Gerak Aktif Dapat Memperpanjang Usia? Inilah 5 Tips Olahraga saat Berpuasa di Masa Pandemi Covid-19
Setelah seharian menahan haus dan lapar, godaan aneka takjil, gorengan, dan makanan manis tak tertahankan, sehingga membuat sebagian orang makan lebih
SRIPOKU.COM - Saat bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan berpuasa sebulan penuh sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Sehari penuh tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman.
Setelah seharian menahan haus dan lapar, godaan aneka takjil, gorengan, dan makanan manis tak tertahankan, sehingga membuat sebagian orang makan berlebihan saat buka puasa tiba.
Apalagi di masa pandemi virus Corona atau Covid-19 sekarang, pemerintah mengimbau berkegiatan di rumah saja untuk menghindari penularan. Tubuh pun cenderung kurang bergerak, sehingga pembakaran kalori dan lemak menjadi lambat.
• Ramalan Bintang Cinta Jumat 15 Mei 2020: Virgo dan Kekasihnya akan Diskusikan Prospek Pernikahannya
• Hasil Studi - Rajin Minum Teh Hijau bisa Memperpanjang Usia
Dengan demikian, tubuh tetap butuh olahraga meski dalam kondisi berpuasa #dirumahaja.
Olahraga tak selalu identik dengan usia muda. Anda yang telah dewasa juga tetap disarankan aktif bergerak agar terhindar dari berbagai penyakit seperti jantung, darah tinggi, kolesterol, serta diabetes.
Sebuah jurnal yang dipublikasikan JAMA Network pada Maret 2018 menyebutkan olahraga di usia 40 hingga 60 tahun dapat memberi manfaat positif bagi tubuh. Hasil penelitian ini pun mengatakan, olahraga pada usia dewasa dapat memperpanjang umur seseorang.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Karena itulah, saat berpuasa setiap orang tetap disarankan melakukan aktivitas fisik demi menjaga kebugaran dan kesehatan tanpa batasan usia. Meski demikian, tak perlu berolahraga terlalu berat ketika berpuasa.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/5/2020), Deta Tanuwidjaja seorang ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Universitas Padjajaran menjelaskan ada tiga efek berolahraga saat berpuasa, yakni hipoglikemia, dehidrasi, dan ambang laktat yang mudah tercapai.
Hipoglikemia adalah penurunan kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan tubuh Anda akan lemas, gemetar, hingga berkeringat dingin.
Sementara itu, ancaman dehidrasi terjadi ketika Anda kekurangan cairan. Kondisi ini masih bisa ditoleransi dengan mempertahankan kebutuhan hidrasi di bawah tiga persen dari total cairan tubuh.
Adapun ambang laktat terjadi ketika peredaran darah mulai jenuh, sehingga otot Anda akan mudah lelah.
Sebab itu, dilansir dari Kompas.com, Selasa (25/5/2018), ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berolahraga di bulan Ramadhan.
Pertama, waktu berolahraga.
Sebaiknya Anda tidak melakukan olahraga saat berpuasa siang hari karena perut dalam keadaan kosong. Waktu yang tepat berolahraga yakni setelah berbuka puasa karena tubuh telah mendapatkan energi lagi dari makanan dan minuman.
