Kaki Dipelintir Perut Ditendang, Perempuan Berkulit Putih di Palembang Ini Laporkan Suami ke Polisi
Seorang perempuan di Palembang memutuskan membuat laporan ke SPKT Polsek Sukarami Palembang yang ditujukan kepada suaminya.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang perempuan di Palembang memutuskan membuat laporan ke SPKT Polsek Sukarami Palembang.
Menurut perempuan berkulit putih ini, suaminya kerap melakukan kekerasan selama tujuh tahun mereka menikah, meski terkadang tidak ada sebab.
Terakhir, perempuan yang tinggal di salah satu perumahan di wilayah Kecamatan Sukarami berusia 33 tahun ini mengaku mendapat kekerasan dari suaminya pada Minggu (24/5/2020).
• Hancur tak Bersisa, Rahasia yang Selama Ini Disembunyika Dwi Sasono Terendus Juga: Baru Maaf-maafan
membuat Gitta Shitta Pramashia (33) melaporkan suaminya sendiri berinisial MRH ke Polsek Sukarami Palembang.
Dikatakannya, ia sudah lupa seberapa sering mendapat perlakukan kasar dari sang suami.
Terakhir kali, seingatnya ia dipukuli sang suami Rabu (13/5/2020) sekitar pukul 17.30. Ketika itu, ia mengetahui sang suami sedang video call dengan perempuan llain di rumah.
"Saat si perempuan memanggil suami saya itu sayang, aku datang dan berupaya merebut ponselnya.
Tetapi, malah perut saya yang ditendang dan juga didorong," katanya, Senin (1/6/2020).
Belum selesai sampai di situ, selang beberapa jam, perempuan ini mengaku kembali dianiaya sang suami yang menurutnya memiliki profesi notaris tersebut.
Ia mendapatkan tamparan dari sang suami. Selain itu, kaki perempuan ini juga dipelintir sang suami hingga keseleo.
Usai dianiaya, suami perempuan ini sempat berhenti memukulinya karena dirinya saat itu akan berbuka puasa.
• Bertubuh Gagah & Wajah Sangar, Ternyata Sifat Asli Dwi Sasono di Rumah Beda, Widi Mulia Ungkap Ini
Ternyata, selesai berbuka puasa, ia kembali dipukuli sang suami di dalam kamar. Ia dipukuli di bagian tangan, punggung, pipi dan bahu.
"Saya sempat minta tolong sama pengasuh anak saya, tetapi pengasuh anak saya hanya diam saja karena takut dimarahi suami saya itu.
Karena tidak bisa menolong, pengasuh anak saya itu hanya menangis melihat saya disiksa suami," katanya.
Selama lima jam, perempuan ini dianiaya sang suami saat itu. Meski sudah meminta ampun dengan cara memeluk, akan tetapi hal itu tidak menghentikan suami berbuat kasar.
Dikatakannya, sebulan pasca menikah ia sudah mengalami pemukulan yang dilakukan sang suami.
"Sampai sekarang, kaki saya masih sakit. Saya sudah tidak tahan lagi selalu dipukuli, bahkan pernah melapor ke orangtua suami saya.