Alternatif Sepeda Brompton dengan Harga Miring, Bentuknya tak Beda Jauh, Ada yang Rp 7 Jutaan

Sepeda telah menjadi gaya hidup baru bagi sebagian masyarakat Indonesia, berikut pilihan sepeda selain Bromton yang capai harga puluhan juta.

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
Kompas.com
Altrnatif pilihan sepeda mirip Bromton 

SRIPOKU.COM - Bersepeda saat ini menjadi salah satu gaya hidup yang mulai banyak digandrungi masyarakat Indonesia.

Tidak sedikit masyarakat yang melai mengunakan sepeda, selain sebagai kegiatan olahraga, tapi juga sebagai alat transportasi sehari-hari.

Mulai dari bekerja mauun untuk aktivitas keluar rumah lainnya.

Banyak ragam merk dan jenis sepeda yang saat ini diminati oleh para pecinta sepeda, salah satunya adalah sepeda lipat buatan London, Inggris, Brompton.

Untuk satu unit sepeda lipat buatan London, Inggris, Brompton, peminatnya harus merogok kocek cukup dalam, pasalnya harga sepeda satu ini mencapai harga puluhan juta rupiah.

Altrnatif pilihan sepeda mirip Bromton
Altrnatif pilihan sepeda mirip Bromton (Kompas.com)

Melansir dari Kompas.com, harga miring, dengan tampilan mirip barang mahal atau branded, sering kali menjadi faktor penggoda bagi konsumen untuk lantas memburu sebuah barang.

Apalagi jika ternyata barang yang dibuat mirip atau dijiplak tadi dirasa memiliki kualitas yang tak kalah dengan versi aslinya.

Dengan berbagai motivasi, -mulai dari menghemat uang, mendapat impresi yang mewah, atau untuk memenuhi tuntutan gaya semata, barang tiruan membentuk pasarnya sendiri.

Tak jarang, pasar tersebut berkembang pesat, dan menjadi peluang bisnis yang tak kecil bagi para produsennya.

Dalil itu pula yang sepertinya terjadi bersamaan dengan booming-nya tren sepeda lipat buatan London, Inggris, Brompton, di Indonesia.

Cegah Penularan Corona, Setiap Pasar di Palembang Dijaga 10 Personil Gabungan

KAPOLDA Sumsel Resmikan Toko PDK Mart dan Pemeriksaan Rapid Test-Swab Drive Thru di RS Bhayangkara

Waspada, 3 Copet Berjenis Kelamin Perempuan Berkeliaran di Kawasan 10 Ulu Palembang,Pria pun Diincar

KAPOLDA Sumsel Resmikan Toko PDK Mart dan Pemeriksaan Rapid Test-Swab Drive Thru di RS Bhayangkara

Brompton adalah sepada lipat handmade yang pertama kali dirancang oleh Andrew Ritchie di tahun 1975, dan berkembang hingga hari ini menjadi varian sepeda komuter hi-end.

Pasar sepeda lipat beraneka warna ini pun menjangkau berbagai konsumen di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Sayangnya, karena ketiadaan toko resmi Brompton, dan juga biaya pengiriman, serta aturan pajak yang berlaku di Tanah Air, harga sepeda ini menjadi kian mahal.

Untuk versi standar Brompton terbaru dijual di Indonesia dalam rentang harga antara Rp 30an juta hingga Rp 40an juta.

Harga itu, akan kian membengkak jika sudah dilabeli dengan sebutan "special edition", 'limited edition", atau penggunaan part khusus berbahan titanium.

Jadi, tak heran jika dalam kasus Garuda beberapa waktu lalu, sepeda Brompton versi Explorer -edisi terbatas, menjadi salah satu barang yang diselundupkan bersama motor Harley Davidson.

Ceruk yang menyangkut keterbatasan akses konsumen dalam menjangkau Brompton ternyata dimanfaatkan oleh sejumlah produsen besar untuk membuat jiplakan sepada ini.

Alternatif Pilihan Sepeda Selain Brompton

Element Pikes dan United Trifold adalah dua varian dari pabrikan lokal yang membuat sepeda jiplakan Brompton.

Sementara, dari China ada varian 3sixty. Komunitas sepeda "mirip" Brompton itu pun berkembang pesat. Lucunya, tak jarang sepeda-sepeda jiplakan itu pun tetap saja harus ditebus dengan harga -relatif, tak murah.

Baik karena harga jualnya yang memang juga tidak tergolong murah, atau biaya upgrade yang membuat pemakainya harus merogoh kocek lebih dalam agar sepeda itu terlihat seperti Brompton.

"Jujur gue tertarik juga sama bentuk sepeda lipat yang booming karena kasus Garuda, tapi tahu sendiri harga Brompton setelah masuk ke Indonesia 'di-goreng gila-gilaan'," kata Bonni Wicaksono, karyawan swasta di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Kebetulan ada Pikes, lokal produk dari Element yang dibikin dengan desain yang sama, dan spesifikasi yang ngga kalah," sambung dia. Lalu, kata Bonni, di Jabodetabek komunitas epicyclist (element pikes) berkembang pesat dengan upgrade dan modifikasi yang tak kalah keren.

"Karena itu gue tertarik buat punya, dan pilihan gue jatuh ke Pikes 8 speed, yang speknya udah lumayan oke dengan harga gak terlalu mahal, sekitar Rp 7 jutaan," sebut dia. "Dengan sedikit modifikasi dan upgrade, style kita udah ngga kalah sama yang naik Brompton, tinggal stiker Pikes diganti jadi 'Brompnot'," kata dia sambil tertawa.

Tentu tak hanya Bonni, banyak pula konsumen lain yang rela menyetorkan uang lebih dulu, demi mendapatkan sepeda 3sixty dari China dengan cara inden.

Sejumlah toko terkenal di Jakarta dan Tangerang misalnya, langsung kehabisan stok sesaat setelah mendapat pasokan sepeda 3sixty. Fenomena itu kerap terpantau dalam keriuhan di media sosial, dan komunitas sepeda lipat.

Terlihat sekali betapa besar minat publik dengan sepeda jiplakan Brompton tersebut.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved