Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong : Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh, PSSI Angkat Bicara
Mendapat kritikan keras tersebut membuat PSSI angkat bicara terkait stetmen pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong di media Korea Selatan.
SRIPOKU.COM -- Perseteruan antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dengan PSSI kini menemui babak baru, pasalnya sang pelatih asal Korea Selatan tersebut membeberkan tiga keputusan PSSI yang dianggap aneh.
Mendapat kritikan keras tersebut membuat PSSI angkat bicara terkait stetmen pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong di media Korea Selatan.
Pelatih dari Korea Selatan itu menilai PSSI telah memberikan tiga keputusan mengejutkan dalam beberapa bulan terakhir.
Di masa pandemi Covid-19, Shin Tae-yong tetap berupaya mempersiapkan timnas Indonesia untuk Piala Asia U-19 2020.
Pelatih asal Korea Selatan itu menerapkan latihan virtual kepada timnas Indonesia U-19.
Latihan yang diikuti oleh 44 pemain Timnas Indonesia U-19 itu telah berjalan sejak 14 Mei 2020.
Tak puas dengan latihan virtual, Shin Tae-yong berencana untuk menggelar latihan langsung bersama Sutan Zico dkk.
Namun tampaknya hal tersebut tak mendapatkan restu dari federasi sepak bola Indonesia, PSSI.
Dari situ kemudian muncul aroma ketidakharmonisan hubungan PSSI dengan Shin Tae-yong.
• Berikut Empat Skenario Perjumpaan Timnas Indonesia Dengan Malaysia Pada Piala Asia U-19 2020
• Hasil Drawing Piala Asia U 16 dan U 19 2020, Indra Sjafri Yakin Timnas Indonesia Bisa Bicara Banyak
• Hasil Drawing Piala Asia U 19 2020, Berikut Lawan Timnas Indonesia di Grup A
Bahkan, baru-baru ini pelatih berusia 49 tahun itu memaparkan tiga keputusan aneh PSSI kepada media Korea.
1. Penolakan TC di Korea
Demi meningkatkan kualitas latihan, Shin Tae-yong berencana memboyong anak asuhnya untuk berlatih di Korea.
Akan tetapi, hal tersebut mendapat penolakan dari PSSI yang justru meminta Shin Tae-yong datang ke Indonesia.
"Arahan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, harapan kami TC timnas tetap dilaksanakan di Indonesia," kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Menurut Shin Tae-yong, saat ini Indonesia masih belum aman untuk menggelar latihan langsung di lapangan.
"Penambahan kasus Virus Corona di Indonesia saat ini adalah hampir seribu orang per hari. Tetapi saya diminta kembali (ke Jakarta) oleh PSSI dan melakukan pemusatan latihan (TC) di Indonesia," ujarnya dikutip BolaSport.com dari Naver Sports.
"Saya pikir saya baru bisa pergi dari Korea Selatan di awal atau pertengahan Juli,"
"Tapi sekarang ada lebih banyak kasus (COVID-19) di Indonesia, saya belum bisa memastikan (waktu kembali ke Indonesia)," tambahnya.
2. Pengunduran diri Ratu Tisha
Seperti diketahui, Ratu Tisha Destria telah undur diri dari posisi Sekjen PSSI pada 13 April 2020.
Ratu Tisha tak memberikan alasan secara pasti ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Sontak, hal ini membuat Shin Tae-yong terkejut karena Tisha salah satu sosok yang merayunya untuk menangani timnas Indonesia.
"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakannya. Sekertaris genderal, Tisha yang berkemampuan besar dan sangat disukai oleh masyarakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu," kata Shin Tae-yong.
PSSI pun seakan tidak bergeming dengan keputusan yang diambil oleh Ratu Tisha.
• Hasil Drawing Piala Asia U 16 2020, Timnas Indonesia di Grup Neraka Bersama Tiga Tim Kuat Asia
3. Pengangkatan Indra Sjafri
PSSI merekomendasikan satu nama pelatih lokal untuk mendampingi Shin Tae-yong dalam mempersiapkan timnas Indonesia U-19.
Ia adalah eks juru taktik timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal dan saya terima saja," ucap Shin Tae-yong.
Indra Sjafri sempat menemani Shin Tae-yong saat TC timnas Indonesia di Thailand.
Tak lama kemudian Indra Sjafri kembali ke Indonesia tanpa izin dengan Shin Tae-yong.
"Setelah selesai TC di Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa seizin. Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahannya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa," jelas Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong lantas merasa aneh ketika Indra Sjafri tiba-tiba diangkat sebagai direktur teknik PSSI.
"Kemudian, Ketua umum PSSI memanggil saya untuk bertemu. 2 bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai direktur Teknik," tutur Tae-yong mengakhiri.
Terkait hal tersebut, PSSI mengadakan konferensi pers pada Kamis (18/6/2020) di Kantor PSSI.
"Kami juga sudah tanyakan dan konfirmasi ke Shin Tae-yong apakah berstatement seperti itu, kita kan juga tidak tahu media Korea Selatan seperti apa, jadi kami tunggu Shin Tae-yong saja."
"Kami tidak akan bicara selama belum ada komunikasi langsung dari Shin Tae-yong," ucap Yunus Nusi.
Kemudian, soal kritikan Shin yang mengarah pada perubahan sikap PSSI, Yunus Nusi membantahnya.
Yunus menyebut PSSI, di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan, selalu memasang target prestasi untuk timnas.
"Hari ini kami diarahkan oleh ketum untuk menjelaskan pada media kalau ketum sudah membentuk tim satuan tugas (Satgas) penanganan timnas Piala Dunia U 20 2021," kata Yunus Nusi.
"Ketum sangat atensi ke timnas berikut prestasinya dan beliau langsung melalui exco memutuskan untuk membentuk Satgas soal penanganan timnas U 20 dalam rangka menghadapi Piala Dunia U20 2021."
"Beliau sangat berharap di bawah tim ini timnas jadi prioritas utama yang harus dikontrol dan di-monitoring."
"Karena begitu banyak tugas ketum maka tugas ini dilimpahkan ke tim. Akan tetapi, satgas masih dalam tanggung jawab penuh ketum," jelas dia.
Sebagai Direktur Satgas, lanjut Yunus, dipegang oleh Syarif Bastaman. Syarif di bawahi oleh Endri Iriawan Exco PSSI.
"Di dalamnya ada kombes Sumardji dan Indra Sjafri," tandas dia.
================================
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong