Harga BBM Terbaru Mei 2020 di SPBU Pertamina dan Swasta di Palembang Sumsel dan 32 Provinsi Lainnya

“Sejatinya ada anolmasih harga MOPS, harga acuan minyak tersebut lebih rendah dari minyak mentah,” ujar Nicke.

Editor: Hendra Kusuma
TRIBUN SUMSEL
Pengendara mengisi BBM di SPBU di Kota Palembang 

SRIPOKU.COM-Meski di tengah badai Covid-19 dan menurunnnya harga permintaan BBM di dunia, sehingga Harga BBM dunia anjlok bahkan mengalami penurunan hingga 20 dollar AS per barrel, penurunan ini cukup tajam.

Menurunkan permintaan BBM ini, terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia, karena adanya perintah bekerja dari rumah atau WFH (work from home). Otomatis permintaan BBM menurun.

Namun, PT Pertamina belum menurunkan Harga BBM atau adanya penyesuaian, karena beberapa alasan krusial.

 Penyesuaian Harga BBM sebenarnya sudah dituangkan dalam surat dari Menteri ESDM terkait penyesuaian harga BBM dengan nomor 62K/12/MEM/2020, tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar umum jenis bensih dan minyak solar disalurkan melalui SPBU dan SPBN, namun belum ada penurunan Harga BBM.

Namun penyesuaian Harga BBM yang dimaksudnya masih merujuk kepada Harga BBM satu dua bulan lalu berdasarkan penjelasan dari Direktur Utama PT Pertamina.

Seperti dikutip dari kompas.com, yang mengutip dari kontal, bahwa Direktur Utama PT Pertamina Nicke Wijdyawati mengatakan, penentuan Harga BBM, pertamina menggunakan patokan harga minyak global dua bulan ke belakang.

Maka itu, penentuan Harga BBM perbulan April, tetap menggunakan patokan harga minyak di bulan Februari.

Sebab, menurut dia, harga minyak dunia di Februari masih tinggi, berdasarkan data blomberg dan meurujuk harga Crude Olir WTI futures Februari dengan rata-rata masih 50 dollar AS per mmbtu.

Maka berdasarkan Keputusan Mendiri ESDM, dalam penentapan Harga BBM, menggunakan acuan rata-rata harga mean off plats Singpore (MOPS) atau Argus periode tanggal 25 pada bulan sebelumnya yakni tanggal 24 satu bulan sebelumnya.

“Sejatinya ada anolmasih harga MOPS, harga acuan minyak tersebut lebih rendah dari minyak mentah,” ujar Nicke.

Bisa Tutup Kilang dan Beli Langsung BBM

Maka menurut Nicke, Pertamina bisa saja membeli langsung BBM di pasar global dan menutup semua kilang-kilangnya karena lebih murah membeli BBM ketimbang minyak mentah. Namun, kebijakan tersebut tidak mungkin diambil.

Sebab, operasional kilang terkait dengan berbagai aspek, antara lain, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hingga pekerja di kilang-kilang PT Pertamina.

Menutup hulu juga perlu biaya, reaktivasi nantinya juga perlu biaya," jelasnya.

 Terkait Nilai Tukar Rupiah

Selain itu, Pertamina juga mengalami tekanan dari pelemahan nilai tukar rupiah. Pasalnya, 93 persen pengeluaran Pertamina menggunakan kurs dollar AS. Selain itu, permintaan turun tajam. Secara nasional, permintaan BBM turun hingga 25 persen.

“Bahkan di kota-kota besar, penurunan permintaan lebih dari 50 persen,” ujar Nicke.

Sementara itu, meskipun belum menyesuaikan Harga BBM, Pertamina sudah memberikan diskon berupa uang kembali (cashback) bagi pelanggan Pertamax dan Dex series sebesar 30 persen. Diskon diberikan bagi pelanggan yang bertransaksi secara non tunai menggunakan aplikasi milik BUMN selama periode 31 Mei-16 Juni 2019.

Berikut ini update Harga BBM yang dirilis di situs resmi PT Pertamina (Persero), yang melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019.

Yakni, tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Update Berdasarkan Rilis Pertamina per tanggal 31 Januari 2020:

Sumatera

1. Prov. Nanggroe Aceh Darussalam

Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

2. Prov. Sumatera Utara
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

3. Prov. Sumatera Barat
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

4. Prov. Riau
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.400
Harga Pertamax Turbo : Rp10.250

5. Prov. Kepulauan Riau
Harga Pertalite : Rp8.000
Harga Pertamax : Rp9.400
Harga Pertamax Turbo : Rp10.250

6. Kodya Batam (FTZ)
Harga Pertalite : Rp8.000
Harga Pertamax : Rp9.400
Harga Pertamax Turbo : Rp10.250

7. Prov. Jambi
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

8. Prov. Bengkulu
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : 9.850

9. Prov. Sumatera Selatan
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

10. Prov. Bangka-Belitung
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : -

11. Prov. Lampung
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

Jawa

12. Prov. DKI Jakarta
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

13. Prov. Banten
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

14. Prov. Jawa Barat
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

15. Prov. Jawa Tengah
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

16. Prov. DI Yogyakarta
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

17. Prov. Jawa Timur
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

Bali dan NT

18. Prov. Bali
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

19. Prov. Nusa Tenggara Barat
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

20. Prov. Nusa Tenggara Timur
Harga Pertalite : Rp7.650
Harga Pertamax : Rp9.000
Harga Pertamax Turbo : Rp9.850

Kalimantan

21. Prov. Kalimantan Barat
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

22. Prov. Kalimantan Tengah
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

23. Prov. Kalimantan Selatan
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

24. Prov. Kalimantan Timur
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

25. Prov. Kalimantan Utara
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

Sulawesi

26. Prov. Sulawesi Utara
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

27. Prov. Gorontalo
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

28. Prov. Sulawesi Tengah
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

29. Prov. Sulawesi Tenggara
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

30. Prov. Sulawesi Selatan
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

31. Prov. Sulawesi Barat
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : Rp10.050

32. Prov. Maluku
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : -

33. Prov. Maluku Utara
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : -

Papua

34. Prov. Papua
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : -

35. Prov. Papua Barat
Harga Pertalite : Rp7.850
Harga Pertamax : Rp9.200
Harga Pertamax Turbo : -

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved