UFC

Petarung Serasa Tak Ada Nilainya, UFC Dihantui Kritik Masalah Bayaran,Ada yang Hanya Rp 160 Juta

Angka tersebut jelas sangat anjlok jika dibandingkan dengan penghasilan petarung lainnya dalam ajang tersebut Don'Tale Mayes.

Editor: Adrian Yunus
instagram.com/lord_kong_mayes
Bayaran rendah Don'Tale Mayes pada UFC Fight Night dinilai tidak sepadan dan bisa jadi aib untuk ajang tarung nomor satu. 

SRIPOKU.COM - Dibalik bayaran fantastis Alistair Overeem pada UFC Fight Night 176 Minggu (17/5/2020), rupanya ada petarung yang hanya kantongi segenggam uang.

Dalam laga tarung terakhir yang disajikan di VyStar Veterans Memorial Arena, Jacksonville, Florida tersebut Overeem memang sukses jadi petarung dengan jumlah bayaran paling besar.

Pegang acara utama, Overeem yang mampu mengalahkan Walt Harris, berhak membawa pulang uang sebesar 5,9 miliar rupiah.

Angka tersebut jelas sangat anjlok jika dibandingkan dengan penghasilan petarung lainnya dalam ajang tersebut Don'Tale Mayes.

UFC Fight Night 176 - Saking Ngerinya Kuncian Petarung Ini, Lawan Dibuat Mengerang Teriak Kesakitan

VIDEO - 5 Kombo Berujung KO dalam UFC, Lawan Langsung Kejang, Ada Pertarungan Alvarez vs McGregor

Lebih Memilih Tinju Dibanding UFC, Manajer Ungkap Kemungkinan Conor McGregor Kembali ke Atas Ring

Kalah dalam laga preliminary UFC FIght Night 176 melawan Rodrigo Nascimento, Mayes hanya membawa pulang bayaran senilai 160 juta rupiah.

Terlebih lagi angka yang mungkin terlihat besar tersebut masih bisa dipotong biaya lain seperti asuransi, pajak dan lain-lain.

Dilansir Juara.net dari MMA Mania, bayaran Mayes tersebut dinilai tidak sesuai jika yang dibicarakan adalah sebuah pertarungan profesional.

Meski hanya senilai pertarungan preliminary, Mayes dinilai berhak atas bayaran yang lebih besar.

Padahal di satu sisi kini, UFC merupakan sebuah ajang di bawah perusahan dengan nilai uang yang sangat fantastis.

Sebagai ajang tarung campur paling diminati di seluruh dunia, pada tahun 2020 ini, UFC memiliki nilai pasar lebih dari 100 triliun rupiah.

Jumlah uang yang fantastis tersebut didapatkan ajang yang di presideni oleh Dana White mayoritas berasal dari hak tayang.

Berbekal dari nilai pasar itu lah, kritik masalah bayaran memang pantas dilayangkan pada UFC.

Sekiranya sebagai perusahaan besar yang punya nilai pasar setinggi itu, melihat petarungnya tidak ternilai harganya seperti ini harusnya menjadi aib tersendiri bagi UFC.

Hendaknya memang petarung diberi tempat tertinggi dalam sebuah ajang tarung.

Bagaimanapun juga, penghasilan UFC berasal dari setiap tetes darah yang mereka buang di dalam oktagon.

Sumber : Bolasport

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved