Dijulukan The Next Virgil van Dijk, Bek Leeds Berdarah Indonesia: Saya Sedikit Lebih Baik

Setahun kemudian, ia dilirik oleh akademi Ajax Amsterdam, dan bermain untuk Ajax U-19 mulai musim 2016-2017.

Editor: Adrian Yunus
INSTAGRAM.COM/PASCALSTRUIJK
INSTAGRAM.COM/PASCALSTRUIJK Pascal Struijk, bek Leeds United keturunan Indonesia. 

SRIPOKU.COM - Bek Leeds United asal Belanda, Pascal Struijk buka suara soal julukan The Next Virgil van Dijk yang melekat pada dirinya.

Pascal Struijk adalah bek muda berpostur 190 cm asal Belanda yang kini membela Leeds United asuhan Marcelo Bielsa.

Di kompetisi Championship musim 2019-2020, Struijk turun dalam dalam 2 pertandingan saat menang 2-0 atas Hull City dan saat Leeds ditahan imbang Cardif City 3-3.

Petarung UFC Dengan Pukulan Terkuat Bakal Diadu dengan Mike Tyson?

Inilah Pesan Menyetuh Khabib Nurmagomedov kepada Tony Ferguson Ketika Kalah dari Justin Gaethje

Virgil van Dijk Langsung Sampaikan Pesan Sederhana, Saat Striker Lawan Ngos-Ngosan

Struijk mengawali karier di ADO Den Hagg U-17 pada tahun 2015.

Setahun kemudian, ia dilirik oleh akademi Ajax Amsterdam, dan bermain untuk Ajax U-19 mulai musim 2016-2017.

Pada tengah musim 2017-2018, klub asal Inggris, Leeds United meminatinya, dan tanpa pikir panjang, pemain 20 tahun tersebut menerimanya karena menilai dirinya memiliki tubuh yang pas untuk bertarung di Inggris.

Kini Struijk masuk skuat Leeds U-23 dan bahkan beberapa kali berkesempatan masuk ke skuat senior asuhan Marcelo Bielsa.

Media-media Belanda menjuluki Struijk dengan sebutan The Next Virgil van Dijk, merujuk postur tubuhnya yang tinggi dan besar.

Struijk pun tak menampik julukan itu, karena ia memang merasa gaya permainannya mirip dengan bek Liverpool tersebut.

"Dalam hal gaya permainan, saya lebih mirip seperti Virgil van Dijk. Tenang dalam menahan bola dan kuat di udara," kata Struijk dilansir BolaSport.com dari Sportmagazine.Knack.Be.

"Tetapi saya sadar bila setiap bek Belanda yang besar dan kuat pasti akan selalu disandingkan dengan Virgil van Dijk."

"Dia adalah bos buat saya. Tak perlu diragukan lagi, ia bek terbaik di dunia saat ini. Akan sangat baik bila saya mengikuti langkahnya," tambahnya.

Meski demikian, sambil bercanda Struijk menyatakn kalaau dia agak sedikit lebih baik dalam mengambil keputusan daripada Virgil van Dijk karena saat berusia 20 tahun ia sudah pindah ke Inggris.

Sementara Van Dijk masih bermain di Liga Belanda saat umur yang sama.

"Saya kira ia (Van Dijk) masih bermain untuk Willem II atau Groeningen saat berusia 20 tahun."

"Saya saat ini sudah berada di Inggris, jadi saya sedikit lebih baik darinya (tersenyum)."

"Van Dijk telah memanfaatkan waktunya dengan baik, saya pernah membaca bahwa ia memilih Celtic karena Ajax mundur dari perburuannya.

Dari situ saya belajar tidak selalu klub terbauik bisa mengantarkan pemain menjadi top," ujarnya.

Struijk saat ini memiliki kesempatan untuk membela 3 timnas, yakni Timnas Belgia, Belanda dan Indonesia.

Bahkan Pascal Struijk tercatat dua kali membela timnas U-17 Belanda pada 2016 lalu.

Namun dirinya juga memiliki kedekatan dengan Belgia, karena ia lahir di sana, tepatnya di kota Duerne.

Sementara, ia juga bisa membela timnas Indonesia karena memiliki garis keturunan Indonesia dari sisi ayahnya.

"Saya sangat senang bila menerima panggilan timnas dari Roberto Martinez (pelatih Belgia), tetapi saya lebih memilih Belanda. Hingga U-17, saya rutin dipanggil sebelum berhenti di bangku cadangan di Ajax."

"Pilihan saya juga tergantung dengan level di karier saya. Saya tahu yang saya inginkan, untuk mencapai top Eropa."

"Saya juga punya koneksi dengan Indonesia, namun saat ini saya lebih terlibat dengan Belanda dan Belgia," ujarnya.

Sumber : Bolasport

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved