KISAH Mualaf Asli Palembang Memilih Jualan Es Cincau di Jalanan, Dulunya Manajer Bergelimang Harta

Tapi, apa jadinya jika memiliki harta berlimpah, rumah megah dan hidup mewah jika semuanya tak bernilai apa-apa dan membuat hati hampa.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube/Gavy Story
Kisah perjalanan hidup seorang mualaf yang dulu bergelimang harta sebagai manajer 

Ada sebuah kepuasan batin yang membuatnya untuk bersyukur. “Saya buka uangnya pas Rp300 ribu. Ya Allah saya sedih, Allah itu sering tolong saya. Allah tolong saya, saya jadi ada uang untuk beli sepatu anak saya. Allah tolong saya terus. Dulu saya dapat gaji Rp100 juta, sekarang nilainya dari itu,” ucapnya dalam video tersebut.

Kisah Hasanudin di atas, merupakan sebuah fase kehidupan yang bergerak seperti perputaran roda nasib.

Dari seorang manajer dengan gaji ratusan juta, ia kini hidup sederhana sebagai penjual es cincau.

Meski demikian, hal tersebut tetap disyukuri oleh Hasanudin karena membuat dirinya lebih tenang.

Simak video selengkapnya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved