Berita Sriwijaya FC

Karena Alasan Ini, Manajeman Sriwjaya FC Kirimkan Surat Usulan Penghentian Liga 2 Indonesia

Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebagai pengelola klub Sriwijaya FC resmi mengusulkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB)

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Ketidakpastian Corona, Manajemen Sriwijaya FC Layangkan Usulkan Kompetisi Liga 2 Dihentikan 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebagai pengelola klub Sriwijaya FC resmi mengusulkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menghentikan kompetisi Liga 2 Indonesia 2020.

Usulan ini disampaikan menyusul ketidakpastian pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.

Usulan ini disampaikan melalui surat resmi Nomor : 91/PT.SOM/IV/2020. Usulan disampaikan menyusul surat PT Liga Indonesia Baru Nomor : 182/LIB-COR/IV/2020, yang meminta masukan dari klub terkait kompetisi musim 2020.

"Usulan SFC tidak ada kompetisi. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan pemerintah tanggal 29 Mei 2020 tidak ada kepastian soal pandemi Covid-19 di Indonesia," ungkap Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin pada jumpa pers di kantor KONI Sumsel, Senin (4/5/2020).

Hendri menjelaskan beberapa alasan pengusulan penghentian kompetisi Liga 2 Indonesia 2020. Pertama, ketidakstabilan Covid-19 di Indonesia karena wilayah Indonesia sangat luas.

"Indonesia sangat luas, macam-macam. Ada yang daerah baru mau berkembang kasus Covid-19. Seperti Palembang baru mau usulan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kita tidak tahu daerah masing-masing. Kita tegaskan saja kepada PT Liga agar diputuskan tidak ada kompetisi, namun hak dan kewajiban sama-sama dilindungi," kata Wadirut PT SOM.

Ketum KONI Sumsel ini berargumen terkecuali sampai tanggal 29 Mei ada pengumuman pemerintah bahwa kondisi Indonesia sudah membaik, maka pihaknya siap berkompetisi.

"Kalaupun ada kompetisi lain selain Liga 2 Indonesia, yang cuma gengsi saja, Sriwjaya FC tidak ikut," ujarnya.

Meski begitu, ia meminta regulasi yang jelas kepada PT Liga terkait aturan kepindahan pemain. Artinya, kalau pemain mau pindah harus mengantungi surat pindah dari klub masing-masing.

"Untuk Sriwijaya FC, 30 pemain Sriwijaya FC saat ini adalah pemain kita, sampai kompetisi digelar tahun 2021, karena kita sudah kasih DP. Kalau kompetisi digelar bulan Maret atau April 2021, pemain langsung mendapat gaji dan tidak di DP (uang panjar) lagi. Namun, harus ada regulasi jelas agar nasib pemain jelas dan tidak mencari klub lagi musim depan," jelasnya.

Terkait soal gaji pemain, Hendri menjelaskan, sudah jelas berdasarkan surat resmi yang dikeluarkan PSSI.

"Sudah jelas sesuai surat edaran PSSI, gaji pemain dan pelatih sampai bulan Juni sebesar 25 persen. Kalau Juli tidak ada kompetisi rapat lagi. Tapi seperti yang digaungkan klub Liga 2 dan Liga 1, maka pemain tidak digaji lagi," kata Hendri.

Hendri menghinbau agar para pemain dan pelatih untuk tidak ribut-ribut karena ini musibah dan anggap ini ujian.

"Kalau untuk sponsor nol. PTBA, Pusri, Bank Sumsel Babel tidak bisa berbuat apa dengan kondisi pandemi Covid-19. Kita sudah yakinkan, dan mereka tetap komitmen, tapi kompetisi tetap digelar. Kalau tidak, maka tidak ada sponsor. Kami juga mengimbau kepada pemain dan pelatih untuk tidak ribut-ribut karena ini musibah dan anggap ini ujian. Tapi, SFC komitmen untuk memenuhi hak dan kewajiban," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved