dan tetap dipukuli oleh para pelaku.
Menurut korban, tiga pelaku penganiayaan tersebut adalah MR, AT dan AR.
Ketiga pelaku menuduh korban mengatakan sesuatu yang tak benar tentang mereka kepada teman sepergaulan para remaja putri tersebut.
"Mereka menuduh saya bilang bahwa mereka perempuan nakal. Padahal saya tidak pernah bilang begitu," ujar korban.
Hingga terjadilah penganiayaan tersebut dan My sebagai nenek korban langsung melaporkan perkara ini ke Polrestabes Palembang.
Sementara Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus penganiayaan yang melibatkan anak-anak di bawah umur tersebut.