Beginilah Cara Berdamai Setelah Bertengkar dengan Mertua
Banyak pula perempuan yang mampu "hidup rukun" dengan mertuanya. Tentu hal tersebut pantas disebut sebagai anugerah, bukan?
Yang terpenting dari semuanya, perhatikan bagaimana kesulitan bisa dihindari sejak awal.
Mungkin kamu tidak perlu menantang komentarnya tentang kemampuan mengasuh anak -misalnya.
Atau, suami bisa saja meminta ibunya untuk berhenti mengkritik. Mungkin bisa pula kamu mulai mengakui bahwa beberapa sarannya ternyata memang bermanfaat.
Proses berpikir ini membantu kamu mengidentifikasi strategi yang dapat digunakan untuk menghentikan perselisihan yang ada.
Ma, bisa enggak kita move on?
Setelah proses perenungan tadi, mulailah mencari waktu untuk berkomunikasi dengan ibu mertua secara pribadi.
Atur janji bertemu dengannya. Itu lebih baik daripada tiba-tiba muncul di depan pintu rumahnya.

Dengan tenang jelaskan bahwa kamu menyesal, hubungan dengan ibu mertua tak bisa berlangsung dengan baik.
Tambahkan harapan, bahwa kamu mau untuk memperbaiki hubungan, dan yakin anak dan cucu-cucunya juga menginginkan hal yang sama.
Ibu mertua -seharusnya, tidak mungkin menolak permintaan yang masuk akal tersebut.
Bagaimana pun, ibu mertua mungkin juga muak dengan ketegangan yang ada setiap kali kamu berada di lingkungan yang sama.
Lalu, cobalah untuk menjelaskan bahwa kamu mengakui dia yang jelas lebih berpengalaman sebagai orangtua, dan memiliki banyak nasihat bermanfaat.
Namun, tunjukkan bahwa kamu pun memiliki ide-ide sendiri, dan juga ingin belajar dari pengalaman sendiri.
Kamu harus dengan penuh hormat memintanya untuk tidak menyuarakan kritik terhadap gaya pengasuhan di depan anak atau orang lain.
Lalu, dengarkan apa yang dia katakan sebagai respons. Ingat, selalu ada dua sisi untuk setiap argumentasi.
Tanyakan kepada ibu mertua apakah dia mempunyai saran untuk menjadi lebih baik satu sama lain.