Kesal Dimarahi, Anak Bunuh Ibu Pakai Gagang Pacul, Ayah Beri Pengakuan Mengejutkan

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus Rabu, (17/6/2020) mengukapkan, peristiwa itu terjadi diduga lantaran pelaku kesal

Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ ANTON
Ilustrasi Pembunuhan 

SRIPOKU.COM -- Seorang ibu bernama Suparti tewas ditangan anak kandungnya sendiri.

Wanita berusia 75 tahun itu meregang nyawa sesuai digetok menggunakan gagang pacul oleh putranya.

Pelaku diketahui bernama Haris (43) anak ke-empat korban.

Peristiwa memilukan ini terjadi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjungmorawa Kabupaten Deliserdang pada Selasa, (16/6/2020) malam.

Suami korban yakni Warso (79) tak menyangka jika sang istri tercinta Suparti tewas ditangan putra kandungnya sendiri.

Saat ini, anak ke-empat dari delapan bersaudara itu sudah diamankan oleh polisi.

Warga Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa datang ke lokasi pembunuhan Selasa, (15/6/2020).
Warga Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa datang ke lokasi pembunuhan Selasa, (15/6/2020). (HO/tri bun medan)

Komplotan Perampok Memakai Senpi di Palembang Ditangkap, Rampas Mobil dan Sejumlah Bahan Bangunan

Rekam Jejak Buronan FBI Ditangkap di Indonesia Sewa PSK Bawah Umur, Penipuan Bitcoin Rp 10,3 Triliun

Buronan Paling Dicari FBI AS Tertangkap di Indonesia Karena Kasus Pedofilia, Sewa PSK Bawah Umur

Polisi pun mengungkap motif pelaku tega menganiaya ibu kandungnya sendiri hingga meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus Rabu, (17/6/2020) mengukapkan, peristiwa itu terjadi diduga lantaran pelaku kesal dengan ibu kandungnya alias korban.

Sebab, sang ibu memarahinya dengan nada tinggi saat pelaku pulang dari sawah.

"Dari hasil introgasi sebelumnya pelaku sempat dari sawah. Jadi ketika pulang merasa capek.

Korban sempat memarahi pelaku dengan nada tinggi. Karena kesal dimarahi ia mengambil cangkul dan memukulkan ke kepala ibunya kena bagian dahi di atas mata dan belakang telinga sebelah kanan," kata Kompol Muhammad Firdaus dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan Rabu, (17/6/2020).

 

Ia menyebut kalau jasad korban pertama kali ditemukan oleh suaminya Warso (75) di dapur rumah.

Saat itu posisi korban sudah dalam keadaan telentang dan bersimbah darah.

Saat kejadian Warso sedang berada di luar rumah.

" Pukul 18.30 suaminya ini sudah berangkat ke Masjid Al Badar yang ada di dusun yang sama. Dia sholat Magrib dan Isya di masjid. Setelah itu dia sempat ke rumah keponakannya baru kemudian pukul 20.35 dia pulang,"kata Muhammad Firdaus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved