Tinju Dunia
Perjalanan Mike Tyson Jadi Mualaf, dari Hidup Glamour hingga Bangkrut
Tyson pernah terpuruk saat divonis penjara selama tiga tahun karena kasus penerkosaan kepada Miss Black America 1991, Desiree Washington
SRIPOKU.COM - Pemilik nama lengkap Michael Gerard Tyson atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mike Tyson merobohkan petinju yang 13 tahun lebih tua darinya dan punya pengalaman panjang di kelas berat, Trevor Berbick, pada 23 November 1986.
Saat itu, Mike Tyson baru berusia 20 tahun dan dia melumpuhkan Berbick dalam lima menit 36 detik.
Mike Tyson selanjutnya memegang gelar juara kelas berat yang membuat namanya semakin melejit.
Penampilan hebat Tyson muda saat itu merupakan hasil 27 pertarungan yang sebelumnya ia lakukan, dengan catatan 26 lawannya dipukul KO (Knockout).
• Hasil Liga Spanyol - Gol Bunuh Diri Pemain Sevilla Diego Carlos, Gagal Dekati Real Madrid
• Striker Legendaris Man United Gugup hingga Berkeringat Dingin,Berdiri di Dekat Ronaldo
• Otavio Dutra Masih Penasaran Pemain Indonesia Ini Tidak Main di Luar Negeri
Tyson pernah terpuruk saat divonis penjara selama tiga tahun karena kasus penerkosaan kepada Miss Black America 1991, Desiree Washington.
Pengadilan memutuskan Tyson bersalah dan harus menjalani hukuman selama tiga tahun, sejak 1992 hingga 1995.
Tiga tahun hidup di penjara membuat petinju legendaris dunia itu tak bisa merasakan gemerlap dunia malam di Las Vegas.
Namun, pria berusia 52 tahun itu menemukan kehidupan baru di dalam penjara di Indiana.
Saat berada di dalam penjara, Tyson menjadi seorang mualaf dan mengubah namanya menjadi Malik Abdul Aziz.
Tyson memutuskan masuk Islam setahun setelah belajar dari ustadz Muhammad Shadiq yang merupakan ulama dari Nation of Islam (organisasi Muslim kulit hitam di Amerika Serikat/AS) pada 1993 di dalam penjara.
Tyson mengucapkan kalimat syahadat di penjara pada 1994. Di penjara, Tyson selalu meminta para sipir untuk memanggil dengan Malik Abdul Aziz yang merupakan nama Muslimnya.

Tyson mengaku mendapat ketenangan diri setelah mempelajari Islam dan sering membaca Al-Quran. Teman yang rajin mengunjunginya saat di penjara adalah Edi Gargory.
Edi adalah petinju era 1980-an. Setelah masuk Islam, namanya diganti menjadi Edi Mustafa Muhammad.
Menurut Edi Mustafa Muhammad, Malik Abdul Aziz menjadi sosok yang tenang, sabar, dan lebih rendah hati. Ketika akan keluar meninggalkan penjara, yang dilakukan Tyson sujud syukur dan melakukan sholat.
"Islam telah memberi tujuan dan jalan hidup kepada Tyson. Saya bertemu dengannya setiap Sabtu pagi untuk melaksanakan sholat berjamaah. Dari sanalah masing-masing dari kami pergi menuju tujuannya," kata Edi.