Berbahan Tanaman Alami, Suku Pedalaman Amazon Ini Klaim Berhasil Temukan Obat Covid-19, Ini Resepnya

Menariknya, suku pedalaman hutan hujan Amazon ini malah mengklaim menemukan obat alami yang berhasil sembuhkan gejala Covid-19.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
IST
Warga Suku Amazon 

SRIPOKU.COM - Mewabahnya virus corona atau covid-19 masih menjadi perhatian di seluruh penjuru dunia.

Sampai detik ini penularan virus corona atau covid-19 yang terdeteksi pada 2019 silam ini masih saja terjadi dengan angka tinggi.

Penelitian untuk vaksin penangkal penularan virus corona atau covid-19 hingga kini belum juga ditemukan.

Gejala-gejalanya pun mulai banyak diteliti dan ada banyak yang mungkin sebagian tak disadari.

Suku hutan Amazon
Suku hutan Amazon (PETE OXFORD/DAILYMAIL)

Tetap Parkirkan Mobil di Jl Sumatera Jakabaring Palembang Meski Sudah Dilarang,Mobil Pria Ini Rusak

Tak hanya masyarakat modern pada umumnya, rupanya warga pedalaman pun turut terkena wabah virus corona.

Menariknya, suku pedalaman hutan hujan Amazon ini malah mengklaim menemukan obat alami yang berhasil sembuhkan gejala Covid-19.

Melansir Daily Star pada Kamis (21/5/2020), tak hanya masyarakat modern, suku pedalaman Amazon juga tertular dengan virus corona.

Meski demikian, dilaporkan bahwa suku pedalaman Amazon ini berhasil menemukan solusi untuk mengatasi pandemi ini.

Masyarakat adat Satere-Mawe yang tinggal di hutan hujan Amazon, Brazil mengatakan mereka berhasil menyembuhkan pasien dengan gejala Covid-19.

Mereka hanya menggunakan perawatan memanfaatkan bahan alami seperti, kulit pohon, madu, dan tanaman asli.

Sementara itu situasi di Brazil justru kurang mendukung kondisi masyarakat adat ini, pasalnya aktivis menuduh Presiden Brazil, Jair Bolsonaro meninggalkan mereka karena dianggap memiliki kekebalan rendah.

Bertubuh Gagah & Wajah Sangar, Ternyata Sifat Asli Dwi Sasono di Rumah Beda, Widi Mulia Ungkap Ini

Namun, mereka justru menemukan solusi bagi komunitasnya sendiri, dengan memanfaatkan tanaman alami.

Menurut laporan, tanaman yang mereka gunakan di antaranya adalah, carapanauba, saracuramira, caferena, dan saratudo.

Tanaman-tanaman tersebut, dipercaya memiliki sifat anti-malaria atau anti-inflamasi.

"Kami masing-masing menggunakan pengetahuan yang diwariskan dari tetua kami, untuk perawatan dan pengujian terhadap gejala penyakit berbeda," kata pemimpin suku mereka.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved